Kamis, 30 Oktober 2008

Militansi dari Para Penentang RUU Pornografi

Ditulis dalam Uncategorized by boedhimargono di/pada Oktober 22nd, 2008
Penting bagi para pembela kebebasan untuk bisa sama atau lebih militan dibandingkan dengan para penggagas dan pembela RUU itu. Ketakutan terbesar saya adalah saat kita kelelahan di tengah perjuangan, sehingga heroisme hanya terjadi dalam jangka waktu sesaat. Apalagi kaum bebas, sekuler, dan pluralis sering dituduh sebagai kelompok yantg pengecut. Artinya mereka mengharapkan dan menghargai kehidupan plural namun jarang bersedia untuk secara militan membela mati-matian hak mereka itu. Saat mereka diserang atau ditekan, justru banyak dari kalangan pluralis yang kemudian bersembunyi, mengungsi, dan berdiam diri dengan tetap mempertahankan nalar kebebasan mereka dalam represi dan kebungkaman.

Hal itu tidak boleh lagi terjadi. Sudah saatnya kita untuk bisa menjadi militan bahkan juga bisa bersikap "keras" kepada kaum fasis pembela RUU Pornografi itu.

Kita semestinya bersedia untuk juga menjadi martir bagi kebebasan dan pluralisme. Kita harus bisa juga meyakini bahwa membela kebebasan, sekularisme, dan pluralisme adalah sikap yang ksatria yang menjamin kita untuk memasuki surga.

Dengan membela hak-hak kebebasan berekspresi berarti kita juga sedang menjadi pahlawan peradaban, pahlawan kemanusiaan, pahlawan keadilan, bahkan juga pahlawan kebenaran. Kita adalah bagian dari sumber pencerahan, dan akan menjadi bagian dari sejarah zaman pencerahan itu sendiri. Dengan membela kebebasan dan sekularisme maka kita menjadi pahlawan yang akan dikenang oleh anak cucu kita. Kita di masa depan akan dielu-elukan dan dikenang sebagai pahlawan yang menyelamatkan peradaban bangsa ini dari perampokan kaum fasis fundamentalis busuk yang bejat akhlaknya.

Para pembela RUU Pornografi adalah kaum yang bejat akhlaknya. karena mereka ingin mencederai kebebasan dan memperbudak kelompok masyarakat lain yang tidak setuju dengan kemauan mereka dalam mengontrol ruang publik dan privat. jangan biarkan kelompok jahat bejat itu mengobrak-abrik ruang kehidupan kita, dengan mengontrol fikiran, hati, dan perilaku kita sehari-hari. Kita sebagai kelompok masyarakat bebas jijik terhadap nafsu kekuasaan dari para penjahat kelamin yang munafik itu, yang takut kepada nafsu seks mereka sendiri. Tidak ada waktu bagi kita selain berkata tidak, dan lebih jauh lagi menghancurkan basis kekuatan politik mereka.

Sebagai seorang ayah dari anak-anak yang hendak beranjak besar dalam kehidupan ke depan saya sangat khawatir terhadap nasib mereka. Saya tidak mau anak-anak saya menjadi generasi yang cupet, tertekan, dan penuh ketakutan dan munafik hanya karena kita kurang militan dalam menentang pemberlakuan RUU pornografi tersebut. Atas dasar kasih sayang saya kepada anak-anak saya, maka saya akan bertarung dengan sepenuh jiwa raga saya dalam menentang RUU Pornografi, dan lebih jauh lagi saya akan berjuang menghancurkan fundamentalisme dan fasisme.

Biarlah saya dikenang oleh anak-anak dan cucu-cucu saya sebagai seorang patriot sejati dalam mebela kebebasan mereka. Biarlah anak-anak cucu saya bangga kepada saya, seorang pembela kebebasan, sekularisme, dan pluralisme.

Tidak ada kata lain selain LAWAN

NO PASARAN!!!

Tidak ada komentar:

SiteSearch Google

Google