Selasa, 27 November 2007

Kerasukan Massal di Indonesia dan Cara Mengatasinya

Kerasukan massal kini telah menjadi gejala umum di Indonesia. Fenomena tersebut muncul secara serentak setelah tahun 1997. Korbannya terutama adalah anak-anak perempuan yang tengah mengikuti kegiatan persekolahan.
Banyak teori yang mencoba mengulas fenomena tersebut, mulai dari yang memperkirakan adanya tekanan stress dari anak-anak dalam menghadapi perikehidupan persekolahan, kekurangan gizi, fenomena psikologi kerumunan/massa, hingga tuduhan langsung kepada mahluk gaib yang merasuk ke anak-anak remaja tersebut.
Saya percaya bahwa sebab musabab sesuatu fenomena merupakan gabungan dari berbagai hal, yang sebenarnya bisa saja dikaitkan dengan seluruh elemen realitas yang mungkin. Cara pandang seperti itu sangat bagus, meski sangat sulit dan rumit. Kelemahan cara pandang seperti itu adalah sudut kritisnya yang terlalu melebar. Dengan hasil pemakluman yang terlalu banyak.
Di sisi lain ada banyak fanatisme sempit dari para pengamat dan analis kerasukan. Mereka yang fanatik terhadap iptek percaya bahwa gejala-gejala kerasukan bisa diterangkan total oleh analisis medis. Analis sosial yang fanatik sungguh percaya pada sebab patologi sosial, budaya kerumunan, maupun beban spikososial lain yang diderita anak-anak. Sementara itu para paranormal dan kaum agamis bersikukuh bahwa sebabnya adalah adanya mahluk gaib yang merasuk.
Sebagai seorang antropolog, kitikus sosial, dan praktisi penyembuhan alternatif, saya hendak menyorot pada satu fokus saja, yaitu tentang elemen mahluk gaib yang merasuk ke anak-anak tersebut.
Fenomena kerasukan itu secara unik dan eksklusif terjadi di Indonesia. Seakan Indonesia adalah gudang kerasukan massal. Padahal, kerasukan sangat jarang dialami oleh masyarakat barat, Cina, India, Asia Tenggara yang lain, atau Afrika. Tentu terkecuali untuk para medium dan cenayang yang memang sering menggunakan metode kerasukan dalam praktik mereka, serta di festival-festival khusus seperti festival Voodoo di Haiti dan New Orleans, Thaipusam, Trance-Dance, dsb. Di festifal-festifal itu, kerasukan dilaksanakan secara metodis, terkontrol, dan aman.
Sebenarnya kerasukan terkontrol dan metodis sejak zaman dahulu kala dikenal luas di Indonesia, seperti fenomena Jathilan, Angguk, Jaran Kepang, berbagai festifal dalam budaya Dayak, tari keris di Bali, sistem meditasi tertentu, atau bahkan praktek-praktek modern seperti berjalan di atas api pada latihan self-hipnotisme di berbagai sekolah-sekolah hipnotis elit di ibukota.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Kenapa para mahluk halus itu seakan mengamuk? Saya menemukan satu fakta jelas dan gamblang betapa menderitanya mahluk halus di Indonesia modern.
Di Indonesia, tak hanya rakyat kecil saja yang digusur, tetapi juga para mahluk gaib. Umumnya para penggusur mahluk gaib itu dengan girang memandang bahwa penangkapan dan penggusuran para mahluk gaib itumerupakan sebuah kemenangan manusia yang beriman terhadap para mahluk gaib yang jahat dan mengganggu. Di luar faktor klaim kebenaran religius yang sangat sensitif dan kadang sangat beringas sifatnya di Indonesia, toh efek sosial dari penggusuran itu adalah nyata, yaitu bentuk-bentuk perlawanan. Jika rakyat kecil mencoba sekuat hati melawan saat gerobak asongan, atau rumahnya digusur oleh Trantib, maka para mahluk halus pun mencoba sekuat hati untuk melawan saat wilayah mereka diacak-acak dan digusur oleh manusia. Para mahluk gaib miskin itu mencoba melawan, walau akhirnya tetaplah kalah.
Para penggusur dan penangkap mahluk halus itu terlihat sangat jumawa saat berhasil menaklukkan, menggusur, atau membunuh mahluk halus. Sebenarnya sejauh apa sih kesaktian mahluk halus itu? Sebenarnya kesaktian mereka biasa-biasa saja. Seperti halnya manusia, ada manusia yang demikian berkuasa, kaya-raya dan pandai. Namun di bawah pijakan/injakan minoritas manusia yang beruntung tersebut, terdapat segolongan besar manusia yang miskin, menderita, kelaparan, terus mencoba bertahan hidup dari hari hari ke hari atau bahkan detik ke detik. Demikian juga halnya dengan mahluk gaib. Di samping mahluk gaib yang hebat dan sakti, terdapat bermilyar-milyar mahluk gaib yang miskin, merana, dan mencoba sekedar bertahan hidup dari hari ke hari dan dari detik ke detik.
Mereka yang berhasil menaklukkan, menghancurkan, menindas, dan membunuh mahluk gaib itu tak layak kita puji-puji. Apakah kita hendak memuji Hitler, Slobodan Milosevic, atau Pol Pot? Apakah hebatnya menghancurkan mereka yang miskin, lemah, dan tak berdaya? Sebagai mahluk yang memiliki teknologi dan tingkatan intelektualitasnya jauh lebih tinggi daripada hewan maupun mahluk halus, manusia seharusnya tidak bersikap rasis kepada mahluk lain yang lebih lemah. Kita harus belajar dari sejarah, bahwa rasisme, apartheid, fasisme, dan kekerasan terhadap masyarakat kecil/miskin hanya akan melemahkan dan menghancurkan suatu peradaban itu sendiri.
Ada sebuah kasus di Jakarta dimana sesosok mahluk gaib mencoba mempertahankan pohon kediamannya yang hendak diterjang jalur busway. Ada masyarakat yang bersimpati pada mahluk hidup itu, dan memberinya kain kotak-kotak, sekedar menghormati dan menyantuni perikehidupan mahluk gaib itu. Namun akhirnya pohon itu justru dibakar habis oleh massa yang menganggap pohon itu berhala. Peristiwa itu sebenarnya tak jauh berbeda dengan kasus-kasus umum dimana ada sebuah keluarga yang bersikukuh mempertahankan rumah mereka dari penggusuran pengusaha real estate. Rakyat kecil itu dengan sia-sia mempertahankan pondok gubug mereka sendirian, sementara massa Trantib berfihak kepada para penguasa dan pengusaha, membuldozer dan membakar pondok itu. Rakyat kecil kalah, pergi, atau mati. Mahluk halus kalah, pergi, atau mati. Sama saja.
Peristiwa-peristiwa kerasukan yang tidak terkontrol muncul sejak medio akhir 90-an, diawali dengan krisis moneter di Indonesia. Selain efek kesulitan hidup yang dialami bangsa ini, muncul sikap tidak toleran yang meluap-luap pada peri kehidupan ke seluruh sendi kehidupan. Masyarakat Indonesia menjadi semakin lemah empati dan simpatinya pada masyarakat lain yang menderita (termasuk pada mahluk gaib). Fundamentalisme menguat, dan mengaduk-aduk kestabilan gaib dalam masyarakat. Berbagai praktek penghormatan pada punden-punden, tempat gaib, pemberian sesajen pada berbagai pohon besar dan pusaka, menjadi tindakan yang tidak lagi favorit, bahkan menjurus menjadi praktek yang dianggap tabu dan memalukan. Siaran-siaran sinetron di TV secara gamblang memfasilitasi kampanye anti penghormatan pada mahluk gaib liar itu, mulai dari sinetron yang menjelek-jelekkan sosok dukun, serial penangkapan dan pengusiran mahluk gaib, serta berbagai kampanye yang bersifat memihak pada kelompok kepercayaan tertentu saja. Satu hal utama yang semakin kentara, yaitu meluasnya sikap semena-mena masyarakat Indonesia terhadap para mahluk gaib.
Zaman dahulu kala, kehadiran mahluk gaib diterima secara wajar walaupun kadang dengan takut-takut dan bingung. Dulu kala di lingkungan keluarga, anak-anak sejak dini diberi penerangan tentang bagaimana menghargai mahluk gaib, baik dengan mempertahankan tempat khusus yang tidak boleh diganggu/dirusak, pemberian sesajen, penempelan lambang tertentu, serta berbagai ritual sederhana lainnya. Bagaimanakah situasi penggusuran mahluk gaib di Indonesia kini? Sungguh parah. Boleh dikatakan, telah terjadi genosida/pembunuhan massal secara sistematis terhadap para mahluk gaib itu. Pepohonan besar tempat mereka hidup ditebangi. Lahan-lahan keramat digusur dibuat untuk kepentingan bisnis maupun yang lain. Punden-punden dihancurkan. Patung-patung diberangus, atau diperjualbelikan secara tak terhormat. Budaya memberi sesajen lenyap tak berbekas. Mahluk gaib dibuat barang permainan dalam berbagai acara televisi. Para ahli menangkap mahluk halus leluasa mempraktekkan kegiatan mereka. Efeknya adalah kelaparan hebat dan pengungsian besar-besaran para mahluk gaib ke berbagai wilayah hidup yang lebih buruk (menurut ukuran mereka).
Sungguh pandangan keliru dari masyarakat maupun tokoh-tokoh tertentu yang menganggap keberadaan mahluk gaib mengganggu kehidupan manusia. Juga sungguh keliru pandangan bahwa bergaul dan saling bertenggang rasa dengan mahluk gaib membuat kita menjadi tersesat secara spiritual ataupun agama. Pada dasarnya peri kehidupan yang ideal adalah saling penghargaan yang harmonis bukan hanya antar sesama mahluk hidup saja, tetapi juga pada alam.
Bergaul baik dengan mahluk hidup tidak berarti menyembah atau meminta-minta berkah pada mereka. Memberikan sesajen, sesungguhnya adalah bentuk dana bantuan dan kado, seperti kita memberi dana pada pembangunan panti asuhan atau kado pada teman. Jika kita tidak bisa berteman dan bertenggang rasa pada tetangga kita, bagaimana kita bisa membuat suatu lingkungan yang sejahtera dan aman? Jika kita tak mau menyantuni masyarakat miskin di wilayah tempat tinggal kita, justru menghina dan mengusir mereka, maka apakah kita layak mengharapkan rasa aman? Efeknya, kita selalu membutuhkan para centeng, tukang pukul, petugas keamanan agar para rakyat miskin tak bisa mengganggu kita. Para penangkap mahluk halus itu, adalah para centeng, tukang pukul juga. Apartheid terjadi. Pemisahan ruang hidup pun terjadi. Lantas apakah yang kaya dan berkuasa, bakal menang untuk selama-lamanya? Tidak.
Kekerasan pada mahluk hidup yang lain maupun alam, akan membuat alam menjadi gersang dan pada gilirannya para mahluk itu atau alam akan membalas menyerang kita. Kerasukan massal adalah sebuah gerilya mahluk gaib terhadap kekuasaaan fasistik, apartheid, dan rasialis dari manusia kepada mereka.
Salah satu tugas dari mahluk hidup adalah mengharmonisasikan alam. Beberapa mahluk gaib hebat menjaga gunung, sungai, hutan, dan laut agar tidak menjadi ganas. Karena tindakan represif manusia terhadap para mahluk gaib, konon kasus Aceh 2004, Sidoarjo, gempa Yogya-Klaten, dan Bengkulu tidak bisa terhindarkan. Saat ini, bencana-bencana alam terjadi silih berganti di Indonesia, karena para mahluk halus pengendali elemen-elemen alam banyak yang tergusur, mengungsi, atau mati. Jika tekanan kekerasan manusia terhadap mahluk gaib makin meningkat, bukan mustahil bencana itu kan terus menerus terjadi. Bentuknya adalah bencana alam raksasa, wabah penyakit, gagal panen, maupun kelaparan hebat.
Ada kecenderungan jelas, dimana para penggusur mahluk halus, juga mereka yang secara aktif merusak lingkungan alam. Efeknya, wilayah yang mahluk gaibnya merana dan terusir, cenderung menjadi padang pasir. Indonesia saat ini juga sedang mengarah pada kondisi seperti itu.
Ada yang memandang bahwa lingkungan yang dihuni oleh mahluk hidup adalah tempat yang angker, sangar, dan berbahaya. Kenyataannya justru sangat bertolakbelakang. Wilayah yang subur, rimbun dengan pepohonan, sejuk dingin, justru adalah tempat yang banyak dihuni oleh mahluk halus. Tempat yang sejuk dan subur seperti itu juga tempat yang sungguh ideal dihuni oleh manusia. Sebaliknya tempat-tempat dimana mahluk hidup tak dihargai, hak azasi ditelikung, alam dirusak, mahluk halus diusir, akan berubah menjadi wilayah yang gersang. Tempat yang gersang adalah tempat yang tak layak dihuni baik manusia, hewan, tumbuhan, maupun mahluk gaib. Sesungguhnya semua mahluk hidup, baik manusia, hewan, atau mahluk gaib, membutuhkan prakondisi tempat hidup yang serupa.
Saran saya untuk mengurangi kasus kerasukan massal itu adalah:
  1. pembangunan secara massal berbagai jenis patung dan tugu tempat para mahluk bisa kembali dari tempat pengungsiannya. Pembangunan patung-patung itu bisa dilaksanakan di berbagai tempat umum, maupun di wilayah khusus yang tertutup seperti kuburan atau kuil-kuil. Secara berkala, perlu diberikan sesajen pada berbagai mahluk itu, agar mereka tidak kelaparan dan kemudian berubah menjadi mahluk gaib liar.
  2. reboisasi berbagai pepohonan besar yang ada di wilayah publik. Perlu dibuat hutan-hutan lindung di kota. Selain fungsinya sebagai pemegang air, berbagai mahluk gaib akan gembira tinggal di dalamnya. Pada gilirannya secara sukarela mereka akan menjaga lingkungan agar tetap tenteram, sejuk, dan subur.
  3. Pendirian punden-punden baru di areal-areal strategis seperti di bawah pohon besar, mata air, pinggir sungai, lereng gunung, karang terjal, dan sebagainya. Wilayah seperti itu tak menghalangi masyarakat untuk datang dan menikmati keteduhan, serta keindahan arsitekturnya. Dengan semakin banyaknya tempat unik seperti itu, maka justru akan membangkitkan sektor pariwisata lokal maupun internasional.
  4. Memberdayakan masyarakat agar kembali memberikan penghormatan kepada mahluk hidup yang ada di sekeliling mereka, termasuk pada mahluk gaib.
  5. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan pemberian sesajen baik di lingkungan keluarga, lingkungan sosial, hingga di tingkat nasional dan internasional.
  6. Penyelenggaraan berbagai festival yang melibatkan unsur trance di sana. Dengan semakin banyak dilakukan festival trance, seperti Tari Keris, Jathilan, Angguk, Jaran Kepang, maka para mahluk gaib akan merasa identitas sosialnya dalam kehidupan sosial mulai dipulihkan. Kesurupan dan trance akan bisa difahami sebagai fenomena yang wajar, bisa dikendalikan, dan sifatnya aman.
  7. Adanya upaya keras dari masyarakat untuk melarang penggusuran dan perusakan tempat tinggal mahluk halus. Sejak dini, anak-anak sekolah diajari untuk menghormati tempat tinggal mahluk halus.
  8. Pembentukan Lembaga Advokasi Mahluk Halus. Tujuannya setara dengan LBH-LBH maupun NGO-NGO lain yang membela masyarakat manusia yang miskin, adalah membela mahluk halus dari kekerasan publik. Semua jenis mahluk hidup pada dasarnya memiliki tuntutan hak azasi yang sangat jelas.
Bentuk-bentuk tindakan tersebut merupakan sebuah upaya rekonsiliasi konflik antara kehidupan manusia, mahluk halus, dan alam. Diharapkan dengan bentuk upaya rekonsiliasi tersebut maka problem kerasukan massal juga akan berkurang intensitasnya. Pada gilirannya, semoga manusia Indonesia akan bisa lebih bersikap dewasa, dan bisa maju menapaki kehidupan modern secara lebih adil dan bijaksana.

Boedhi Margono
Antropolog


For ideas on reducing your carbon footprint visit Yahoo! For Good this month.

Minggu, 25 November 2007

Wangi-wangian

Wangi-wangian merah hitam merupakan suatu upaya harmonis berhadapan dengan kehidupan. Kehidupan gaib sangat mempedulikan wangi-wangian. Wangi-wangian gaib terbagi menjadi dua. Gaib manusia-dewa, sangat menyenangi bau dupa dan bunga. Contoh dari wewangian dengan para manusia adalah dengan bau bunga melati, mawar, bau sandalwood, peppermint, dupa, ratus, dan parfum-parfum seperti Jlo, Issei Miyake, dsb.
Gaib dedemit menyukai wangi kemenyan, kesturi, misik. Hal itu akan memuat mereka yan sebenarnya sering merasa ketakutan digusur oleh manusia-manusia fundamentalis jahat menjadi tahu bahwa kita pun mau berteman dengan mereka. Kita tahu bahwa jika mereka diperlakukan baik, maka mereka pun akan bersikap baik kepada kita.
Dupa idealnya 3 lonjor atau tunggal. Sangatlah tidak ideal untuk melarutkan wewangian dalam air untuk pemanasan pelan. Untuk tungku pemanasan itu, disarankan tetap dalam kondisi aslinya. Untuk membakar kemenyan, disarankan kita lakukan di bawah pohon, batu, atau tempat dimana mahluk dedemit kita perkirakan tinggal. Katakan saat membakar, harapan agar mereka semua hidup berbahagia dan sejahtera.
Kenapa kita perlu bertemu kegaiban dengan wewangian? Karena kita adalah mahluk yang ingin tetap tersenyum saat berhubungan baik dengan mereka. Keharuman adalah bentuk senyum gaib itu. Melalui senyum kegaiban itu, maka pemeliharaan alam semesta menjadi lebih nyaman dilakukan. Hal itu sama halnya dengan perlu adanya persembahan makanan dan minuman, seperti buah, daging, tembakau, teh dan arak.
Oleh sebab itu sangatlah tabu dan merupakan hal jahat mengusir mahluk gaib dengan semena-mena, sekedar karena keyakinan keliru bahwa manusialah yang paling unggul tingkatannya dan pantas tinggal di suatu tempat. Hal ini adalah kejahatan genosida gaib yang patut dilawan. Itu adalah sebentuk rasisme yan tidak disadari dan difahami. Betapa jahatnya rasisme. Kita perlu berbuat baik pada semua mahluk gaib, karena dengan sikap baik, maka mereka pun akan bersikap baik dan membantu setiap kegiatan kita. Itulah hukum mutualisme. Tanpa adanya hubungan mutualisme antara manusia dengan mahluk gaib, maka yang ada adalah kegersangan jiwa dan ruanan, dan dengan pelan-pelan namun pasti karma buruk akan menghadang dan menerkam kita.

Prinsip-Prinsip Yantra

Yantra merupakan sebuah gabungan dari 3 elemen kekuatan:
1. prinsip bentuk
2. prinsip fungsi
3. prinsip kekuatan
Ketiganya dipercaya merupakan dasar terdalam dari bentuk-bentuk dan formasi-formasi yang melimpah ruah di alam semesta.
Yantra, selanjutnya bisa kita lihat sebagai sebuah pemetaan tepat dan rinci mengenai sebuah bentuk energi tertentu yang disediakan oleh alam semesta, dimana kita bisa melebur di dalamnya, atau mengaksesnya untuk tujuan tertentu. Yantra itu lalu merupakan suatu abstraksi dari kenyataan.
Dalam arti yang lebih luas, prinsip bentuk ini mengacu pada formasi dalam/tersembunyi dari sebuah bentuk.
Segala elemen utama dari yantra berhubungan dengan bagian terdalam dari kesadaran kita. Sehinga yantra bisa kita gunakan untuk mengharmoniskan makrokosmos dan mikrokosmos secara bersamaan. Dengan meditasi dengan obyek yantra, kita mengharapkan agar diri kita (mikrokosmos) dan alam semesta (makrokosmos), menjadi sejahtera, seperti yang diproyeksikan dalam peta yantra. Hal ini karena sebuah pengandaian, bahwa alam semesta pun sama rapuhnya dengan diri kita, selalu butuh bantuan. Alam semesta, bisa bergerak menuju karma buruk karena gabungan dari karma buruk dari mikrokosmos-mikrokosmos yang berfikri dan betindak secara tak bertangungjawab dan jahat (saat kaum fundamentalis berkuasa dan semakin anyak, atau kaum fasis berkuasa, peran merajalela, genosida, konsumerisme, kapitalisme, dsb). Yantra yang harmonis, dan meditasi harmonisasi makrokosmos-mikrokosmos akan menggerakkan roda karma alam semesta menjadi lebih baik.
Dalam yoga merah hitam, yantra bisa berupa piramid, cermin (dimana mikrokosmos kita bertemu dan bertukar energi, dan bertransformasi menjadi lebih, dengan bantuan bayangannya)
Semua bentuk utma dari yantra merupakan simbol-simbol psikolois yang berhubungan dengan bagian dalam dari kesadaran manusia, yang dengannya kita bisa mengendalikan dan menemangkan kekuatan gaib kita. Dalam hal ini, yantra memiliki aspek fungsinya (kriya-rupa). Dengan melakukan upacara gaib terus menerus dengan bantuan yantra, maka bentuk-bentuk gambar yantra itu akan angun menjadi lencana dari kekuatan gaib kita. Dalam hal ini, maka yantra beruah dari bentuk dan fungsi menjadi suatu diagram kekuatan (sakti rupa) yang ampuh untuk kita pakai sehari-hari. Yantra akan membawa fikiran dan perilaku kita menjadi sebuah kekuatan batin yang bisa merubah dan mempengaruhi kehidupan sekeliling kita/dunia.
Beberapa bentuk Yantra:
1. yantra gambar. Bentuk yantra yang paling tradisional dan mudah digunakan oleh praktisi yoga yang paling bloon sekalipun.
2. yantra teknis, seperti roda doa. Juga untuk para loon. Tetapi leih membutuhkan usaha.
3. Yantra dalam bentuk formasi arsiktektural. Dalam hal ini, yantra bisa diartikulasikan dalam formasi dasar dari bangunan (kita bisa melihatnya dalam peta/denah bangunan), juga bisa berupa bentuk 3 dimensi dari bangunan itu sendiri, seperti bentuk piramida, punden berundak, dan sebagainya.
4. yantra bayangan, dalam hal ini bisa berupa foto orang suci, gambar pemandangan indah (gunung himalaya, sungai, lautan, matahari, bulan, dll). Ini merupakan bentuk yantra yang paling rendah.
5. Yantra angka dan huruf. dalam hal ini yantra itu iasa merupakan formasi angka-angka atau huruf yang diatur dalam kertas atau lempenan logam/batu, dipakai sebagai jimat
6. formasi kartu tarot yang diatur sempurna/khusus. Ditempel di dinding sebagai pelindung rumah/pembawa keberuntungan/obyek meditasi.
7. yantra diri. Dalam bentuk format peta diri ideal, atau cermin. Cermin digunakan dalam meditasi memandang bayangan diri kita di sana, sebagai upaya untuk mentranformasikan kesadaran dan sensasi fisik menjadi bentuk, fungsi, dan kekuatan mikrokosmos yang lebih unggul dan sakti.
Mengenai rancangan geometris dari yantra, pada dasarnya kita memiliki kebebasan yang cukup besar untuk memuatnya sesuai dengan kesenangan kita. Namun ada beberapa panduan dasar:
1. yantra selalu terdiri dari 2 elemen kekuatan, yaitu feminine dan maskulin yang harmonis.
2. yantra selalu bersifat geometrik.
3. yantra selalu bersifat sederhana.
Cara kita bermeditasi dengan yantra adalah dengan menempatkan gambar yantra di sebuah tembok (menghadap selatan atau utara) sejajar dengan posisi duduk kita bersila. Jika kita tak mampu untuk duduk bersila kita juga bisa duduk dengan kursi baik bersandaran maupun tidak. Yang terpenting adalah kita duduk dengan posisi tegak. Jarak yantra itu dengan mata kita bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan kita. Umumnya jarak yang nyaman dan umum dilakukan oleh para praktisi yoga adalah antara 1 hingga 2 meter dari mata. Ruangan diusahakan agar bebas dari gangguan suara atau keramaian lainnya. Lampu kita buat temaram atau paling tidak tidak menyilaukan mata kita. Perihal besar kecilnya gambar yantra bisa kita atur sesuai dengan kebutuhan ataupun kemampuan kita.
Kita kemudian memandang pusat yantra. Jangan pedulikan detail bagian yang lainnya. Kita hanya memusatkan perhatian ke tengah yantra secara santai dan tidak dipaksakan. Sebisa mungkin kita duduk dengan tubuh tegak sehingga pernafasan dan tulang punggung menjadi santai dan lega. Jangan mengatur nafas anda. Tugas anda hanya memperhatikan pusat yantra.
Anda perlu memandang yantra itu minimal 15 menit setiap hari. Penalaman energi yang akan anda alami akan berbaai macam sesuai dengan kondisi spiritual maupun beban karma anda. Tetapi anda sebaiknya memandangnya sebagai sesuatu pengalaman biasa, meski menyiratkan peningkatan kekuatan batin anda. Anda perlu sadar bahwa peningkatan itu juga memuat belenggu-belenggu karma, dan juga jeakan-jebakan yang bisa membuat anda sombong, takut, benci, tamak dan sebagainya.
Umumnya anda akan mendapatkan pengalaman-pengalaman batin dan kekuatan sesuai dengan model yantra yang anda miliki. Seperti anda ketahui, yantra merupakan gambaran model dan peta/struktur alam semesta, semacam formula/rumus. Yan menjadi masalah, ternyata rumusan-rumusan dan pemetaan alam semesta itu beraneka ragam entuknya. Hal ini karena alam semesta yang multi layer, rumit, memiliki dimensi yang hampir tak terbatas, dan kadang harus dipandan sebagai sebuah kerangka fikiran yang bersifat subyektif. Dalam sisi yang lainnya alam semesta menjadi ada karena kita memikirkannya sebagai ada.
Orang akan mulai memiliki dan mampu mengakses kekuatan alam semesta setelah 7 hari berlatih memandang yantra. namun kita perlu berlatih terus memandang yantra agar kemampuan itu tidak terhapus dan hilang. Luangkanlah waktu anda dengan memandang yantra, terutama di waktu pagi atau malam hari. Dengan kekuatan dan kemampuan kita mengakses alam semesta kita bisa mengakses prana/chi alam semesta, sehingga kita bisa melakukan banyak hal, antara lain mengobati orang sakit, merubah nasib, dan sebagainya.

KONSEP YANTRA

Yantra memberi kita kesempatan untuk merenungi alam semesta. Saat fikiran terkonsentrasi pada satu obyek yang sederhana, dalam hal ini YANTRA, maka perbincangan dan keruwetan dalam fikiran kita akan teristirahatkan sejenak. Kadangkala, obyek yantra alamiah bisa saja hadir dan kita temukan tanpa sengaja, di saat fikiran kita berada dalam keadaan keheningan atau kekosongan yang mendalam. Namun dalam latihan yoga merah hitam, saya menyarankan untuk memakai yantra khusus yang menggunakan gambar-gambar berformasi geometris yang memang sengaja kita buat sebagai Yantra.
Yantra bukanlah sebuah obyek. Ia merupakan sebuah diri yang aktif seperti diri kita. Yantra adalah sebuah perlambang dari keseluruhan alam semesta, yang selanjutnya menjadi pemetaan makrokosmos yang bisa kita sentuh dengan indera kita secara menyeluruh dalam satu kali fikir/meditasi/renung.
Makrokosmos dalam bentuk Yantra tersebutlah yang akan bertemu dan bergabung dengan pemetaan mikrokosmos kita, yaitu ucapan mantra, konsentrasi, dan hembusan nafas dalam meditasi kita . Makrokosmos dan mikrokosmos yan bertemu secara sinkron (dimana alam semesta dengan getaran alfa bisa kita temukan dengan diri kita dengan kesadaran alfa pula) akan menghasilkan kekuatan yang mahadahsyat, dan merubah arah karma kita dan masa depan dunia bergerak menjadi lebih baik dan sejahtera.
Namun, sebuah yantra jua merupakan gambaran khusus pula tentang dunia. Bandingannya adalah seperti beberapa pengarang yang bisa saja menggambarkan sebuah pemandangan alam yang sama dengan cara yang berbeda-beda..
Saat seseoran memfokuskan dirinya pada sebuah yantra, maka fikirannya secara otomatis akan selaras dengan formasi spesifik dari sebuah gambar yantra. Selanjutnya fikiran yang laras itu akan dijaga dan diperkuat oleh yantra itu. Dalam hal ini, yantra seolah menjadi gerbang kosmik antara mikroskosmos (diri kita) dan makrokosmos (alam semesta).
Kata Yantra berasal dari bahasa Sankerta, yang berakar dari kata “yam” yang berarti upaya untuk mendukung atau memegang suatu energi yang inheren dalam sebuah obyek, konsep, atau elemen tertentu. Dalam hal ini, yantra bisa diartikan sebagai piranti teknis seperti lampu listrik, TV, kamera, sepeda motor, dsb. Namun sebaai sebuah alat meditasi, yantra berarti alat bantu meditasi. Dalam tradisi yoga tradisional, yantra berupa desain geometrik abstrak yang digunakan sebagai obyek meditasi dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran.
Prinsip-Prinsip Yantra
Yantra merupakan sebuah gabungan dari 3 elemen kekuatan:
1. prinsip bentuk
2. prinsip fungsi
3. prinsip kekuatan
Ketiganya dipercaya merupakan dasar terdalam dari bentuk-bentuk dan formasi-formasi yang melimpah ruah di alam semesta.
Yantra, selanjutnya bisa kita lihat sebagai sebuah pemetaan tepat dan rinci mengenai sebuah bentuk energi tertentu yang disediakan oleh alam semesta, dimana kita bisa melebur di dalamnya, atau mengaksesnya untuk tujuan tertentu. Yantra itu lalu merupakan suatu abstraksi dari kenyataan.
Dalam arti yang lebih luas, prinsip bentuk ini mengacu pada formasi dalam/tersembunyi dari sebuah bentuk.
Segala elemen utama dari yantra berhubungan dengan bagian terdalam dari kesadaran kita. Sehinga yantra bisa kita gunakan untuk mengharmoniskan makrokosmos dan mikrokosmos secara bersamaan. Dengan meditasi dengan obyek yantra, kita mengharapkan agar diri kita (mikrokosmos) dan alam semesta (makrokosmos), menjadi sejahtera, seperti yang diproyeksikan dalam peta yantra. Hal ini karena sebuah pengandaian, bahwa alam semesta pun sama rapuhnya dengan diri kita, selalu butuh bantuan. Alam semesta, bisa bergerak menuju karma buruk karena gabungan dari karma buruk dari mikrokosmos-mikrokosmos yang berfikri dan betindak secara tak bertangungjawab dan jahat (saat kaum fundamentalis berkuasa dan semakin anyak, atau kaum fasis berkuasa, peran merajalela, genosida, konsumerisme, kapitalisme, dsb). Yantra yang harmonis, dan meditasi harmonisasi makrokosmos-mikrokosmos akan menggerakkan roda karma alam semesta menjadi lebih baik.
Semua bentuk utma dari yantra merupakan simbol-simbol psikolois yang berhubungan dengan bagian dalam dari kesadaran manusia, yang dengannya kita bisa mengendalikan dan menemangkan kekuatan gaib kita. Dalam hal ini, yantra memiliki aspek fungsinya (kriya-rupa). Dengan melakukan upacara gaib terus menerus dengan bantuan yantra, maka bentuk-bentuk gambar yantra itu akan angun menjadi lencana dari kekuatan gaib kita. Dalam hal ini, maka yantra beruah dari bentuk dan fungsi menjadi suatu diagram kekuatan (sakti rupa) yang ampuh untuk kita pakai sehari-hari. Yantra akan membawa fikiran dan perilaku kita menjadi sebuah kekuatan batin yang bisa merubah dan mempengaruhi kehidupan sekeliling kita/dunia.

Teh Dari Semesta

Teh dari semesta


Siapa yang menyukai teh, teman,
Adalah mereka,
Yang menyadari tahap awal,
Dari kehebatan yoga merah hitam.
Itu adalah bibit,
Seperti bibit mangga dan bawang bombay,
Yang kering dan siap ditabur,
Di tanah yang gembur.
Oh,
Siramlah kekuatan dahsyat itu,
Dengan ludah dari lidah yang basah,
Ludah yang terlekati sari teh.
Dan tetap gemburkan,
Dengan energi dari segenggam kotoran teh.
Oh,
Taburkanlah di jalan-jalan,
Di kesepian dari semua yang bermula.
Dan nikmatilah sejumput teh,
Yang kita seduh dengan kehangatan air yang terbakar.
Demikianlah waktu berlalu,
Ke jagad-jagad yang baru,
Dan ingatan para alien,
Akan ganti menghormat,
Pada seduhan teh yang abadi ini.

Rabu, 22 Februari 2006

LAtihan Menikmati Sensasi Segala Hal

Latihan Menikmati Sensasi Segala Hal
Oleh Boedhi Margono
tentor Yoga Merah Hitam

- kebenaran tanpa kebebasan adalah kejahatan -
(Boedhi Margono, 2004)

Kesusahan dan kesedihan itu merupakan hal yang selalu saja datang dan pergi dalam kehidupan mahluk hidup. Kesusahan dan kesedihan pada manusia justrulah yang termasuk paling besar, walaupun lahir sebagai manusia sebenarnya bagian dari sebuah keberuntungan juga. Hal ini karena kehidupan sebagai manusia demikian kompleks. Harapan dan kemauan, perjuangan, keberhasilan, kegagalan, ketidakpuasan, kecanduan, dan segala kekecewaan yang menyertainya menjadi momok besar.
Menjadi manusia adalah saat dimana anda untuk dipaksa menjadi dewasa, dan saat dewasa, maka anda dipaksa untuk menahan diri, menurut pada tata krama sosial, hukum, dan sebagainya. Saat anda dewasa, maka anda juga akan berada pada sebuah hirarki penindasan, makan memakan. Anda kemudian dipilah-pilah secara struktural, apakah anda sebagai budak atau sebagai tuan.
Ada golongan orang-orang cerdas dan berbakat yang menderita manik-depresif. Rasa sedih yang tak tertahan, merasa diabaikan dan tidak dihargai dan dicintai oleh lingkungan sekitarnya. Rasa sedih terurs-menerus tersebut adalah sebuah suratan genetik, yang membuatnya seakan-akan tidak bisa diatasi lagi. Ada obat-obatan canggih modern seperti lithium yang bisa membantu mereka, walau hal itu tidak bersifat permanen. Harganya pun relatif mahal, dan tak terjangkau oleh masyarakat kecil. Yang menyedihkan, banyak seniman dan penulis miskin yang menderita sindrom ini. Hasil akhirnya adalah penderitaan akut yang membuat banyak di antara mereka menjalani bunuhdiri. Dari zaman dahulu kala, sudah demikian banyak seniman dan penulis yang mengalaminya. Saat dikonfirmasikan, kebanyakan dari mereka merasa diperbudak oleh lingkungan. Mereka tidak merasa cocok terhadap realitas. Seakan lahir di dunia adalah sebuah bentuk kutukan bagi mereka.
Dalam kenyataannya rasa mereka itu memang benar. Faktanya, mereka memang diperbudak, dihancurkan dari waktu-ke waktu oleh kehidupan sosial, keluarga, masyarakat, sekolah, pekerjaan, oleh kaum kapitalis, dan segala jenis penguasa yang lain. Dunialah yang salah, bukan mereka. Bisa saya katakan demikian, karena dunia yang kita kenal adalah dunia yang penuih ketidakadilan. Hayo siapa mau membantah apa yang saya katakan ini?
Rasa kebahagiaan adalah sesuatu yang absurd. Sebenarnya tak ada yang benar-benar bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Jika kita ditanya tentang apa itu kebahagiaan, maka kita akan berfikir sesuatu yang bersifat kompleks, dan merupakan bentuk gabungan dari berbagai kondisi. Kebahagiaan lebih serupa mimpi, mitos, atau ekspresi penyelamatan diri dari penderitaan yang lebih besar lagi. Jika kita jujur, dalam kebahagiaan mengeram ketakutan, rasa sedih, ketidaktetapan. Kita akan selalu takut kebahagiaan yang tipis itu akan terobek dan luntur, lenyap musnah. Sekali lagi, konsep dan impian kebahagiaan, akhirnya berubah menjadi mitos, impian, dan bentuk pengalihan rasa yang tidak efektif.
Dalam kenyataannya memang kebahagiaan itu tidak pernah abadi. Rasa itu akan segera musnah. Rasa senang selamanya bersifat sesaat. Sementara kebahagiaan memang demikian tergantung pada kumpulan kesenangan yang bersifat lembam, tertahan. Siapa yang bisa menahan realitas untuk tidak berganti dan berpindah-pindah? Karma selalu mengalir tanpa henti. Karena memang kehidupan ini sangatlah rentan. Mudah hidup mudah mati. Mudah senang mudah sedih. Mudah bahagia mudah menderita. Secara umum, segala sesuatu yang tidak tetap itulah yang menyebabkan kehidupan mahluk hidup kemudian oleh Siddharta Gautama dipandang sebagai sebuah penderitaan.
Kita tidak membahas tentang ajaran beliau yang hebat itu. Kita membahas ajaran yoga merah hitam kita yang ala kadarnya, dan ecek-ecek ini. Itulah posisi kita saat ini, sebagai barisan pecundang yang berada dalam kehidupan duniawi.
Dalam realitas, rasa bahagia dalam satu kondisi, selalu menyimpan derita dalam sisi yang lainnya. Perasan dan emosi manusia pada dasarnya campur aduk. Rasa enak yang sesungguhnya adalah sesuatu yang bersifat kecil dan sederhana. Misalnya rasa enak dipijat, rasa enak orgasme, rasa enak makanan. Hal itu lain dengan bahagia yang sifatnya abstrak.
Sebaliknya rasa sedih, adalah sesuatu yang mudah dirasakan. Sama riilnya dengan rasa senang dan enak. Penderitaan, sebaliknya adalah sesuatu yang sama abstraknya dibandingkan dengan kebahagiaan ke-an memang abstrak karena merupakan pembentuk kata keadaan.
Oleh karena itu dalam metode yang saya tawarkan dalam latihan yoga merah hitam ini adalah latihan menikmati segala rasa. Artinya kita mencoba merasakan secara mendalam segala rasa, baik itu nikmat, sedih, sakit, benci, bingung, kosong, aneh, sakauw, dan sebagainya. Tetapi dalam merasakan rasa itu, ada teknik baru yang harus dibangun dan dilaksanakan, demi bisa merasakan nikmat akan segala rasa.
Caranya adalah dengan secara santai merasakan hal itu sejak kita bangun tidur hingga hampir tidur. Saat kita bangun tidur, kita rasakan segala macam sensasi yang kita rasakan. Kita melaksanakannya sepanjang hari. Jangan dikira hal ini merupakan cara yang mudah dilakukan, karena dalam kehidupan modern kita sebenarnya sering menyangkal perasaan dan emosi kita.
Sebaliknya hal itu juga tidak sama dengan proses meluapkan rasa marah, sedih, senang, atau kecewa. Kata kuncinya adalah menikmati, merasakan sensasi dari semua perasaan dan emosi kita. Sesnsasi itu sendiri bukanlah rasa itu sendiri. Itu seperti sebuah proses pengendalian yang unik.
Di saat kita bisa mengejar, mencaplok, memakan, dan merasakan rasa-rasa dalam diri tersebut, maka kita akan bisa merasa nikmat walau kita sedang bersedih, marah, jengkel. Kita juga bisa merasa nikmat saat dilukai, diejek, dihina, dipermainkan, diperbudak, dirampas haknya oleh orang lain.
Sebaliknya jika kita bisa merasa bebas menikmati segala rasa, maka kita secara alami juga bisa merasa bebas dalam menghadapi pilihan sikap kita terhadap realitas. Nyatanya kadang kita punya keputusan untuk merubah realitas, atau sebalikny terhanyut dan menurut terhadap berbagai hal yang menerpa diri kita.
Hal itu memberi kesempatan kita untuk menjadi lebih fleksibel. Dan membentuk diri kita sangat fleksibel terhadap realitas, baik itu realitas diri kita maupun lingkungan sekitar. Sikap ini juga akan membuat harga diri kita tetap terjaga. Seperti ada seorang penulis mengatakan bahwa saat kita tidak lagi memperhatikan harga diri kita, maka kita akan merasa lebih bebas.
Rasa harga diri yang tak tersentuh itulah yang akan menjadi salah satu buah manis dari latihan ini. Hasil lainnya adalah rasa selalu gembira. Empati yang tidak merusak mood kita. Dan rasa bebas yang cukup aneh. Dengan latihan ini para penderita manik depresif juga sedikit banyak terbantu.
Latihan ini tidak membikin anda sakti. Tidak membikin anda bijaksana. Tidak membikin adanya penderahan. Tetapilatihan ini akan membuat hidup anda lebih menyenangkan. Tentu saja itu bukan tujuan akhir dari yoga, tetapi merupakan salah satu aspek yang perlu dinikmati oleh seorang yang berlatih yoga. Apa gunanya beryoga jika selalu saja susah dan sedih?
Tapi latihan itu membuat kita lebih berenergi. Kita jauh merasa lebih sehat fisik maupun mental. Hal ini karena teknik menikmati itu merupakan juga teknik mencaplok dan memangsa rasa. Jika segala sesuatu bisa dianggap sebagai energi, amak kita sedang berjuang untuk tidak dimakan oleh energi yang mengalir dalam tubuh kita, tetapi bahkan sedang menikmatinya seperti menikmati teh tawar yang legit dan nikmat.
Dalam latihan ini, anda tidak perlu berpantang apapun juga. Kesucian bukan menjadi beban yangb harus dilakoni. Anda di sini akan berlatih untuk tetap berlatih walau anda merasa sebagai orang yang kotor, penuh dosa, atau merasa tubuh dalam kondisi tidak suci. Semakin tidak suci anda, semakin menantang anda untuk melakoni latihan menikmati sensasi segala hal ini.
Anda terserah melaksanakan apa. Karena konsep yoga paling mendasar adalah menyatukan diri kita dengan realitas. Selalu usahakan untuk membuka fikiran dan rasa anda terhadap segala hal. Jika anda berani pun anda saya persilahkan untuk melakukan apapun untuk ekperimentasi. Hanya saja, jangan paksakan diri anda jika anda adalah penakut.
Sekali lagi, yoga adalah sangat penting bagi mereka yang penakut, tersiksa, dan selalu menjadi pecundang. Yoga merah hitam bukan diperuntukkan untuk mereka yang sudah sering menang dalam kehidupan.
Teknisnya:
Saat sedih dalam dada, rasakan sedih itu...
lalu coba rasakan sensasi penderitaan itu....
rasakan sebuah rasa nyaman, bangga, dan senang karena bisa merasakannya...
bisa mengetahuinya, bisa menikmatinya....
Coba rasakan kenimatan itu sebagai sebuah rasa yang demikian unik....
Coba nikmati selama beberapa lama.....
cecapi, nikmati, nikmati...
Jangan berpaling pada rasa yang lain.
Setelah agak puas, maka bergantilah pada sensasi yang lain.
Sensasi sentuhan, atau apapun....
Coba rasakan semua rasa itu tanpa mendiskriminasinya.
Tentu saja kita tahu rasa sakit, enak, senang, orgasme, dan sebagainya, tetapi tak usah dibahas dalam fikiran.
Rasakan saja sensasi semua itu.....
Jika ada penolakan terhadap perasaan tertentu, maka segera lepaskan penolakan itu....
rasakan pelepasan itu sebagai sebuah bentuk kenikmatan juga...
Buatlah tubuh bebas dan pasrah....
Rasakan tubuh lepas, gerakan lepas, emosi lepas, walau tetap berada dalam tubuh dan diri kita....
saat kembali pada perasan lagi, jangan lepaskan perasaan sedih atau senang itu keluar....
Kita tetap pertahankan di dalam diri kita sebagai modal latihan.
Catatan:
secara umum, rasa-rasa bisa kita kenali dan rasakan di tubuh.
rasa takut di perut (mengeram)
rasa takut juga kadang membuat dada berdebar-debar
rasa sedih di dada (berbentuk aliran atau hawa)
rasa pedih di dada (terasa perih)
rasa marah di dada
rasa dendam di dada (mengeram)
rasa nggondok di leher
rasa naik pitam di kepala bahkan hingga rasa melayang
rasa senang atau enak bisa di satu tempat atau menjalar-jalar
dsb
Kita perlu memberi perhatian agar bisa menikmati segala sensasi rasa itu secara lebih konstan dan utama.
Demikianlah perlahan maka anda akan semakin mahir, dan memiliki ide untuk melaksanakan berbagai detail teknik baru yang mungkin lebih canggih lagi, dan lebih cocok dengan diri anda.
Saat anda sedang berlatih metode ini, anda boleh saja sambil membaca berbagai mantra sesuai dengan mantra yang anda buat atau anda pilih. Hal ini akan memperkuat efek, walau potensi bahayanya pun lebih tinggi. Anda juga diperbolehkan sambil membawa dan mengalirkan biji-bijian tasbeh/rosario/mala sambil merasakan sensasi-sensasi itu bersamaan dengan guliran biji-biji tersebut.
Untuk sebagai pengingat bahwa anda sedang melaksanakan latihan itu maka ekspresi biji-biji tasbeh, mantra, atau bentuk pakaian khusus adalah sesuatu yang bagus. Karena anda sebagai orang-orang yang hedak menghadapi penderitaan sendiri perlu memiliki ciri khas sebagai perlindungan terakhir untuk jatidiri anda. Pakailah rompi, jaket, ikat kepala, gelang, pin imut, dan sebagainya yang anda anggap sebagai simbol diri anda. Untuk mereka yang berlatih yoga merah hitam, maka hal ini merupakan prasyarat utama yang saya tanyakan dan minta terlebih dahulu.
OK?
Motto Latihan Ini:
“MENIKMATI, BUKAN SEKEDAR MENGAMATI”
07:08:14
20/07/07

MERUBAH RASA MENJADI ENERGI

MERUBAH RASA MENJADI ENERGI
Oleh Boedhi Margono
tentor Yoga Merah Hitam

-kebenaran tanpa kebebasan adalah kejahatan-
(Boedhi Margono, 2004)

Teknik lain yang dikembangkan oleh Yoga Merah Hitam, selain teknik menikmati rasa, adalah teknik merubah/mentransformasikan rasa menjadi energi.
Caranya adalah sebagai berikut:
ketika anda menyadari sebuah perasaan, atau sensasi rasa tertentu, bayangkanlah bentuknya seperti apa. Anda mungkin kesulitan atau tidak bisa melihat dan membayangkannya sebagai bentuk. Tetapi coba rasakan rasa itu sebagai “sesuatu” yang memiliki “bentuk”, dan memiliki “energi”.
Pembagian definisi rasa itu adalah:
Rasa tak enak, seperti rasa benci, sedih, marah, jengkel, gondok, ngelangut, iri, dendam, dan sebagainya disebut sebagai rasa negatif.
Rasa enak seperti senang, nikmat, gembira, orgasme, disebut sebagai rasa positif.
Rasa senang karena melihat mahluk lain menderita adalah rasa positif yang negatif.
Rasa sedih karena melihat mahluk lain menderita disebut rasa negatif yang positif
Rasa senang melihat mahluk lain gembira adalah rasa positif yang positif (positif kuadrat)
Rasa sedih karena melihat mahluk lain gembira adalah rasa negatif yang negatif (negatif kuadrat)
Saat anda merasakan semua rasa itu bayangkan sesuai dengan identitasnya, apakah positif, atau negatif, atau positif kuadrat, atau positif yang negatif, dan sebagainya. Setelah anda tahu batasan dan identitasnya, maka secara alamiah anda akan tahu kira-kira bentuk, warna, kekuatan, bahaya, serta keuntungan, dari rasa tertentu itu seperti apa. Bagi seorang yang berimajinasi kuat, maka perasaan dendam bisa dilihat dan dirasakan seperti gumpalan asap yang hitam dan beracun, rasa iri seperti sesuatu gumpalan yang berduri, rasa senang seperti cahaya indah yang berwarna-warni. Setiap orang mungkin punya gambaran sendiri-sendiri tentang hal itu. Rasa menyenangkan bagi sebagian orang bisa berupa bayangan bunga atau coklat yang enak, misalnya. Andaikan bentuk itu kemudian anda rasakan menjadi bentuk yang terlalu spesifik, maka coba kembali ke titik sederhana, dengan sekedar membayangkannya menjadi “sesuatu berbentuk energi”.
Bayangkan rasa itu berubah, bertransformasi menjadi sebuah energi yang lebih positif. Energi yang dulunya gelap, berduri, beracun, segeralah anda rubah menjadi energi yang lebih baik. Bayangkanlah sebagai sesuatu yang demikian nyata. Warnanya berubah menjadi keemasan yang berpendar-pendar dan memancar ke dalam dan keluar diri anda.
Rasakan energi itu memenuhi asal dimana rasa terdahulu mengeram. Anda juga bisa membayangkan dan mengalirkan energi baru yang berpendar-pendar itu menyelimuti dan memenuhi diri anda.
Anda bisa menambahkan latihan ini: Rasakan energi itu memendarkan cakra-cakra dalam tubuh anda. Bayangkanlah secara bebas saja.
Rasakan energi itu membangkitkan energi kundalini dari tandonnya. Kudanlini itu lalu aktif dan menjilat-jilat seperti api dari jalurnya ke atas.
Anda bayangkan energi api kundalini, energi positif perasaan, serta pendaran cakra, menjadi berbinar-binar dan demikian aktif. Tentu saja dengan caranya sendiri-sendiri.
Demikianlah latihan merubah rasa menjadi energi ini. Lakukanlah secara intensif setiap saat. Latihan ini justru sangat efektif dan mudah dilaksanakan saat anda sedang bepergian, misalnya naik motor. Latihan ini juga lebih mudah dilakukan saat anda berinteraksi dengan orang banyak. Hal ini karena saat bersama orang banyak, maka banyak emosi yang terpicu dan terbentuk dalam diri anda. Efek-efek positif dan negatif imbas dari orang dan mahluk lain pun mudah kita alami.
Saat anda berlatih sendirian di dalam rumah, hal ini tak sebegitu mudah dilakukan. Namun jikla anda mampu, maka anda bisa mengembangkannya menjadi latihan pembangkitan cakra, kundalini, serta penyimpanan energi untuk kekuatan gaib.
Efek dari latihan ini sangatlah kuat. Anda akan merasa sehat, gembira, dan mudah berinteraksi dengan orang lain. Latihan ini juga akan merubah sifat-sifat buruk anda menjadi lebih baik. Jika anda adalah pembenci, pendendam, suka iri hati, dan senang menyakiti mahluk lain, maka anda cocok untuk melakukan latihan ini.
Tentu saja untuk bisa berlatih metode ini, mereka yang pendendam, jahat, iri hati, dengki, harus menyadari terlebih dahulu bahwa sifat-sifat yang mereka miliki itu adalah sifat yang tidcak baik. Selama anda tidak bisa menyadari hal tersebut, maka latihan ini akan sulit anda lakukan, karena ada proses penolakan alami dari dalam diri dan fikiran anda. Anda harus bisa merubah diri anda dari sosok setan pengganggu perjalanan kesucian diri sendiri serta mahluk lain, menjadi sosok seorang calon yang bakal tercerahkan.
Latihan ini juga cocok untuk mereka yang karena kelemahan, ketakutan, ketidakberdayaan diri, kemudian menjadi senang dan mudah menyalahkan orang lain. Dengan latihan ini maka anda akan merasakan bahwa semua hal yang anda alami bisa ditransformasikan menjadi lebih baik. Anda juga akan belajar memahami dan merasakan sebuah peristiwa dalam perspektif yang berbeda. Ada hikmah dari segala hal, dan semua orang adalah sumber pembelajaran (guru) bagi kita.
Tentu saja, pada suatu saat anda pun diharapkan tak hanya bisa merubah diri sendiri menjadi lebih baik, tetapi juga orang lain menjadi lebih baik. Kalau bisa, selalulah memberi nasihat kepada mereka yang gemar berbuat jahat, iri, dendam, fasis, suka memerintah, konservatif, dan fundamentalis untuk bisa sadar dari kesesatannya.
Latihan ini juga mudah dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh orang yang bodoh. Karena sifatnya yang dinamis (karena rasa selalu datang dan pergi secara cepat dan tak terduga-duga), maka latihan ini juga enak dilakukan oleh mereka yang pembosan. Latihan ini bersifat sangat aman, tidak ada potensi bahaya dalam tingkat tinggi dibandingkan latihan yoga tari dengan keris, misalnya.
Saya menyarankan anda melakukan latihan ini tanpa menggunakan mantra. Anda juga tidak saya sarankan memadukan latihan ini dengan latihan nafas. Lakukanlah latihan merubah rasa menjadi energi ini secara generik dan sesederhana mungkin.
Waktu yang terbaik untuk memulainya adalah saat bangun pagi saat tubuh masih sangat segar. Anda juga bisa melaksanakannya dengan niat di malam hari saat anda hendak tertidur. Efeknya mungkin adalah anda akan tidak tertidur lelap, namun terus melakukan praktik latihan itu, bahkan hingga saat anda tertidur dan bermimpi. Namun demikian, latihan ini tidak akan membuat anda menjadi lelah dan lemas saat bangun tidur. Justru tubuh anda akan merasa demikian sehat, segar, gembira, dan bertenaga.
Bagi mereka yang sudah menjalankan latihan ini, maka akan segera terasa efeknya:
tubuh menjadi lebih sehat dan segar
perasaan menjadi lebih positif. Mereka yang jahat segera sembuh dari kejahatannya. Merek yang penyedih atau menderita manik depresif menjadi lebih gembira perasaannya
menjadi lebih sakti
menjadi lebih awas terhadap masa depan
karma baik lebih mendekati mereka. Menjadi lebih sering beruntung
lebih disukai oleh orang-orang lain di sekitar kita
menjadi lebih bijaksana dan tak suka menyalahkan orang lain
menjadi lebih berani untuk bertindak dan menyampaikan fikiran kita kepada orang lain
Semoga manfaatnya segera bisa anda rasakan.
Demikianlah latihan yang saya tawarkan kepada anda. Semoga efek-efek positifnya segera bisa anda rasakan.
10:03:14
20/07/07

Meditasi tari Generik

Meditasi Tari Generik
Oleh Boedhi Margono
Tentor Yoga Merah Hitam
-kebenaran tanpa kebebasan adalah kejahatan-
(Boedhi Margono, 2004)

Ada sebuah cara meditasi tari yang berbeda dibandingkan dengan meditasi tari yang sebelumnya saya gabungkan dengan gerak tawa. Meditasi atau yoga tari gaya merah hitam ini tak jauh beda dengan gerak-gerak meditasi tari yang lain. Perbedaan paling mendasar tentu saja hanyalah persoalan 3 elemen penting yang tak pernah tertinggal saat melaksanakan latihan. Ketiga elemen itu adalah: air, api, dan garam.
Dalam hal ini, tiga elemen itu bisa ditambahi dengan elemen-elemen yang lain, sehingga kesemuanya menjadi sebuah upacara persembahan yang diiringi tari, atau sebaliknya: yoga tari yang diiringi/dikawal oleh kekuatan upacara persembahan.
Tambahan-tambahan itu bisa berupa banyak hal: buah-buahan, daging panggang, arak/bir/anggur, madu, sirup, roti, rokok, gula, teh, kopi, beras, nasi tumpeng, cabe, kemenyan, dupa, bumbu-bumbu dapur, dan sebagainya. Kesemuanya ditaruh di atas meja atau altar, atau mandala yang diatur secara baik dan artistik.
Dalam persoalan api, maka api bisa berbentuk kecil, atau yang medium bahkan super besar seperti api unggun. Jika bentuknya adalah api unggun, maka tentunya lebih ideal jika diaplikasikan sebagai sebuah latihan yoga tari kolosal. Latihan itu bisa dilaksanakan hingga 40-an orang, tergantung besar kecilnya api. Api yang kecil-kecil saja mungkin bisa dimanfaatkan oleh 3-7 orang saja, dalam sebuah ruangan yang tertutup.
Saat yoga tari kolosal dilaksanakan, maka terlihat betapa pentingnya alkohol dalam upacara tersebut. Dalam sistem tantris yang lebih asli, maka unsur seks dan daging menjadi hal yang penting. Kita tentu tak terlalu membahas tentang hal itu. Dalam konteks latihan yoga tarik generik ini, yang terpenting ada adalah: yantra, mandala, mudra, dan mantra. Kesemuanya dijaga oleh 3 elemen air, api, dan garam.
Yang dilatih untuk dirangkum dan digugah dalam latihan ini adalah 3 elemen utama dunia, yaitu alam semesta diri kecil (id, yang biasa ditemui dalam konteks teks-teks mengenai Dewa Ruci), alam kesadaran diri (ego dan super-ego), dan alam semesta besar (buana besar, dengan segala mahluknya).
Ketiga elemen alam itu hendak diajak untuk bercengkerama, dan berkumpul, dan memberikan petunjuk dan perubahan mental serta fisik, serta perbaikan arah karma. Sebelumnya kesemua itu seperti berjalan sendiri-sendiri, bahkan ada yang terrepresi.
Alam dalam berfungsi penting untuk memberi petunjuk kita ke arah yang benar dalam kehidupan kita. Tanpanya maka kita akan tersesat, terseret arus kehidupan, mudah diombang-ambingkan pemikiran (ideologi) lain dari luar. Tanpa ada bimbingan dari alam dalam, maka anda juga akan mudah celaka, tidak memiliki keawasan batin, dan tidak memiliki kesaktian. Alam dalam inilah yang menyimpan energi kesaktian.
Alam diri merupakan alam dimana kita bisa berfikir dan bertindak. Tanpa kesehatan alam diri ini, maka kita juga akan celaka dan terlunta-lunta dalam kehidupan dunia. Dalam budaya modern, sayangnya, alam diri ini terlalu diunggul-unggulkan secara individual, sehingga orang kemudian menjadi tidak imbang, dan mengalami kesepian dan penderitaan mental. Tanpa keimbangan maka orang bisa menjadi serakah, penuh kebencian, egois, tak mau mendengarkan fikiran orang lain, bahkan sampai pada taraf antisosial.
Alam besar menggambarkan dunia keseluruhan, dimana kita sebenarnya juga termasuk di dalamnya. Alam besar inilah yang menyimpan relasi-relasi sosial, relasi hukum alam, pada pokoknya relasi-relasi kekuasaan. Di dalamnya hidup mahluk-mahluk, yang mengalir bersama karma. Di dalamnya juga ada benda-benda, yang mengalirkan karma. Sifatnya pun trialistik, bisa dipandang sebagai energi, gelombang, maupun ide.
Ketiga alam itu perlu diharmonisasikan. Kegiatan yoga tari merah hitam generik ini merupakan sebuah cara untuk mengharmonisasikan 3 elemen alam ini. Dengan menari, kita mengembalikan sistem regulasi kreatif dunia kembali kepada diri kita kembali. Kita juga mengembalikan diri kita kepada aspek-aspek kreatif dari alam semesta.
Seperti halnya dengan latihan tari tawa sebelumnya, maka saya juga menyarankan anda semua untuk memanfaatkan senjata tajam dalam kegiatan tari ini. Hal ini merupakan bentuk kesadaran dimana senjata tajam adalah alat untuk hidup, tetapi juga untuk mematikan. Dalam kegiatan tari ini, maka perlu sekali dijaga aspek keamanan, sehingga potensi kecelakaan bisa diminimalkan.
Pakaian yang perlu anda kenakan sama seperti yang saya sarankan dalam latihan-latihan yoga merah hitam yang lain, yaitu pakaian yang sesuai dengan kesukaan anda, dan memeprlihatkan identitas diri anda. Semuanya terserah kepada anda, apakah anda akan memakai rompi atau sweater kesayangan, atau memakai blangkon, pin dorameon yang imut, dan sebagainya.
Yantra bisa dalam bentuk benda-benda persembahan, yang menggambarkan dunia secara keseluruhan. Mandalanya adalah tempat dan formasi dimana anda berlatih, bersama dengan anda di dalamnya sebagai poin gerak. Mudra adalah tarian anda. Dan di dalamnya anda perlu melafalkan mantra-mantra seperti yang ada pilih secara pribadi, baik dalam hati, menggumam, maupun keras (berteriak-treriak).
Banyak yang berfikir bahwa untuk berlatih tantra gerak seperti itu, maka kita perlu memusatkan fikiran pada sebuah mahluk adikodratii (bisa Dewa atau Tuhan), dan selanjutnya dalam tari, dewa atau tuhan tersebut masuk dan menjadi diri kita. Kita menjadi kreator, pemelihara, dan penghancur dari realitas. Hal itu bisa dilaksanakan dan sangat boleh jadi berguna dan menghasilkan efek yang demikian hebat.
Sebaliknya pula, kita pun bisa tidak menjadikan mahluk adikodrati sebagai acuan. Kita tetap mempertahankan keyakinan dan pengertian tentang 3 elemen alam semesta. Namun dalam tari, ketiga elemen alam semesta itu menyatu dalam diri kita. Melebur dalam tarian.
Kegiatan tari dimulai dengan pertama-tama duduk di depan bahan-bahan persembahan upacara. Bersilalah, tepekur secara santai, dan kemudian pejamkan mata anda. Tangan diletakkan di pangkuan atau menangkup di depan dada anda. Lakukanlah niat secara baik. Mintalah agar para mahluk gaib pelindung, mahluk gaib yang berada di sekitar area, guru-guru masa lampau, dan nenek moyang anda bersedia membantu anda dalam latihan.
Setelah itu ambillah pisau, keris, atau pedang. Genggamlah di tangan kanan anda. Jika anda mengganggam dua bilah kanan dan kiri pun juga baik. Lalu bangkitlah, dan mulailah menari. Jika dalam sajian anda tersedia minuman keras, atau “Minuman Dewa”, maka minumlah alkohol tersebut sebelumnya, kesemuanya, pelan-pelan atau cepat. Rasakan kenikmatannya, dan biarlah rasa kemabukan melayang dan menggugah diri anda dalam kekhusukan upacara.
Setelah anda bangkit maka menarilah berputar putar secara bebas dan lair. Rasakan kesenangan. Rasakan betapa energi anda melupa. Rasakan betapa buana kecil, buana diri, dan buana besar melebur. Rasakan betapa anda menjadi kreator bagi alam semesta.
Bayangkan juga anda sedang membunuh mahluk-mahluk jahat yang nekad menghalangi upaya anda untuk memperbaiki kehidupan anda. Anda juga bayangkan anda meraih karma-karma yang baik, dan menyingkirkan karma-karma buruk. Rasakan dan bayangkan anda membentuk alur karma sesuai dengan selera anda. Bayangkan juga anda memperbaiki alur karma dari orang-orang yang anda kasihi. Setelah semakin jauh menari, maka bayangkan juga anda mengatur alur karma dari semua mahluk di sekeliling anda, sehingga semuanya mendapatkan arah kehidupan yang lebih baik.
Sembari menari, maka anda perlu mengucapkan mantra. Anda bisa mengucapkannya pelan, dalam hati, bahkan berteriak-teriak. Rasakan trance datang, dan anda berubah menjadi mahluk adikodrati yang luarbiasa. Anda bisa membayangkan diri anda adalah Tuhan, atau super human, atau diri anda yang lebur sakti bersama alam semesta. Bahkan anda juga bisa mewrasakan kehilangan identitas diri anda, dan merasakan gerak sebagai gerak, dan merasakan energi kegaiban dalam diri anda adalah kewajaran alamiah.
Laksanakan terus tarian itu. Anda bisa menjalankannya dalam jangka waktu terbatas, mulai dari sekitar 30 menit, hingga semalam suntuk. Biasanya ada kekuatan atau suara gaib yang menyuruh anda untuk segera berhenti karena upacara dan latihan yoga tari tersebut sudah selesai.
Jika anda menjalankannya secara massal/kolosal, maka sangatlah baik jika anda semua diiringi oleh tetabuhan atau musik. Musik yang baik adalah musik yang menggabungkan elemen terompet, gong, tambur, dan dencing. Hal ini akan membuat tarian anda semakin hebat dan anda akan memasuki trance dengan cepat.
Sementara itu untuk latihan pribadi anda pun bisa menggunakan musik dari tape. Pilihlah musik yang hebat. Tentu saja musik dangdut atau rock sama sekali tidak saya sarankan. Musik new age yang tidak terlalu menor dan sok pun bisa anda gunakan. Gamelan cukup bagus. Musik klasik pun OK. Tentu saja musik-musik seperti musik tarian shaman Indian, atau musik Tibet lebih bagus lagi.
Namun demikian, jika tidak ada musik pun sama sekali tidak masalah. Manfaatkan mantra sebagai kendali musikalitas anda. Dengan ritme, nada, dan gerak, maka anda telah menciptakan sebuah musik baru. Msuik alamiah yang berasal dari diri, dan menyatukan kesemua alam dalam gerak tarian anda.
Setelah selesai berlatih, maka anda perlu beristirahat. Duduklah di depan sajian persembahan, dan tepekurlah. Upayakan untuk menyantaikan tubuh, dan kalau bisa bermeditasi. Namun biasanya anda setelah berlatih akan merasa demikian penat, dan ambruk kelelahan maupun mabuk. Kadangkala juga anda akan muntah-muntah berat. Muntah-muntah tersebut konon menurut banyak guru yoga zaman dahulu akan mengeluarkan energi dan karma buruk dari tubuh anda.
Jika anda terpaksa berbaring dan tertidur. Maka nikmatilah tidur anda, karena stelah bangun nanti maka anda akan menjadi orang yang baru sama sekali. Akan muncul keseimbangan luarbiasa dalam konstelasi 3 alam. Banyak pelaku latihan ini yang kemudian berubah menjadi sakti dan memiliki keawasan batin tingkat tinggi. Banyak juga yang kemudian menjadi sembuh dari berbagai jenis penyakit menahun yang mereka derita seberlumnya. Bagi banyak orang, latihan ini terbukti memberikan karma yang baik. Nasib mereka menjadi lebih baik. Mererka sering mendapatkan keberuntungan, dan seakan ada pembimbing gaib yang mengarahkan pilihan-pilihan hidup mereka secara sangat tepat.
Bagi yang tidak mendapatkan efek-efek hebat seperti di atas, janganlah gusar. Hasil latihan itu, akan disimpan dalam tandon karma anda. Pada suatu saat karma-karma yang baik itu akan keluar dan menolong anda dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup yang berbahaya dan pelik.
Mengenai bahan-bahan persembahan, setelah upacara dan latihan tari usai anda laksanakan maka sisa-sisa persembahan harus anda buang atau berikan pada mahluk hidup yang membutuhkannya. Janganlah dikonsumsi sendiri. 3 elemen yang terpenting, yaitu api, air, dan garam anda buang di selokan, sungai, atau jurang. Sementara buah-buahan, rokok, teh, dan sebagainya anda berikan pada mahluk hidup yang membutuhkan.
Demikianlah uraian saya ini. Jika anda memilih latihan ini dalam praktek yoga merah hitam, maka lakukanlah secara rutin. Mungkin sebulan sekali, atau seminggu sekali, atau bahkan tiap hari. Sesuaikan dengan kebutuhan, mood, dan juga kesempatan yang ada. Jangan paksakan diri untuk melaksanakan latihan versi ini jika anda ternyata tidak merasakan kecocokan. Masih ada beribu-ribu teknik latihan yoga yang bisa anda terapkan dalam hidup anda.
08:40:47
19/07/07

Yoga Tertawa

Dr. Kataria di India menawarkan tentang keunggulan tawa dalam mengatasi banyak persoalan metal maupun fisik. Hal ini oleh istrinya dikembangkan menjadi yoga tertawa. Karakteristik dari latihan tawa mereka adalah yang bersifat komunal, bukan sendirian. Efek positif dari tawa model Kataria ini tidak bisa disangkal sedikitpun.
Yoga merah hitam memandang latihan yoga tawa dengan cara yang berbeda. Tawa dalam yoga merah hitam dilakukan secara mandiri dan soliter. Dilakukan di tempat yang sangat sunyi, dan disertai beberapa syarat khusus.
Piranti-piranti:
api
garam
air
pisau/keris
Kesemuanya diletakkan di atas tanah di depan anda, dialasi oleh tikar, atau diletakkan di atas meja pendek.
Metodenya adalah:
Pilihlah tempat yang sunyi. Bisa gua, bisa gunung, pinggir pantai, hutan, dan sebagainya.
Pakailah pakaian yang anda sukai, yang mengisyaratkan identitas diri anda. Jika orang suka memakai pin, maka kenakanlah. Jika orang suka pakai topi pet, maka kenakanlah. Jika suka pakai pakaian hitam-hitam, maka kenakanlah. Jika mau pun anda bisa bugil.
Duduklah bersila terlebih dahulu di depan ketiga elemen api, air, dan garam. Ambillah keris/pisau lalu bawalah ke depan mata anda sambil membaca mantra perlindungan anda.
Bangkitlah berdiri sekitar satu tapak ke belakang dari 3 elemen penting.
Peganglah keris di tangan kanan anda. Jika anda mau, bisa memegang dua bilah keris di tangan kanan dan kiri. Anda juga bisa menggunakan pedang, golok, mandau, pisau komando, dan semua benda tajam lainnya. Angkat keduanya mengacung ke angkasa.
Sambil memandang alam sekitar, berdoalah ke alam semesta untuk meminta perlindungan untuk menjalankan latihan yoga tertawa merah hitam ini.
Mintalah tolong kepada mahluk mahluk gaib di sekeliling tempat tersebut untuk melindungi anda.
Pelan-pelan bacalah mantra. Semakin cepat semakin cepat.
Mulailah menari-nari, mengelilingi api, garam, dan air. Lakukan tarian itu searah jarum jam, yang mengisyaratkan latihan anda adalah latihan untuk kesejahteraan alam semesta dan mendapatkan serta menyebarkan karma baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar anda.
Gerak-gerakkan pisau ke kanan kiri, depan belakang, memutar-mutar. Bayangkan anda menari seperti dewa yang sedang merubah konstelasi alam semesta menjadi lebih baik. Dengan pisau itu raihlah karma baik, dan hancurkan karma yang buruk.
Pelan-pelan maka tertawalah sambil terus menari sambil membawa pisau/keris tersebut. Tertawalah sambil membayangkan betapa gembiranya anda dan semua mahluk di sekitar anda mendapatkan karma yang baik.
Lakukan sepanjang anda kuat. Tertawalah terbahak-bahak dalam kondisi histeris, sambil membayangkan menyatunya anda dengan alam semesta.
Bayangkan anda melebur dengan alam semesta. Saat ini, kemungkinan besar anda sudah tidak lagi tertawa. Segalanya mungkin sudah menjadi demikian hening. Meski demikian ada juga beberapa orang yang tetap tertawa terbahak-bahak.
Teruskanlah menari, hingga anda diminta untuk berhenti oleh sebuah kata hati atau bisikan gaib yang demikian kuat.
Duduklah istrirahat terlebih dahulu hingga tubuh anda benar-benar segar dan sudah tidak lagi kelelahan.
Buanglah air, garam, dan sisa-sisa pembakaran ke jurang atau sungai.
Selesai.
Seperti digambarkan dalam konsep meditasi api, air, dan garam, maka ketiganya berfungsi untuk menyedot energi buruk. Oleh sebab itu setelah selesai latihan meditasi tawa yoga merah hitam, ketiganya perlu dibuang jauh-jauh.
Efek positif dari latihan tawa itu adalah anda bisa mendapatkan kesaktian. Kesaktian yang didapatkan tiap orang berbeda-beda bentuknya. Ada juga orang yang tidak mendapatkan kesaktian, namun sembuh dari berbagai jenis penyakit yang lama ia derita. Ada juga yang setelah itu mendapatkan keberuntungan, atau cita-citanya terkabulkan. Jika anda tidak mendapatkan hasil yang anda harapkan, maka jangan khawatir. Latihan ini merupakan sumber tandon karma baik yang akan andai pakai di masa mendatang, di saat-saat yang mungkin tidak anda duga.
Bahaya dari latihan itu tentu saja adalah tertusuk, dan trance secara tak terkendali. Oleh sebab itu saya selalu mengingatkan mereka yang berlatih metode ini untuk melakukannya jauh di tempat yang sunyi, atau paling tidak di tempat yang aman.
Latihan ini merupakan latihan yang berresiko tinggi, oleh karenanya anda harus matang-matang memperhitungkan siap tidaknya diri anda dalam melaksanakan tipe latihan yoga di atas. Jika anda tidak merasa siap, maka tangguhkan atau batalkan sama sekali. Masih ada banyak metode lain yang bisa anda pilih, yang sesuai dengan kemauan, keberanian, maupun kemampuan anda.
15:55:41
18/07/07

Meditasi Gayung Bak Mandi

Meditasi Gayung Bak Mandi
Oleh Boedhi Margono
Tentor Yoga Merah Hitam

Yang perlu disiapkan untuk kegiatan meditasi suara
adalah sebuah piranti yang bisa bersuara nyaring saat
diketuk. Benda ideal adalah sebuah alat kayu berbentuk
bulat cembung melengkung seperti yang bisa kita lihat
di film-film kungfu para biarawan shaolin. Namun jika
anda kesulitan mendapatkannya anda bisa memanfaatkan
satu benda modern yang sangat baik, efektif, efisien,
dan harganya sangat murah, yaitu gayung bak mandi.
Dalam meditasi suara, anda menggabungkan suara dalam
gerak dan diri anda. Bersamaan dengan ketukan tongkat
atau jari anda ke benda sumber suara, maka anda
membuka lebar-lebar energi suara itu masuk ke dalam
batin anda. Artinya ada proses peresapan suara
bersamaan dengan usaha gerak. Selanjutnya ada proses
dari diri anda untuk memasuki suara tersebut. Dua
proses sinergis tersebut membuat sang suara, akhirnya
tak lagi terpisah dari diri anda sendiri.
Istilah paling mudah untuk menggambarkan proses itu
adalah: dengarkanlah sang nada dengan seluruh jiwa
raga anda, lalu ikut dan terjunkanlah seluruh jiwa
raga anda menjadi nada tersebut.
Anda lakukan dengan cara duduk bersila di tempat yang
sunyi dan tenang. Pejamkan mata anda. Idealnya anda
juga membakar dupa atau ratus, atau kemenyan, untuk
membantu proses latihan anda agar khusuk.
Lalu buatlah diri anda santai. Pejamkan mata anda.
Kemudian anda perlu melakukan proses penyadaran ini:
AKU TERIMA KONDISI DIRIKU. AKU TERIMA NASIBKU SELAMA
INI. AKU TERIMA KEBODOHANKU, KEJAHATANKU,
KELEMAHAN-KELEMAHANKU. AKU TERIMA SEMUANYA. Proses
penyadaran dan permasrahan diri ini sangatlah penting
saat anda memulai sebuah proses meditasi.
Lalu peganglah gayung dengan tangan kiri, dan ketuklah
dengan jari tangan anda yang kanan. Anda bisa
menggunakan jari telunjuk atau tengah, sesuka anda.
Jika jari anda pegal, ganti dengan jari yang lainnya.
Lakukan ketukan pada gayung itu secara ritmis, namun
pelan-pelan, tak terlalu keras, tak terlalu cepat, dan
juga tak terlalu lambat. Ukuran ritmenya anda tentukan
sendiri berdasarkan naluri dan suara hati anda. Saat
mendengar bunyi tuk.. tuk... tuk... maka nikmatilah
suara itu.
Lakukan latihan itu selama kurang lebih 15 menit
hingga 30 menit tiap kali latihan. Pokoknya jangan
sampai anda merasa kelelahan, karena jika anda
berlatih terlalu keras, maka latihan yoga ini bisa
berubah menjadi teror dan kontraproduktif bagi
kesehatan batin maupun tubuh anda. Idealnya anda
lakukan saat saat bangun pagi-pagi sekali, dan saat
sore hari antara jam 4 -6 sore.
Beberapa praktisi meditasi suara juga mengalami
peningkatan yang signifikan dari kesadaran mereka,
saat melakukan meditasi suara ini saat mereka
mengkonsumsi minuman beralkohol. Kemabukan membuat
kesadaran kita lebih terbuka dan bebas menerima
seluruh kekuatan nada tanpa terkungkung oleh beban
normatif yang biasa ada saat kita dalam kesadaran
sosial normal yang mengekang jiwa.
Latihan ini sangat efektif untuk membuat perasaan anda
menjadi senang dan membawa kesegaran tubuh anda. Anda
akan menjadi makin sabar, ceria, dan kreatif. Kekuatan
konsentrasi dan tingkat IQ pun meningkat dengan sangat
pesat. Kesenangannya bisa sangat instan, ekstatik, dan
kuat. Efeknya pun bisa terlihat sangat cepat. Banyak
di antara praktisi yang mendapatkan efek hebatnya
dalam hanya sekali atau tiga kali praktek.
Keunggulan lain dari latihan ini adalah sifatnya yang
fun dan seperti permainan kanak-kanak. Pada dasarnya
memang semua jenis latihan meditasi perlu dilaksanakan
secara fun, dan memerlukan kesadaran diri ke kesadaran
kanak-kanak yang lebih bersih dari kesadaran dewasa.
Semakin kita menyadari potensi kanak-kanak kita, maka
kita akan semakin mudah merasakan pusat energi
kehidupan, yang ada dalam tubuh kita. Dengan menyadari
fokus alami tersebut, maka arah pencerahan dan
pembebasan anda pun akan lebih jelas anda sadarai dan
rasakan.
Latihan ini juga berguna untuk merangsang kebangkitan
kundalini anda. Syaraf-syaraf tubuh dan otak anda akan
bergetar hebat saat menerima nada-nada itu. Sinergi
antara kekuatan nada, dan potensi dasar dari berbagai
cakra dan simpul energi dalam tubuh anda akan merubah
dua energi yang sebelumnya saling asing menyatu dan
berubah menjadi energi prana/chi yang mengalir lewat
berbagai jalur syaraf maupun jalur energi. Impuls
ketukan itu juga direspon oleh jalur karma anda,
sehingga anda terbawa ke arah jalur-jalur dan energi
karma yang lebih baik. Energi ritmik dari ketukan juga
akan membuat anda bisa dengan mudah mencapai kesadaran
thetha.

____________________________________________________________________________________
Get easy, one-click access to your favorites.
Make Yahoo! your homepage.
http://www.yahoo.com/r/hs

Selasa, 20 November 2007

Fungsi Air, Api, dan Garam dalam Meditasi

Fungsi Air, Api, dan Garam Dalam Praktek Meditasi Tanpa Pembimbing
Oleh Boedhi Margono
tentor Yoga aliran Merah Hitam

Para ahli dan pengajar meditasi modern jarang sekali membahas fungsi air dan api dalam latihan-latihan pada para pemula dan praktisi pencari. Para ahli dan guru tersebut lebih berpatokan dan mengandalkan pada teknik, metode, dan juga kepasrahan dari para murid pada keunggulan dan kecocokan sistem meditasi yang mereka pelajari tersebut. Hal ini merupakan bentuk kesombongan yang amat fatal dari para senior, yang justru sangat membahayakan kelangsungan keamanan fisik dan mental para praktisi meditasi mula tersebut.
Ketaklukan tersebut memuat orang menjadi penakut. Seorang penakut tidaklah pernah salah, karena yang bersalah adalah mereka yang membuat takut. Namun seorang penakut harus dibantu, oleh sebuah gerakan pembela kaum penakut. Itulah fungsi yoga merah hitam, yang melindungi para penakut. Dengan kesalahan tersebut, maka pergerakan karma dan ketetapan takdir menjadi tak terbantah dan terbatasi lagi. Dengan pengacauan sistem ketakutan, dimana ketakutan yang diketemukan dalam semua mahluk dirubah dalam upacara-upacara, dalam kemabukan-kemabukan, dalam api, air, dan garam, maka gerakan fasis kaum patriak akan tereliminasi dalam sesaat.
Kita lihat fakta-fakta: Efek-efek negatif yang dialami oleh para praktisi awal yoga dan meditasi, selalu saja disebut dan dipandang sebagai buah hasil dari ujicoba teknik yang ilegal dari sang murid tanpa persetujuan guru, kekotoran batin para pelajar, ketidaksucian badani karena besarnya nafsu-nafsu, beban karma masalalu, mencoba-coba teknik tanpa inisiasi dan bimbingan dari guru agung, dan sebagainya. Pada intinya yang cenderung disalahkan adalah para pemula tersebut. Kaum bayi disalahkan. Kaum tua menuai tepuk tangan.
Sebaliknya dalam berbagai laporan investigasi tim yoga merah hitam, banyak diketemukan dan disebutkan tentang ketidakkompetenan guru, guru-guru palsu yang sesungguhnya tidak ahli, dan sebagainya. Anehnya, percekcokan dari berbagai elemen politis religiuslah yang membubungkan varian tuduhan ketidakkompetenan, tuduhan dukun palsu, bejat, dan sesat, serta berbagai elemen humiliasi religius lainnya. Artinya kaum pelajar hanya menjadi pion belaka dari pertarungan kaum kapitalis gaib itu. Kaum tua yang haus tepuk tangan, para tetua dan guru yang rindu dan puas akan ketakutan orang lain. Sekali lagi para bayi disuruh merangkak kesana-kemari sesuai keinginan para dewasa. Para pelajar itu menjadi kayu bakar bagi anglo masak para ahli ilmu meditasi. Aliran yoga merah hitam tentu saja tak ingin terlibat dalam keruwetan tersebut, ataupun bersaing memperebutkan murid dan mewariskan ilmu-ilmu meditasi, yang sesungguhnya haruslah bersifat gratis dan open source.
Hal-hal tersebut mengindikasikan bahwa segala macam teknik pewarisan keahlian meditasi serta pencapaiannya adalah efek langsung dan tak terbantah dari hukum kebenaran linier pewarisan kesucian dan kekuatan yang bersifat diskriminatif dan kolonialistik. Sebuah sikap kapitalistik religius. Secara hampir mutlak, kapitalisme tersebut membawa mereka semua pada arus jahat yang mendompleng perjalanan religiositas manusia. Para pembantai menjadi hadir dan direstui, dan membuat lingkaran tak tertemus jejaring konspirasi para pemodal dan pialang alam gaib.
Pembantai dan kaum serakah seperti itu tak layak meneruskan pembantaian yang lebih panjang dan luas lagi. Jalan keluarnya adalah dengan revitalisasi kreatifitas kekanak-kanakan kita. Seorang anak kecil lebih butuh mainan, pelukan, dan makanan dibandingkan aturan-aturan ketat ritus menuju kematian. Seperti kita ketahui bersama, pembantaian yang sah dan perlu hanya diperlukan untuk mengatasi pembantaian yang lebih lanjut dan lebih besar. Hal ini yang tidak difahami oleh para guru yang terlanjur haus murid dan pengikut, sehinga lupa kodratnya sebagai pemuja dan pejuang kebebasan. Hal ini karena kebebasan dinilai jelek dan kotor, dan juga merusak. Hal tersebut sungguh merupakan keyakinan fasistik yang mengenaskan. Tak selayaknya perjalanan kebajikan dikotori oleh mimpi-mimpi kekuasaan seperti itu.
Meditasi menurut saya pada awalnya adalah suatu upaya pembebasan, dan tentunya memerlukan hasil yang membebaskan pula. Koridor-koridor kebenaran dan keabsahan rentetan pewarisan resmi, kehebatan guru yang mumpuni, disiplin teknik tingkat tinggi, ketekunan, dan segala tetek bengek aparatus pendukung kekuasaan sistemik meditasi lainnya sesungguhnya menjauhkan guru dan muridnya dari kebebasan. Akhirnya tak ada seorang pun di antara mereka yang berhasil menjadi kanak-kanak kembali. Menyedihkan sekali bukan?
Tentu saja saya berseberangan pendapat dengan harapan akan nilai-nilai kebenaran itu. Justru memang mimpi kebenaran, kesucian, kekuasaan, dan fasisme-lah yang mendasari segala sistem pewarisan legal yang mematikan kreatifitas tersebut. Jika demikian halnya, memang selayaknya perjalanan pencapaian keahlian ilmu meditasi yang melalui sistem guru-murid dalam artian tradisional harus sekuat tenaga dihambat oleh kita semua.
Saya menawarkan sebuah jalan keluar yang memudahkan seorang pelajar meditasi untuk bisa sedikit membebaskan dirinya dari beban untuk menuruti segala keinginan gurunya. Kalau bisa, peranan guru harus dihilangkan sama sekali, toh sebenarnya para pelajar meditasi aman menjalani teknik-teknik yang mereka sukai walaupun bentuknya segila apapun. Kekacauan fikiran oleh sebab meditasi adalah bentuk pencerahan kecil. Mitos tentang jalan tunggal kesucian adalah kekeliruan panjang yang dipelihara oleh kaum fasis. Fasis tersebut menyaru dalam bentuknya yang tradisional maupun modern, dalam bentuk segala macam otoritas baik profan maupun religius. Dalam masa yang penuh informasi seperti zaman ini, maka mitologisasi tentang peran agung dan suci para patriak harus dirobohkan.
Seorang yang ingin menularkan kemampuan dan keahliannya selayaknya tak lagi menyebutkan dirinya selaku guru, namun hanya selaku narasumber yang gemar berbagi ilmu dengan siapa saja yang memperjuankan kebebasan. Koridor kebebasan tersebutlah yang perlu menjembatani antara mereka yang ahli dan mereka yang belum ahli, yang mengetahui dan mereka yang haus akan pengetahuan. Karena dalam realitas modern, maka sharing ilmu secara bebas dan setara adalah sebuah keniscayaan bagi suatu masyarakat yang sehat dan kuat. Termasuk di dalamnya adalah masyarakat religius.
Seorang yang ingin mempelajari dan mempraktekkan suatu teknik meditasi kini hanya perlu bisa membaca, mengoperasikan komputer, mengakses internet, serta seorang yang iseng dan suka mencoba-coba. Ia juga seorang yang tidak takut kualat, serta suka mengorek berbagai informasi seperti seorang agen rahasia atau pencuri. Tanpa adanya kualitas pencuri, maka pencerahan seseorang praktisi meditasi adalah mustahil.
Tersesat tidaklah menjadi masalah. Karena kesesatan yang bebas justru menjadi rendaman arak karma yang memadai untuk perkembangan pencerahan di masa depan. Pencerahan adalah bentuk dari pengertian akan pengalaman kesesatan yang disadari dan dialami secara penuh. Tanpa kesesatan yang berkelanjutan dan berbagai arah, maka tidak ada pencerahan yang berkelanjutan dan meluas pula.
Lantas bagaimana agar para praktisi meditasi bebas belajar dan mempraktekkan cara-cara mereka? Apakah mimpi-mimpi gila boleh dan sah dilaksanakan tanpa kita berubah menjadi gila dan berbahaya bagi publik? Tentu saja jawabannya adalah, kalau berlatih meditasi, maka sebisa mungkin kita berniat untuk tidak mencapai apa yang kita inginkan. Dalam satu istilah modernnya, perlu ada sebuah proses pengingkaran terhadap niat dan tujuan. Dengan adanya peningkaran terus menerus itu, maka kita akan selalu terfokus pada proses, dan juga penemuan-penemuan. Kebiasaan selaku seorang praktisi laboratorium adalah penting. Kita adalah kelinci percobaan sejarah, dimana kita juga menjadi peneliti laboratnya.
Jika anda menginginkan sesucian, maka jangan inginkan kesucian. Inginkan saja kesaktian, karena kesaktian ada dalam proses menuju pencerahan. Jika anda ingin kesaktian, maka bayangkan saja anda menginginkan adanya kekayaan, karena kekayaan bisa membeli apa saja, termasuk kesaktian. Dan sebagainya. Jika anda ingin menjadi guru, maka bayangkan anda ingin menjadi seorang pencuri, karena ilmu sejati haruslah ditemukan dalam segala relung dunia yang disembunyikan rapat oleh para kapitalis ilmu.
Untuk bisa meninggalkan guru meditasi anda, maka anda memerlukan 3 elemen penting yang harus ada saat anda berlatih meditasi mandiri, yaitu Air, Api, dan Garam. Artinya sediakan satu gelas air didepan anda, api lilin atau dupa atau obat nyamuk bakar bau harum, dan garam barang sejumput dua jumput. Sediakan di depan anda dengan khidmat dan penuh gairah. Lebih baik lagi jika anda letakkan ketiganya di atas meja di depan anda, dalam ruangan temaram, dengan segala piranti tambahan sesuai selera anda.
Ketiganya melambangkan dan menguatkan nafsu kita. Empat nafsu yang sakti. Kenapa kita perlu berselera seperti lapar atau nafsu? Pada dasarnya setiap orang yang berlatih meditasi melalui jalan yang relatif tepat. Dan harus diakui hal-hal tersebut bersifat keduniawian dan penuh hawa nafsu. Secara naluriah oran berlatih meditasi dengan cara melatih nafas, memasuki alam kehendingan alfa, dan pemusatan fikiran secara bersamaan dan keseluruhan. Itulah bentuk nafsu yang harus kita kenali dan kita amini.
Tentu saja ada berbagai macam varian nafsu, tetapi ketiga elemen itu merupakan elemen dasar yang selalu saja dialami baik oleh praktisi nafsu awal maupun lanjut. Demikianlah hal itu menjadi semacam candu yang perlu, seperti juga adanya alkohol yang perlu juga dalam seuah upacara tingkat tinggi yang lebih lengkap. Oleh sebab itu maka keyakinan akan pentingnya keberadaan guru tidaklah selalu tepat, apalagi zaman sekarang dimana semua orang bisa mencari berbagai metode baik yang dahulu dianggap rahasia dan ditutup-tutupi, maupun yang dikenal umum secara terbuka. Internet menjadi alat pencerahan yang lebih baik dibandingkan manusia yang lainnya, walau sehebat apapun ia.
Air selalu hadir dalam nafsu. Nafsu selalu membuat air liur menalir keluar, lendir-lendir bergolak cepat. Api nafsu juga membuat panas tubuh kita meningkat, mata menjadi melotot, dan jantung berdegup kencang. Sementara garam membuat segala sesuatu yang ada menjadi berubah nikmat, walau itu hanya seonggok tai.
Zaman kini segalanya serba terbuka, sehingga sudah terlambat untuk menutup-nutupi sesuatu. Sudah terlambat pula bagi seorang guru untuk mengancam-ancam bahwa ia adalah seorang pewaris asli, dimana seorang murid harus tunduk di bawah ordinasinya saat ingin berlatih sebuah bentuk warisan metode meditasi tertentu. Tak ada gunanya menuduh pencuri pada para pejuang kebebasan sejati, karena kekuatan kosmis sekarang berfihak pada elemen-elemen gerakan opensource. Apa bedanya guru meditasi tersebut dengan pemilik copyright perusahaan multinasional yang membiayai AS dalam perang di Irak? Tak ada bedanya.
Kembali pada Api, Air, dan Garam. Anda duduklah di ruangan atau di mana saja. Dengan api besar, air segentong, dan garam segunung, atau cuma secuil kecil garam, setitik air, dengan pelita yang redup. Tak masalah. Inilah sebuah pemenuhan dari awal metode upacara. Dalam segala meditasi, maka anda akan menuju jalan upacara, jalan dimana anda akan kembali bermain-main seperti anak kecil. Dengan api, air, dan garam, maka anda sudah bisa memasak, mencuci muka, bermain dokter-dokteran, atau bermimpi menjadi seorang pilot. Itu sebuah alur pencerahan yang luarbiasa.
Mainkan ketiga bahan itu dengan sukaria. Pakailah api untuk membakar kayu dan kertas berisi permohonan anda. Buatlah api itu memanggil teman-teman kita para gaib pecinta kebebasan, dan buatlah jamuan dengan air dan garam, arak dan madu, daging dan segala macam makanan yang mengenyangkan. Buatlah hidup menjadi segar dengan tawa yang menggelegar dalam meditasi anda.
Dalam upacara tersebut, buatlah puisi, bayangkanlah kemenangan anda, dan pemenuhan segala proses mimpi anda, penghancuran musuh-musuh, dan permainan kanak-kanak seperti membuat bayang-bayang dari api, dan main-main air. Buatlah adonan, buatlah rankaian kosakata yang menuju pada realita impian, karena dengan impian, kita meuju ke arah alam bawahsadar yang sudah lama terlupa oleh kedewasaan yang menakutkan.
Apa fungsi lain dari ketiga benda tersebut? Api adalah untuk membakar karma dan fikiran buruk. Air adalah untuk menampung dan melarutkan segala kotoran fikiran dan karma buruk tersebut ke dalam dirinya, sementara garam akan menyerap segala kotoran tersebut dan menetralisirnya. Ketiga elemen terseut akan saling memperkuat dan melengkapi, meskipun cara meditasi dan fikiran dan batin anda sungguh amburadul. Jika ada minyak yang bisa diminum, arak yang membuat anda mabuk dan membuat anda merasa lebih lepas bebas dan memudahkan memasuki alam alfa, maka segiempat upacara akan menjadi sebuah bentuk labirin optimal, yang membuat pusat fokus kebebasan menjadi makin dekat dengan nurani anda berempat.
Setelah selesai bermeditasi dengan bantuan ketiga peralatan dan bahan tersebut, maka segera buanglah bahan-bahan itu ke sungai atau got yang jauh dari tempat tinggal anda. Pembungan ini akan mengkandaskan segala pengalam dan karma buruk anda ke dalam sebuah perjalanan jauh yang tak bisa mendeteksi keberadaan nasib anda kembali.
Ada sebuah hal yang luarbiasa saat anda berlatih meditasi dengan ketiga bahan tersebut. Jika anda jahat, dan berlatih meditasi dengannya, maka kejahatan anda akan hilang secara gradual. Hal ini karena segala elemen jahat dalam diri anda terserap secara pelan tetapi pasti. Tentu saja hal ini terjadi jika anda terus berlatih meditasi dengan ketiga bahan tersebut.
Kelemehan-kelemahan fisik, ketakutan, kecemasan, kemiskinan, penyakit, dan nasib buruk juga akan bisa hilang dengan pelan sejalan dengan semakin kerapnya anda berlatih meditasi upacara ini. Hal ini mengandaikan bahwa sebuah pola upacara dengan ketiga bahan dasar tersebut adalah sebuah keniscayaan bagi anda yang belum lengkap tanpa ketiganya. Dengan ketiganya anda akan menjadi empat. Menjadi benar-benar sempurna seperti alam bawah sadar alam semesta.
Apakah meditasi? Jawaban saya, adalah cerminan atau saudara kembar dari upacara. Cerminan dan kembaran dari Api, Garam, dan Air. Tentu saja ini adalah dalam sebuah mimpi, dan permainan saya. Arak adalah penyatu yang paling hebat. Ia adalah sensenyawa, enzim baku dalam praktek religius yoga merah hitam.
Jika anda ingin mengembangkan diri anda dalam sebuah latihan meditasi upacara yang lebih lengkap, maka anda bisa menambahkan berbagai hal dalam latihan tersebut. Anda bisa saja menambahkan barang-barang upacara, seperti koin sebanyak 4 atau 13 buah, kartu tarot remi atau domino, pisau, lonceng, minyak angin, balsem, tongkat sihir, korek kuping, akik, dan sebagainya.
Dalam pandangan yang sangat profan dan anti kesucian, yang seharusnya memang selalu dianut oleh para praktisi meditasi, tak ada pusaka. Upacaralah yang membuat seuatu piranti atau meditasi menjadi berdayaguna. Tak ada benda yang perlu suci, karena tanpa upacara maka benda keramat menjadi demikian berbahaya. Ia akan bisa menyerap kita dalam kekuatannya. Benda itu pun bisa didiami oleh mahluk halus yang sedang resah. Mahluk resah itulah yang perlu kita tolong dan lindungi, bukan justru kita yang merecoki dengan minta berlindung pada mereka. Apalagi dengan mengusir dan menangkap mereka seperti yang dilakukan para pemuru hantu.
Dengan pendayagunaan benda-benda tersebut melalui praktek meditasi upacara, maka anda akan terhindar dari lingkaran setan pewarisan, dimana anda harus menempatkan hirarki kesucian yang menjebak anda dalam kesombongan religius. Biarlah benda-benda menjadi tidak suci, dengan membawanya kesana-kemari, ke dapur, kamar mandi, atau bis kota. Sebaik-baik benda upacara adalah yang bisa dipakai tanpa kita disanka teroris atau penjahat saat memperlihatkannya di bis kota atau KRL.
Waktu upacara yang diperlukan adalah sekitar 15 menit hingga 1 jam di waktu siang atau malam, sebebas anda. Meditasilah dengan menyatukan diri anda dengan kesemua alat, manfaatkanlah secara optimal sesuai dengan naluri kanak-kanak anda. Tertawalah bergelak. Berlatihlah nafas dengan fokus di tempat anda merasa paling takut, marah, benci, khawatir, dengan mantra ciptaan anda sendiri, dengan kosakata dan arti yang anda kenal, yang membuat anda senang. Kata bebas adalah kata yang saya sarankan.
Gunakan pisau untuk membunuh musuh anda. Gunakan koin untuk membalik nasib buruk menjadi nasib baik. Gunakan tongkat sihir untuk merubah dunia sekeliling anda. Gunakanlah api untuk membakar harapan ke hadirat realitas yang akan mendatang. Bawalah air dan garam, untuk memuatkan nafsu anda dari alam alfa menuju segenap alam yang bergetar di relung kesadaran segala mahluk. Dengan permainan kanak-kanak ini, maka paternalisme akan terkalahkan. Fasisme akan ambruk. Memang segalanya harus berakhir dalam aliran impian.
Konfigurasi yang sering cocok untuk pelatihan meditasi dengan ketiga bahan tersebut adalah dengan memanfaatkan formasi 4, dimana segala sesuatu diatur dengan 4 ordinat yang lengkap. Tiga bahan pokok, menjadi empat dengan meditasi, dimana anda menjadi salah satu pojoknya. Dengannya, maka kekuatan dan kelemahan akan mencapai formasi yang sesuai. Dengannya, maka kesaktian akan hadir dalam upacara mendalam itu.
Apakah kesaktian ada dalam diri anda dengan adanya latihan meditasi beserta tiga bahan tersebut? Jawabannya adalah kesaktian itu ada dalam formasi tersebut, namun akan menginduksi diri anda. Maka upacara meditasi itu merupakan bentuk charge yang perlu dilakukan sesering mungkin. Dalam upacara tersebut, maka anda bisa melakukan banyak hal ajaib, termasuk merubah formasi dunia seisinya.
Pada akhirnya, api harus padam, air harus dibuang, dan garam disebar ke seluruh penjuru dunia yang tak terbatas. Dengan penghapusan realitas tiga tersebut, maka satu yang tertinggal akan mencari lagi 3 elemen sama yang baru, dan menjalankan rotasi meditasi upacara lagi. Dengan adanya itu, maka regulasi kejahatan dan kebajikan, kebenaran dan kebebasan, akan berjalan seperti adanya, dan karma akan menjadi takdir, dan takdir akan menjadi sesuatu yang bisa dirubah seperti anak-anak memainkan peran dokter-dokteran di saat ia masih kecil.
Tujuan adalah hampa. Proses adalah cermin dan saudara kembar dari formasi upacara tersebut. Dan diri kita sesungguhnya ada empat kesadaran. Tiga yang selalu berganti-ganti, dan hanya satu yang menetap, yaitu yang hidup dan tumbuh dan berubah.
Demikianlah. Selama anda masih mau menyaksikan dan mendengarkan.

16/07/2007 10:31:35

Cara Memasak Rumput yang Baik

Cara Memasak Rumput yang Baik


Sapi dan kerbau, juga kambing, dan banyak binatang yang lainnya makan rumput. Dan ternyata mereka berhasil melewati masa-masa kehidupan yang baik, gemuk-gemuk, dan pandai berlari. Tetapi mereka memang bukan mahluk serakah seperti manusia.
Yang menjadi persoalan bagi orang modern adalah pertama kenikmatan dan yang kedua adalah rasa aman. Hal itu merupakan bentuk pergeseran yang sungguh unik sejak manusia mengalami fase kebinatangan, fase berburu dan meramu, bertani, dan kemudian modern. Dulunya rasa aman dan kemampuan bertahan hidup adalah nilai yang paling utama dan pertama. Dan kini semuanya dinilai pertama dalam kerangka kenikmatan, termasuk dalam persoalan diet. Memang rumput nampaknya tidaklah terlalu menjanjikan kenikmatan untuk dimakan, terkecuali jika dicampur dengan daging ataupun bumbu-bumbu yang lain seperti garam, merica, ataupun bawang. Tetapi akan sangat lain jika kemudian memakan rumput menjadi sebuah trend yang sangat funky dan cool. Itu yang menjadi harapan bagi para pemikir diet post-alternatif.Yang menjadi pertanyaan selanjutnya lagi adalah apakah juga rumput hanya bisa di sop, ataukah juga bisa digoreng, ataukah juga bisa dijadikan dalam bentuk instan. Ada sebuah laporan bahwa sebuah perusahaan makanan ringan mencoba membuat chips/keripik siap saji dengan rasa rumput. Sayangnya kemudian perusahaan itu tidak bertahan lama dalam perebutan pasar keripik instan di Indonesia. Memang sebanyak mungkin cara yang bisa dilakukan untuk bisa dimakan membuat rumput dan jenis-jenis serupa seperti alang-alang ataupun juga bentuk yang lainnya seperti perdu-perduan menjadi layak tidak hanya untuk sekedar bertahan hidup. Ada juga pertanyaan apakah rumput dan sebagainya, tidaklah beracun, meskipun ini adalah pertanyaan yang sangat minor dan ironis dalam era budaya konsumer. Dan ternyata jawabannya adalah toh menjadi sangatlah bersifat politis, meninggalkan perdebatan tanpa henti. Nampaknya memang ada jenis-jenis rumput yang beracun, dan nampaknya kita bisa meminta tolong pada sapi maupun kerbau kita untuk menentukan apakah rumput tertentu beracun atau tidak. Kenyataannya makanan-makanan utama manusia seperti padi, kacang polong, maupun kentang di dalam era revolusi hijau justru lebih beracun dan mematikan. Tumbuhan-tumbuhan itu dengan semena-mena kita tumpahruahi dengan pestisida dan pupuk, direkayasa tak karuan gennya, sekedar untuk memaksa mereka agar bisa memenuhi kebutuhan diet masyarakat dunia yang semakin lama semakin membengkak jumlahnya ini. Dan tentunya akan sangat ironis pertanyaan lugu apakah rumput ini dan itu beracun untuk dimakan, ketika kita tak faham apa esensi dari kata racun itu lagi. Tetapi ada banyak sekali jenis rumput yang sama sekali tidak beracun, bahkan memiliki kandungan gizi yang tinggi, justru karena ia merupakan bentuk gulma. Sifatnya yang selalu merebut kesempatan hidup dari tumbuhan-tumbuhan yang lain membuatnya menyerap kandungan gizi yang luarbiasa. Ada sebuah cerita yang sangat terkenal di Tibet tentang seorang yogi besar bernama Milarepa yang hampir sepanjang waktu hidup bertapanya bertahan hanya dengan memakan rumput ilalang yang ia rebus dalam periuk tanahnya. Saya juga punya pengalaman dalam memakan rumput yang bernama rumput teki. Hal itu saya lakukan saat saya masih kanak-kanak dibimbing oleh orang tua saya sendiri. Umbi dari rumput teki itu membesar sedikit seperti ketela kecil, memiliki rasa yang sangat enak, pedas-pedas manis gimana gitu. Konon menurut orang tua saya, terutama nenek saya, rumput teki sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita dari penyakit-penyakit seperti flu, tetanus, maupun hepatitis. Selain itu jika sering memakan rumput teki akan meningkatkan kecerdasan otak anak. Dan juga harus difahami bahwa bawang, serai, tebu, padi, jewawut, dan sebagainya adalah bagian dari keluarga rumput-rumputan. Toh juga banyak orang yang hidupnya sangat tergantung pada bawang. Ia tak mau makan jika tak ada bawang goreng atau spring onion di dalam sup atau burgernya. Ada sebuah tulisan bahwa seorang dokter Belanda di sebuah kamp interniran di zaman Jepang bernama Dr. Pieter Geyl yang sangat merasa khawatir terhadap kondisi gizi warga interniran Belanda yang semakin lama semakin memburuk. Menurut catatannya begitu banyak kasus kekurangan gizi yang membuat warga kamp tewas secara berturut-turut, dan hal itu terutama karena kekurangan vitamin dan mineral. Berdasarkan pengalamannya sendiri, rumput mengandung begitu banyak vitamin dan mineral, selain kandungan karbohidrat dan proteinnya. Kandungan vitamin C dan B1, B2, B6, B12, maupun vitamin E rumput ternyata melebihi kandungan dalam bayam dalam proporsi menu yang sama. Selain itu kandungan Zinc, zat besi, dan juga kalsiumnya sangatlah besar. Menurut perhitungannya kandungan karbohidrat dalam rumput secara umum setara dengan kandungan dalam daun selada maupun kubis dalam proporsi berat basah yang sama, sementara kandungan proteinnya justru secara mengejutkan lebih besar 3 kalilipat dari kandungan protein dalam beras yang banyak dikonsumsi masyarakat Hindia Belanda pada saat itu. Ia memandang secara obyektif bahwa rumput yang begitu banyak tersedia di sekeliling kamp merupakan kesempatan untuk memperjuangkan kehidupan warga kamp. Ia membuat sebuah antisipasi berani dengan memasak banyak sekali rumput di kuali besar, dan menyarankan setiap orang di kamp dalam sehari paling tidak memakan sup rumput itu sebanyak 1 pint. 1 pint kira-kira setara dengan ½ liter. Memang kemudian tercatat dalam laporannya bahwa warga kamp hampir semuanya menolak untuk tetap melanjutkan mengikuti anjuran dan jejak langkahnya setelah kali pertama percobaan yang gagal, karena rasa sup rumput itu menurut mereka sama sekali tidaklah enak. Tetapi terbukti bahwa beberapa orang yang bertekad keras untuk mengikuti anjurannyalah yang kemudian berhasil bertahan hidup hingga saat-saat Jepang menyerah oleh sekutu 3,5 tahun setelahnya. Termasuk sang dokter sendiri. Nampaknya kegagalan membuat sajian masakan sup rumput itu lebih banyak disebabkan karena keterbatasan-keterbatasan bumbu yang tersedia pada saat itu, selain juga karena keawaman kulinari sang dokter yang pantas dimaklumi dalam memahami cara memasak sup dari bahan sayuran secara baik dan ideal. Fakta-fakta historis seperti itu sungguhlah penting untuk meyakinkan orang-orang bahwa memakan rumput sangatlah berguna tak hanya bagi seorang pertapa seperti Milarepa ataupun warga interniran maupun kamp konsentrasi, tetapi juga pada para bisnisman, politisi, pemikir dan bahkan yang terpenting adalah orang-orang melarat di seluruh dunia. Dalam kasus Milarepa, memang karena ia terus menerus memakan rumput ilalang, diceritakan bahwa seluruh tubuhnya kemudian berubah warna menjadi hijau. Tetapi alangkah noraknya jika warna hijau seperti itu kemudian dianggap buruk. Rumput mengandung banyak sekali klorofil yang tentunya mengandung efek yang alami bagi tubuh, sama saja dengan jika kita terlalu banyak makan daging dan lemak mengakibatkan obesitas (kegemukan), penyakit jantung dan kolesterol. Semua hal seperti itu adalah konsekuensi-konsekuensi logis yang patut diterima dengan lapang dada. Dan juga warna hijau tentunya adalah warna yang indah. Toh banyak sekali warga indonesia yang mengharapkan warna rambutnya menjadi pirang atau paling tidak kecoklat-coklatan, dan matanya menjadi biru, sehingga mereka terpaksa harus membayar mahal di salon-salon kecantikan dan membeli kontak lens untuk meniru-niru biji mata orang bule. Warna hijau tubuh sungguh keren dan funky. Apalagi jika kemudian hal itu menular pada warna rambut ataupun matanya. Tentunya saya tidak tahu apakah warna mata kemudian bisa berubah menjadi hijau, tetapi alangkah indahnya sebuah proses pembuktian. Oleh karena sedikit sekali orang melarat maupun bisnisman yang punya kesempatan mengadakan penelitian yang komprehensif tentang gizi rumput memerlukan uluran bantuan dari para pemikir biologi maupun antropologi gizi. Sampai saat ini, kecenderungan yang ada adalah bahwa penelitian-penelitian ilmiah tentang makanan alternatif sangatlah sedikit mendapatkan uluran bantuan dana, karena kepentingan-kepentingan kapitalis dan politik memang mengarah pada pemenuhan kebutuhan yang sifatnya komersial dan sesaat. Sangatlah menohok perasaan bagaimana kasus revolusi hijau yang menghancurkan tanah dan kondisi air di negeri berkembang, meracuni gen masyarakat dunia ketiga, kemudian diteruskan dengan penelitian-penelitian transgenetik tumbuhan yang lebih beresiko lagi. Padahal rumput tersedia luas dari padang Zaire di Afrika yang panas hingga Siberia yang sebeku apapun, dengan resiko bahaya yang hampir-hampir bisa dibuktikan dengan pengalaman empiris yang sangat sederhana belaka. Memang kemudian ada pertanyaan klasik, jika masyarakat tradisional tidak menggunakan rumput untuk makanan sejak zaman dahulu, tentunya rumput memang tidak layak untuk dimakan. Jawabannya adalah bahwa, memang benar bahwa hampir tak ada satu pun etnis di dunia yang memanfaatkan rumput untuk menjadi bagian alami dari diet mereka. Tetapi tidak berarti bahwa tidak ada kasus-kasus tertentu yang tidak mengharuskan sebuah masyarakat memakan rumput, dan juga, tidak bisa kita memaksakan diri dengan fakta-fakta logis yang terbatas seperti itu bahwa kebijaksanaan tradisional akan selalu 100% benar. Selalu ada kondisi-kondisi meleset, dan juga ketidakkonsistenan kultural yang harus dihapus dan dirombak, seperti contohnya dalam kasus Milarepa maupun kamp interniran. Sama saja seperti bahwa meskipun hampir tak ada sebuah etnis di dunia pun yang memasukkan cacing sebagai bagian dari pola diet mereka, hal itu tidaklah kemudian bisa meruntuhkan nilai ilmiah dari sebuah penelitian independen yang sangat terkenal yang menemukan fakta bahwa cacing memiliki kandungan protein yang luarbiasa, dan rasanya enak. Jadi memang persoalannya kembali pada persoalan politik, estetika, dan juga kemauan membuka mata pada pengalaman-pengalaman baru. Dan jika persoalannya seperti itu maka giliran paling utama yang bisa mengambil peran adalah kaum expert kulinari. Yaitu para koki, chef, ibu rumahtangga, anak-anak kost, dan juga para pengamat/pencicip makanan. Persoalannya akhirnya menjadi cuma dua hal: bagaimana menjamin bahwa bahan makanan dari rumput aman untuk dimakan, dan yang kedua adalah bagaimana cara memasaknya sehingga rasanya enak. Cara paling sederhana dalam melihat apakah rumput tertentu beracun apakah tidak adalah dengan mencoba membubuhinya dengan apa yang oleh orang Jawa disebut kapur injet. Setelah ditoreh akan kelihatan apakah warna kapur itu kemudian tetap putih atau kemudian berubah menjadi biru atau bahkan ungu. Jika berwarna biru atau ungu, berarti rumput jenis tertentu itu jelas sekali mengandung racun. Dan setelah dibuktikan lewat kebijaksaan tradisional seperti itu, selanjutnya akan ditemukan dan didefinisikan jenis-jenis rumput yang aman untuk dimakan. Selanjutnya bisa dipilih dan dicoba-coba apakah jenis rumput tertentu enak untuk dimakan apakah tidak. Rumput tertentu seperti rumput jepang sangatlah keras sehingga memerlukan waktu yang sangatlah lama untuk dimasak hingga lunak, sementara rumput-rumput jenis yang lain lebih lunak dan memiliki kandungan klorofil yang lebih banyak. Selanjutnya adalah fase memasak dan membumbui. Fase terpenting yang difahami jelas dan mutlak oleh para koki seluruh penjuru dunia.

Saya akan memberikan sebuah usul resep masakan sup rumput yang paling mudah, sederhana, murah, dan bisa dilakukan oleh semua orang.
Bahan:
1. kumpulkan rumput berupa daun kira-kira ½ kilogram.
2. dapur kira-kira ½-1 ons.
3. gula ¼ ons
4. bawang putih 5 siung.
5. bawang merah 3 siung.
6. cabai rawit 5-10 biji
7. merica 1 sdk makan.
8. tepung maizena atau sagu ±8 sendok makan.
9. minyak sayur/wijen 3 sndk makan
Alat-alat:
kompor
periuk besar/panci rebus.
pengaduk panjang dari kayu.
sendok sup besar.
mangkuk saji & sendok-sendok.

Cara memasak:
rendam rumput dalam air garam selama ± 2 jam.
setelah direndam hingga lunak, bilas rumput dengan air hingga bersih.
siapkan kuali/panci berisi air 2½ liter.
potonglah rumput hingga kecil-kecil, kira-kira sepanjang ½ - 1 cm. Jika bisa menggunakan food proccessor akan lebih menghemat tenaga.
kupas bawang, bawang putih, dan kemudian geprak gingga gepeng.
potong cabai rawit kecil-kecil
rebus air dalam kuali itu hingga hampir mendidih dalam api medium.
masukkan rumput secara perlahan-lahan.
aduk perlahan-lahan dan tetaplah terus diaduk biarpun telah mendidih.
terus rebus hingga adonan rumput menjadi lembut, dan volume air menyusut hingga ± 75% dari semula.
masukkan bawang putih dan bawang merah, cabe rawit, dan disusul oleh merica.
masukkan juga tepung maizena/sagu secara sepat, dan kemudian aduk, jaga jangan sampai menggumpal.
masukkan garam dan gula, cicipi sampai rasanya pas.
aduk terus dalam api medium hingga adonan menjadi kental dan berwarna hijau lembut.
tambahkan minyak sayur/wijen ke dalam adonan dan aduk hingga merata.
masakan sop rumput siap dihidangkan, cukup untuk porsi 5 orang.

Alternatif resep yang lainnya adalah bakwan rumput:
Bahan:
rumput ½ ons
cabai merah 5 biji
cabai jumprit 3-5 biji
bawang 3-5 siung
garam
tepung terigu ¼ kg
minyak goreng untuk menggoreng
Alat-alat:
kompor
wajan/pan
mangkuk
piring-piring saji dan sendok garpu
sothil
Cara memasak:
rumput direndam 1-2 jam dalam air bersih, kemudian dibersihkan. Cacah hingga lembut
cacahlah cabai, dan bawang hingga lembut.
sediakan mangkuk, dan buatlah adonan tepung terigu dengan air hingga kental didalamnya.
masukkan cacahan rumput itu kedalam adonan tepung dan aduk hingga kental.
masukkan garam, bawang, dan cabai ke dalam adonan, dan diaduk hingga merata.
panaskan minyak goreng dalam wajan hingga mendidih dalam api medium.
dengan sendok besar masukkan adonan satu per satu ke dalam minyak mendidih hingga coklat dan berbau gurih.
bolak-balik, dan angkat dan ditiriskan. Sajikan di piring besar. Masakan bakwan rumput siap untuk disajikan bagi 5 orang.

Variasi-variasi memasak rumput yang lain juga bisa dilakukan, misalnya dengan menambahkan daging ayam ataupun udang, kacang, kentang, wortel, maupun bumbu yang lain seperti bumbu kari ataupun juga berbagai jenis cabai. Dengan kesempatan dan keberanian kreatif dari ahli-ahli kulinari seperti itu, maka diharapkan bisa dibuat selanjutnya resep-resep masakan rumput yang lebih beraneka ragam, nikmat, dan berkesadaran kultural. Sekaligus juga memberikan sumbangan bagi dunia kesehatan, demokrasi, dan kebebasan bagi masyarakat dunia.

SiteSearch Google

Google