Minggu, 25 November 2007

LAtihan Menikmati Sensasi Segala Hal

Latihan Menikmati Sensasi Segala Hal
Oleh Boedhi Margono
tentor Yoga Merah Hitam

- kebenaran tanpa kebebasan adalah kejahatan -
(Boedhi Margono, 2004)

Kesusahan dan kesedihan itu merupakan hal yang selalu saja datang dan pergi dalam kehidupan mahluk hidup. Kesusahan dan kesedihan pada manusia justrulah yang termasuk paling besar, walaupun lahir sebagai manusia sebenarnya bagian dari sebuah keberuntungan juga. Hal ini karena kehidupan sebagai manusia demikian kompleks. Harapan dan kemauan, perjuangan, keberhasilan, kegagalan, ketidakpuasan, kecanduan, dan segala kekecewaan yang menyertainya menjadi momok besar.
Menjadi manusia adalah saat dimana anda untuk dipaksa menjadi dewasa, dan saat dewasa, maka anda dipaksa untuk menahan diri, menurut pada tata krama sosial, hukum, dan sebagainya. Saat anda dewasa, maka anda juga akan berada pada sebuah hirarki penindasan, makan memakan. Anda kemudian dipilah-pilah secara struktural, apakah anda sebagai budak atau sebagai tuan.
Ada golongan orang-orang cerdas dan berbakat yang menderita manik-depresif. Rasa sedih yang tak tertahan, merasa diabaikan dan tidak dihargai dan dicintai oleh lingkungan sekitarnya. Rasa sedih terurs-menerus tersebut adalah sebuah suratan genetik, yang membuatnya seakan-akan tidak bisa diatasi lagi. Ada obat-obatan canggih modern seperti lithium yang bisa membantu mereka, walau hal itu tidak bersifat permanen. Harganya pun relatif mahal, dan tak terjangkau oleh masyarakat kecil. Yang menyedihkan, banyak seniman dan penulis miskin yang menderita sindrom ini. Hasil akhirnya adalah penderitaan akut yang membuat banyak di antara mereka menjalani bunuhdiri. Dari zaman dahulu kala, sudah demikian banyak seniman dan penulis yang mengalaminya. Saat dikonfirmasikan, kebanyakan dari mereka merasa diperbudak oleh lingkungan. Mereka tidak merasa cocok terhadap realitas. Seakan lahir di dunia adalah sebuah bentuk kutukan bagi mereka.
Dalam kenyataannya rasa mereka itu memang benar. Faktanya, mereka memang diperbudak, dihancurkan dari waktu-ke waktu oleh kehidupan sosial, keluarga, masyarakat, sekolah, pekerjaan, oleh kaum kapitalis, dan segala jenis penguasa yang lain. Dunialah yang salah, bukan mereka. Bisa saya katakan demikian, karena dunia yang kita kenal adalah dunia yang penuih ketidakadilan. Hayo siapa mau membantah apa yang saya katakan ini?
Rasa kebahagiaan adalah sesuatu yang absurd. Sebenarnya tak ada yang benar-benar bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Jika kita ditanya tentang apa itu kebahagiaan, maka kita akan berfikir sesuatu yang bersifat kompleks, dan merupakan bentuk gabungan dari berbagai kondisi. Kebahagiaan lebih serupa mimpi, mitos, atau ekspresi penyelamatan diri dari penderitaan yang lebih besar lagi. Jika kita jujur, dalam kebahagiaan mengeram ketakutan, rasa sedih, ketidaktetapan. Kita akan selalu takut kebahagiaan yang tipis itu akan terobek dan luntur, lenyap musnah. Sekali lagi, konsep dan impian kebahagiaan, akhirnya berubah menjadi mitos, impian, dan bentuk pengalihan rasa yang tidak efektif.
Dalam kenyataannya memang kebahagiaan itu tidak pernah abadi. Rasa itu akan segera musnah. Rasa senang selamanya bersifat sesaat. Sementara kebahagiaan memang demikian tergantung pada kumpulan kesenangan yang bersifat lembam, tertahan. Siapa yang bisa menahan realitas untuk tidak berganti dan berpindah-pindah? Karma selalu mengalir tanpa henti. Karena memang kehidupan ini sangatlah rentan. Mudah hidup mudah mati. Mudah senang mudah sedih. Mudah bahagia mudah menderita. Secara umum, segala sesuatu yang tidak tetap itulah yang menyebabkan kehidupan mahluk hidup kemudian oleh Siddharta Gautama dipandang sebagai sebuah penderitaan.
Kita tidak membahas tentang ajaran beliau yang hebat itu. Kita membahas ajaran yoga merah hitam kita yang ala kadarnya, dan ecek-ecek ini. Itulah posisi kita saat ini, sebagai barisan pecundang yang berada dalam kehidupan duniawi.
Dalam realitas, rasa bahagia dalam satu kondisi, selalu menyimpan derita dalam sisi yang lainnya. Perasan dan emosi manusia pada dasarnya campur aduk. Rasa enak yang sesungguhnya adalah sesuatu yang bersifat kecil dan sederhana. Misalnya rasa enak dipijat, rasa enak orgasme, rasa enak makanan. Hal itu lain dengan bahagia yang sifatnya abstrak.
Sebaliknya rasa sedih, adalah sesuatu yang mudah dirasakan. Sama riilnya dengan rasa senang dan enak. Penderitaan, sebaliknya adalah sesuatu yang sama abstraknya dibandingkan dengan kebahagiaan ke-an memang abstrak karena merupakan pembentuk kata keadaan.
Oleh karena itu dalam metode yang saya tawarkan dalam latihan yoga merah hitam ini adalah latihan menikmati segala rasa. Artinya kita mencoba merasakan secara mendalam segala rasa, baik itu nikmat, sedih, sakit, benci, bingung, kosong, aneh, sakauw, dan sebagainya. Tetapi dalam merasakan rasa itu, ada teknik baru yang harus dibangun dan dilaksanakan, demi bisa merasakan nikmat akan segala rasa.
Caranya adalah dengan secara santai merasakan hal itu sejak kita bangun tidur hingga hampir tidur. Saat kita bangun tidur, kita rasakan segala macam sensasi yang kita rasakan. Kita melaksanakannya sepanjang hari. Jangan dikira hal ini merupakan cara yang mudah dilakukan, karena dalam kehidupan modern kita sebenarnya sering menyangkal perasaan dan emosi kita.
Sebaliknya hal itu juga tidak sama dengan proses meluapkan rasa marah, sedih, senang, atau kecewa. Kata kuncinya adalah menikmati, merasakan sensasi dari semua perasaan dan emosi kita. Sesnsasi itu sendiri bukanlah rasa itu sendiri. Itu seperti sebuah proses pengendalian yang unik.
Di saat kita bisa mengejar, mencaplok, memakan, dan merasakan rasa-rasa dalam diri tersebut, maka kita akan bisa merasa nikmat walau kita sedang bersedih, marah, jengkel. Kita juga bisa merasa nikmat saat dilukai, diejek, dihina, dipermainkan, diperbudak, dirampas haknya oleh orang lain.
Sebaliknya jika kita bisa merasa bebas menikmati segala rasa, maka kita secara alami juga bisa merasa bebas dalam menghadapi pilihan sikap kita terhadap realitas. Nyatanya kadang kita punya keputusan untuk merubah realitas, atau sebalikny terhanyut dan menurut terhadap berbagai hal yang menerpa diri kita.
Hal itu memberi kesempatan kita untuk menjadi lebih fleksibel. Dan membentuk diri kita sangat fleksibel terhadap realitas, baik itu realitas diri kita maupun lingkungan sekitar. Sikap ini juga akan membuat harga diri kita tetap terjaga. Seperti ada seorang penulis mengatakan bahwa saat kita tidak lagi memperhatikan harga diri kita, maka kita akan merasa lebih bebas.
Rasa harga diri yang tak tersentuh itulah yang akan menjadi salah satu buah manis dari latihan ini. Hasil lainnya adalah rasa selalu gembira. Empati yang tidak merusak mood kita. Dan rasa bebas yang cukup aneh. Dengan latihan ini para penderita manik depresif juga sedikit banyak terbantu.
Latihan ini tidak membikin anda sakti. Tidak membikin anda bijaksana. Tidak membikin adanya penderahan. Tetapilatihan ini akan membuat hidup anda lebih menyenangkan. Tentu saja itu bukan tujuan akhir dari yoga, tetapi merupakan salah satu aspek yang perlu dinikmati oleh seorang yang berlatih yoga. Apa gunanya beryoga jika selalu saja susah dan sedih?
Tapi latihan itu membuat kita lebih berenergi. Kita jauh merasa lebih sehat fisik maupun mental. Hal ini karena teknik menikmati itu merupakan juga teknik mencaplok dan memangsa rasa. Jika segala sesuatu bisa dianggap sebagai energi, amak kita sedang berjuang untuk tidak dimakan oleh energi yang mengalir dalam tubuh kita, tetapi bahkan sedang menikmatinya seperti menikmati teh tawar yang legit dan nikmat.
Dalam latihan ini, anda tidak perlu berpantang apapun juga. Kesucian bukan menjadi beban yangb harus dilakoni. Anda di sini akan berlatih untuk tetap berlatih walau anda merasa sebagai orang yang kotor, penuh dosa, atau merasa tubuh dalam kondisi tidak suci. Semakin tidak suci anda, semakin menantang anda untuk melakoni latihan menikmati sensasi segala hal ini.
Anda terserah melaksanakan apa. Karena konsep yoga paling mendasar adalah menyatukan diri kita dengan realitas. Selalu usahakan untuk membuka fikiran dan rasa anda terhadap segala hal. Jika anda berani pun anda saya persilahkan untuk melakukan apapun untuk ekperimentasi. Hanya saja, jangan paksakan diri anda jika anda adalah penakut.
Sekali lagi, yoga adalah sangat penting bagi mereka yang penakut, tersiksa, dan selalu menjadi pecundang. Yoga merah hitam bukan diperuntukkan untuk mereka yang sudah sering menang dalam kehidupan.
Teknisnya:
Saat sedih dalam dada, rasakan sedih itu...
lalu coba rasakan sensasi penderitaan itu....
rasakan sebuah rasa nyaman, bangga, dan senang karena bisa merasakannya...
bisa mengetahuinya, bisa menikmatinya....
Coba rasakan kenimatan itu sebagai sebuah rasa yang demikian unik....
Coba nikmati selama beberapa lama.....
cecapi, nikmati, nikmati...
Jangan berpaling pada rasa yang lain.
Setelah agak puas, maka bergantilah pada sensasi yang lain.
Sensasi sentuhan, atau apapun....
Coba rasakan semua rasa itu tanpa mendiskriminasinya.
Tentu saja kita tahu rasa sakit, enak, senang, orgasme, dan sebagainya, tetapi tak usah dibahas dalam fikiran.
Rasakan saja sensasi semua itu.....
Jika ada penolakan terhadap perasaan tertentu, maka segera lepaskan penolakan itu....
rasakan pelepasan itu sebagai sebuah bentuk kenikmatan juga...
Buatlah tubuh bebas dan pasrah....
Rasakan tubuh lepas, gerakan lepas, emosi lepas, walau tetap berada dalam tubuh dan diri kita....
saat kembali pada perasan lagi, jangan lepaskan perasaan sedih atau senang itu keluar....
Kita tetap pertahankan di dalam diri kita sebagai modal latihan.
Catatan:
secara umum, rasa-rasa bisa kita kenali dan rasakan di tubuh.
rasa takut di perut (mengeram)
rasa takut juga kadang membuat dada berdebar-debar
rasa sedih di dada (berbentuk aliran atau hawa)
rasa pedih di dada (terasa perih)
rasa marah di dada
rasa dendam di dada (mengeram)
rasa nggondok di leher
rasa naik pitam di kepala bahkan hingga rasa melayang
rasa senang atau enak bisa di satu tempat atau menjalar-jalar
dsb
Kita perlu memberi perhatian agar bisa menikmati segala sensasi rasa itu secara lebih konstan dan utama.
Demikianlah perlahan maka anda akan semakin mahir, dan memiliki ide untuk melaksanakan berbagai detail teknik baru yang mungkin lebih canggih lagi, dan lebih cocok dengan diri anda.
Saat anda sedang berlatih metode ini, anda boleh saja sambil membaca berbagai mantra sesuai dengan mantra yang anda buat atau anda pilih. Hal ini akan memperkuat efek, walau potensi bahayanya pun lebih tinggi. Anda juga diperbolehkan sambil membawa dan mengalirkan biji-bijian tasbeh/rosario/mala sambil merasakan sensasi-sensasi itu bersamaan dengan guliran biji-biji tersebut.
Untuk sebagai pengingat bahwa anda sedang melaksanakan latihan itu maka ekspresi biji-biji tasbeh, mantra, atau bentuk pakaian khusus adalah sesuatu yang bagus. Karena anda sebagai orang-orang yang hedak menghadapi penderitaan sendiri perlu memiliki ciri khas sebagai perlindungan terakhir untuk jatidiri anda. Pakailah rompi, jaket, ikat kepala, gelang, pin imut, dan sebagainya yang anda anggap sebagai simbol diri anda. Untuk mereka yang berlatih yoga merah hitam, maka hal ini merupakan prasyarat utama yang saya tanyakan dan minta terlebih dahulu.
OK?
Motto Latihan Ini:
“MENIKMATI, BUKAN SEKEDAR MENGAMATI”
07:08:14
20/07/07

Tidak ada komentar:

SiteSearch Google

Google