Selasa, 25 Desember 2007

Teori Evolusi dan Kewarasan Jiwa

Melalui berbagai pertimbangan dan pengukuran kualitas
kejiwaan yang sifatnya cukup sahih dan universal, saya
mendapatkan banyak fakta dan bukti bahwa para pembela
kreasionisme adalah mereka yang memiliki kecenderungan
berperilaku sangat buruk, berpotensi sakit jiwa
psikopatik dan paranoid, serta kerkecenderungan
antisosial. Mereka suka mengkafir-kafirkan orang lain,
dan selalu saja dengan kepala batu membela kepercayaan
kolotnya tersebut dengan berbagai pembuktian yang
konyol, penuh rekayasa, dogmatis, dan penuh prasangka
rasial serta religius. Hal ini sungguh sebuah fenomena
yang gawat dan harus terus diwaspadai oleh para
pengamat ilmu kejiwaan dan ahli patologi sosial.
Apalagi saat ini tak hanya di Indonesia tetapi juga di
seluruh dunia, tengah bangkit semangat anti
sekularisme dari kaum konservatif kreasionis, yang
dengan sengaja hendak membungkam para pembela teori
evolusi.
Hal ini sangat berbeda dengan para pembela teori
evolusi, yang terbukti secara kejiwaan lebih sehat dan
waras. Para pembela teori evolusi terbukti nyata lebih
demokratis, toleran, dan terbuka fikirannya kepada
kemajuan dan kemungkinan-kemungkinan baru. Kita perlu
menjaga keselamatan dan martabat para pembela teori
evolusi ini. Kepada merekalah, kita perlu
menggabungkan diri kita, dalam memperjuangkan
kehidupan dunia yang berfihak kepada kemajuan dan
pencerahan.
Meski semua jenis teori ilmu pengetahuan ataupun
kepercayaan/iman memang bisa disanggah dengan segala
cara oleh teori dan bentuk iman yang lain saya perlu
menekankan dan menyimpulkan serta menyarankan agar
semua orang berfihak kepada teori evolusi. Kepada
teori evolusi, kita berharap adanya berbagai
pengembangan yang nyata terhadap berbagai kemajuan
teknologi, teori sosial baru, filsafat yang lebih
humanis, dan juga orde sosial yang pro rakyat.
Meski anda tidak mampu menguraikan dan membela teori
evolusi karena keterbatasan pengetahuan atau
kecerdasan anda, belalah teori evolusi sebagai bentuk
nyata pembelaan anda terhadap sekularisme, kebebasan,
pencerahan, dan demokrasi. Dengan membelanya, maka
anda sedang berperan aktif dalam mencerdaskan dan
membela harkat serta martabat seluruh umat manusia.
Hal itu bukan karena teori evolusi telah benar-benar
menjadi sebuah kenyataan yang terbukti sahih, namun
karena dengan tidak membela teori evolusi, maka anda
sedang membiarkan potensi keburukan, kekeraskepalaan,
kesukamenghinaan dan penghujatan, ketidakadilan,
egoisme, dan kesukamenangan sendiri menjadi berkuasa
dan merajalela di dunia.
Kita tak boleh membiarkan fundamentalisme, kepicikan
fikiran, kekejaman, penindasan, dan kegelapan serta
kebodohan datang kembali dan berkuasa di dunia kita.
Kita tak bisa membiarkan ilmu pengetahuan runtuh
diinjak-injak oleh kebenaran mutlak yang demikian
picik. Kebenaran mutlak dari kaum kreasionis adalah
sebuah bentuk sempurna dari keterkungkungan,
keterbelakangan, dan kebodohan. Dengan secara
membabibuta mengikuti serta membiarkannya berkembang
di dunia, maka kita sedang menggiring diri kita serta
orang-orang kesayangan kita terjerumus ke dalam lorong
waktu zaman kegelapan. Dengan membiarkan mereka
seenaknya menekan dan menyerang kaum pembela
kebebasan, maka kita sedang mempersiapkan penjara
sosial, budaya, dan kemanusiaan bagi diri kita serta
anak cucu kita.
Mulai dari saat ini, marilah kita lebih mendekatkan
diri dan berpegang teguh pada kehidupan yang lebih
sekuler, demokratis, serta plural. Marilah kita
membela abad pencerahan, abad penemuan, yang telah
menyibak berbagai rahasia alam dengan semangat
humanisme sekuler yang penuh dengan semangat keadilan
sosial serta perikemanusiaan.
Sejak dari sekarang, marilah kita menjauhkan diri dari
segala keyakinan kepada kebenaran yang mutlak. Bantah
dan gugatlah segala kepercayaan kaum pembela
kreasionisme itu. Tolaklah mereka untuk menguasai
ruang publik dan wacana yang berkembang di masyarakat.
Hambatlah mereka dalam usahanya menarik dukungan
masyarakat luas.
Marilah kita dengan aktif dan giat mengambil alih
ruang publik dan berbagai sektor komunikasi dan media
massa. Jangan biarkan mereka selangkah lebih maju dari
kita. Marilah kita secara aktif berperilaku sekuler,
dan secara aktif menulis dan menularkan apa yang kita
percayai yaitu kebebasan. Marilah kita mengajak
seluruh orang yang kita temui untuk bersikap kritis,
tidak mudah terpengaruh oleh elemen-elemen busuk dari
konservatifisme serta fundamentalisme. Kita perlu
berjuang agar ruang publik menjadi tempat dimana
sekularisme terbukti mensejahterakan seluruh warganya.
Marilah kita sebarkan secara aktif bukti-bukti
keunggulan humanisme sekuler. Mari kita tunjukkan
bukti-bukti tak terbantah dari teori evolusi. Marilah
kita membuat kaum pembela kreasionisme bungkam dan
sadar akan kekeliruan mereka. Usahakan semaksimal
mungkin agar mereka semua bisa insyaf dan sadar atas
segala kekeliruan mereka selama ini. Jangan kita
biarkan dunia ini dijajah oleh kaum kreasionis yang
kejam itu.
Semoga dengan perjuangan kita ini, semua orang di
dunia bisa terlepas dari belenggu kegelapan jiwa dan
fikiran. Semoga filsafat, logika, serta penemuan
ilmiah memenangkan pergulatan zaman ini.
Demikianlah.


____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?
Find them fast with Yahoo! Search.

http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

Minuman Suplemen Kesehatan Kuno “Minuman Dewa”

Zaman modern ini merupakan masa dimana masalah
kesehatan menjadi perhatian utama manusia. Hal ini
karena efek pencemaran lingkungan, mutasi bibit-bibit
penyakit berbahaya, sikap dan postur tubuh manusia
yang keliru, konsumsi makan yang berlebihan dan tidak
sehat, dan kerja keras tanpa henti telah membuat tubuh
manusia modern makin lemah dan rentah terhadap banyak
jenis penyakit.
Di sisi lain, zaman ini adalah juga zaman dimana
orang-orang mampu menemukan berbagai macam penjelasan
pasti tentang sistem fisiologis, aplikasi teknik
pengobatan yang makin canggih, dan juga sistem jaminan
dan asuransi kesehatan modern yang makin rumit. Zaman
ini adalah saat dimana penemuan obat-obatan kimia
ditantang oleh obat-obat alami dan sistem kesehatan
natural pula. Maka salah satu pilihan yang saya
tukarkan kini adalah apa yang sejak lama dikenal
sebagai: "Minuman Dewa".
Minuman Dewa adalah resep warisan leluhur selama
berabad-abad yang telah dimanfaatkan oleh para raja,
bangsawan, pujangga, dan pelatih beladiri di Tanah
Jawa dan Nusa Tenggara. Akarnya diperkirakan bisa
ditelusuri dari sebuah buku kitab pengobatan kuno
berjudul Lawughiri Tattwa dari abad 10 Masehi yang
diketemukan dalam sebuah penggalian sebuah punden
berundak kuno di daerah Gunung Lawu di tahun 1922.
Tempat tepatnya adalah yang kini kita kenal sebagai
Pawon Sewu, yang terletak di dekat pos 5 Jalur Cemoro
Sewu, Gunung Lawu..
Resep ini benar-benar serupa dengan yang kini secara
tradisional masih dibuat dan dikonsumsi oleh
masyarakat Bali dan Nusa Tenggara Timur. Bersama
dengan runtuhnya Majapahit, maka memang resep ajaib
ini seakan ikut terkubur bersama sejarah. Dalam
lembar-lembar lontar yang terawetkan bersama beberapa
buliran peripih padi merah putih itu, runtutan resep
dan khasiat "Minuman Dewa" terjabarkan secara luas
dalam bentuk prosa liris yang demikian indah.
Penggunaan teh hijau dan teh hitam merupakan sebuah
jejak bagaimana pemanfaatan bahan-bahan impor dari
India dan Cina ternyata sudah dikenal luas oleh
kalangan kelas atas di wilayah Nusantara kuno. Pada
zaman itu, perkebunan Camelia Sinensis (teh modern
yang asal aslinya adalah dari pegunungan Yunnan di
China bagian selatan) belumlah dikenal luas oleh
masyarakat Nusantara. Pemerintah kerajaan-kerajaan
Nusantara mengimpornya dari para pedagang laut dari
Cina dan India. Sebaliknya Camelia Javanensis, yang
merupakan varietas teh asli dan kuno dari daerah
nusantara bagian barat dan semenanjung Malaya,
ternyata hanya dimanfaatkan dalam ritus-ritus
tradisional maupun konsumsi masyarakat kalangan bawah
(rakyat jelata) saja.
Pada umumnya kaum kecil Majapahit memanfaatkan
varietas Camelia Javanensis dengan beberapa perubahan
penting. Dengan fermentasi jangka lama, yang memakan
waktu 21 hari, maka teh jawa kuno kemudian berubah
menjadi butiran dengan bau dan rasa yang serupa dengan
teh melati yang dikenal sekarang, namun dengan tekstur
dan rasa yang lebih keras, agak memabukkan, dan
bersensasi menggigit lidah.
Campuran alkohol dan rempah yang digunakan rakyat
kecil bersama dengan Camelia Javanensis pun lebih
bervariasi dan berani. Dalam temuan-temuan rakyat di
daerah Ponorogo dan Trenggalek, diketahui
campuran-campuran aneh seperti bunga kecubung, jamur
tahi kuda, dan sebagainya. Ramuan-ramuan berbahaya itu
merupakan media ritus inisiasi bagi para pendekar muda
yang hendak meneruskan penerimaan pelajaran kesaktian
dari gurunya. Tentu saja ramuan "Minuman Dewa" yang
akan diperkenalkan pada anda semua kini adalah ramuan
menyehatkan yang benar-benar diuraikan secara asli
dalam teks resmi Majapahit. Ramuan inilah yang telah
diketahui khasiat dan keamanannya oleh para dokter dan
intelektual Majapahit.
Resep minuman ini demikianlah mudah. Bahan-bahannya
pun sangat sederhana, bahkan di perkotaan metropolis
yang modern pun bisa dibeli di supermarket dengan
harga yang amat terjangkau kantong masyarakat. Tentu
saja ada beberapa perbaikan dan penyederhanaan yang
dalam penelitian laboratorium UKY telah dinyatakan
tidak terbukti merubah khasiat dari minuman tersebut.
Dalam pupuh-pupuh yang ada, dendeng yang dipakai
adalah dendeng dari rusa. Karena daging rusa kini
sangatlah sulit didapatkan dan dilindungi habitatnya,
maka saya merubahnya dengan dendeng sapi. Demikian
pula penambahan kalajengking dan lipan ke dalam
larutan "Minuman Dewa" saya hilangkan, karena efek
lipan atau kalajengking sebenarnya lebih ditujukan
guna meningkatkan vitalitas seksual lelaki. Tentu kita
sebagai masyarakat modern tidak pernah mengharapkan
anak-anak kita mengalami pubertas dini.
Demikian juga soal alkohol. Alkohol yang dipakai di
zaman kuno adalah arak beras atau ketan, yang warisan
kearifan historisnya masih bisa kita temui di daerah
Tuban maupun Karanganyar (Bekonang). Jelas dikatakan
di pupuh kuno itu, bahwa yang wajib digunakan adalah
arak, bukan tuak. Hal ini karena tuak bersifat terlalu
asam dan tidak bisa tahan lama disimpan. Karena
Whiskey ataupun Vodka lebih mudah didapatkan, maka
saya memilih memanfaatkannya. Arak Cina yang berkadar
alkohol 70% hingga 90% tentu merupakan sebuah
kemewahan yang jarang bisa kita dapatkan.
Yang harus benar-benar diperhatikan adalah kualitas
dan keamanan alkohol tersebut. Cari dan belilah
alkohol yang dikenal baik mutunya, dan jangan
sembarangan membeli alkohol murahan. Jangan
sekali-kali menggunakan spiritus atau alkohol kimiawi.
Anda bisa mendapatkan alkohol kualitas bagus tersebut
dengan membelinya di supermarket-supermarket atau
warung-warung yang terpercaya. Jika anda kesulitan
mendapatkannya di lingkungan anda (karena tekanan
fihak-fihak fundamentalis tertentu) maka anda bisa
mencoba membuatnya sendiri di rumah.
Karena menguatnya elemen-elemen konservatif religius
dalam masyarakat, sekarang agak sulit untuk mencari
minuman keras di Indonesia. Pemerintahan Reformasi
pasca runtuhnya Orde Baru sempat mengamini dan
mengikuti saja keinginan kaum konservatrif tersebut
dalam memberangus peredaran minuman keras tersebut.
Efek dominonya makin terasa kini sejak munculnya
banyak peraturan daerah berbau syariat.
Karena resep ini juga ditujukan uintuk anak-anak,
maka tambahan kalajengking maupun lipan yang beresiko
mengakibatkan pubertas dini sengaja saya hilangkan.
Hingga abad 15, seksualitas memang tidak dikekang dan
ditabukan oleh masyarakat maupun otoritas
negara-negara di wilayah nusantara/Asia tenggara,
sehingga pubertas remaja serta ekspresi seksualnya pun
dihargai sebagai sebuah fase pencapaian kedewasaan
yang patut disyukuri dan dimengerti. Tentu bagi mereka
yang kini berniat hendak menambahkan lipan atau
kalajengking ke dalamnya pun tidak saya larang (selama
ia cukup dewasa), karena dalam pupuh aslinya pun bahan
tersebut jelas-jelas tercantum dengan segala puja-puji
khasiatnya.
Sepanjang eksperimen saya terhadap saya sendiri
maupun beberapa orang pasien saya, efek konsumsi
Minuman Dewa ini boleh dikatakan tidak ada. Bahkan
konsumsi yang agak berlebih dan dilakukan pada waktu
pagi sebelum makan pun tidak mengakibatkan efek
negatif apapun seperti maag atau jantung yang
berdebar-debar. Nafsu makan beberapa pasien saya pun
menjadi makin meningkat, yang anehnya tidak
menimbulkan efek kegemukan atau munculnya jenis
penyakit internal lainnya.
Di bawah ini saya akan memberikan gambaran resepnya
kepada anda:

Bahan-bahan
1.buliran/bubukan teh hijau sebanyak 4 sendok makan
2.buliran/bubukan teh hitam sebanyak 4 sendok makan
3.alkohol minum kadar tinggi (± 40%) seperti Whiskey,
Vodka, atau Arak sebanyak 600 ml
4.Dendeng sapi dua kerat kecil
5.kunyit putih 4 penggalan umbi. Dipotong-potong tipis
6.jahe 4 penggalan umbi. Dipotong-potong tipis
7.adas 2 sendok teh
8.kayu manis 2 kerat. Ukuran per kerat adalah ± 6 cm.
9.madu 2 sendok makan
10.gula aren setangkup (dua buah)
11.garam 2 sendok makan
12.air 500 ml

Peralatan
1.dua buah rantang yang cukup lebar. Pada tulisan
kuno, diujarkan pentingnya penggunaan periuk tanah
liat dibandingkan dengan periuk logam. Logam yang
diterima di zaman itu untuk membuat "Minuman Dewa"
adalah yang terbuat dari tembaga atau emas saja. Namun
demikian, saya menerima penggunaan stainless steel,
sepanjang terjaga higienenya.
2.kompor. Konon jika anda bisa mempergunakan tungku
kayu atau arang batok, hal ini akan lebih menghasilkan
ramuan "Minuman Dewa" yang lebih nikmat.
3.sendok pengaduk. Gunakan sendok pengaduk terbuat
dari kayu atau bambu. Untuk logam, gunakan logam
tembaga.
4.sendok takar.
5.alat penyaring atau kain kasa yang bersih. Usahakan
bahannya tidak terbuat dari bahan sintetis.
6.corong plastik untuk mengalirkan cairan ke dalam
botol
7.dua botol penyimpan ukuran 1 liter. Botol ini anda
bisa dapatkan sebagai sisa botol minuman keras
merk-merk murahan, seperti Topi Miring, dan
sebagainya. Botol-botol ini juga biasa dipergunakan
oleh para pedagang bensin eceran untuk menyimpan
bensin jualan mereka.
8.sumbat gabus, karet, atau plastik yang higienis
9.kertas koran atau lembaran aluminium foil.

Cara memasak
1.Tuangkan air 500 ml dalam rantang. Jangan sampai air
itu lebih tinggi dari batas 2/3 tinggi rantang.
2.Tambahi dengan teh hijau, teh hitam, kunyit putih,
adas, kayumanis dan jahe. Aduk-aduklah semua bahan
hingga merata basah oleh air dalam panci. Hal ini akan
memudahkan proses penyerapan zat-zat gizi dari bahan
ke air yang natinya akan direbus.
3.Rebuslah ramuan tersebut hingga mendidih.
Pertahankan pemasakan air hingga air ramuan menyusut
hingga separuhnya.
4.Masukkan garam dan gula aren. Aduk hingga aren
maupun garam mencair dan menyatu dengan larutan itu.
5.Matikan api, dan tutup dengan tutup panci
rapat-rapat agar zat-zat berkhasiat tidak menguap
percuma ke udara.
6.Tunggulah ramuan tersebut hingga dingin. Jangan
lakukan pendinginan instan dengn cara perendaman panci
dengan air dingin, karena akan mengakibatkan munculnya
ketidakimbangan kimiawi yang berbahaya.
7.Saringlah ramuan tersebut dengan kain atau kasa, ke
dalam rantang kedua yang bersih dan kosong.
8.Tambahkanlah madu dan alkohol ke dalam cairan yang
sudah murni tersebut. Aduk-aduklah hingga cairan
merata.
9.Masukkan larutan itu dalam botol.
10.Tambahkanlah dendeng dalam larutan itu.
11.Tutuplah rapat-rapat dengan sumbat.
12.Selubungi botol yang sudah berisi "Minuman Dewa"
dengan aluminium foil atau kertas koran, hingga cahaya
matahari tidaklah bisa menembus masuk ke dalam botol.

Jika anda beruntung mendapatkan botol terbuat dari
porselen atau tembikar yang baik, maka anda tentu saja
tidaklah perlu menyelubunginya dengan kertas atau
aluminium foil. Ada pertanyaan, jika kita
mempergunakan botol kaca warna apakah kita tetap perlu
menyelubunginya dengan kertas atau aluminium foil?
Jawabannya adalah ya, karena tentu saja spektrum
cahaya satu warna pun berefek besar bagi ramuan
penting seperti "Ramuan Dewa".
Spektrum merah, yang berlebihan misalnya, bisa
menjadikan "Minuman Dewa" berubah menjadi aprodisiak
kuat, yang tentunya tidak cocok bagi anak-anak atau
pelajar. Spektrum hijau yang berlebihan, mengakibatkan
"Minuman Dewa" berubah menjadi obat tidur yang amat
kuat, yang membuat seorang dewasa tertidur hingga 3
hari 3 malam. Memang tidak ada efek racun yang
dimunculkan oleh spektrum-spektrum warna tersebut,
bahkan kadangkala minuman tersebut berfungsi penting
untuk pengobatan penyakit-penyakit yang lebih khusus.
Namun demikian, kekhususan itu akan menggeser fungsi
dan khasiat holistiknya.
Yang jelas, tidaklah disarankan sama sekali untuk
menyimpan ramuan tersebut dalam botol yang terbuat
dari plastik atau melamin, karena zat-zat racun dalam
plastik atau melamin akan bereaksi sangat cepat dengan
"Ramuan Dewa" sehingga menghasilkan zat karsinogenik
yang sangat berbahaya. Hal ini karena sifat "Minuman
Dewa" yang demikian ajaib, yang bisa menguraikan
racun-racun yang mengendap lama dalam sebuah media
(walau media sekeras batu sekalipun). Jika kita
meminumnya, maka "Minuman Dewa" bersifat detoksifikan,
yang menarik racun yang lama mengendap dalam tubuh,
dan kemudian mengeluarkannya lewat feses (tinja) dan
urin kita. Sebaliknya jika kita menempatkan "Minuman
Dewa" dalam wadah dari bahan kimiawi yang beracun,
maka bahan kimiawi itu akan lumer masuk ke dalam
cairan "Minuman Dewa" kita. Tentu saja "Minuman Dewa"
tersebut sudah berubah wujudnya, menjadi "Cairan
Setan".
Simpanlah larutan Minuman Dewa tersebut di tempat
yang sejuk, kering, dan jauh dari sinar matahari
langsung. Suhu yang ideal adalah sekitar 15º C hingga
27º C, dengan kelembaban anatara 30% hingga 60%. Tidak
disarankan untuk menyimpan minuman ini dalam lemari
es, karena akan menghalangi proses germentasinya yang
berkelanjutan. Penempatan di tempat yang cukup mudah
bagi masyarakat miskin kota adalah di bawah kolong
tempat tidur, atau ditempatkan dalam keranjang
mendong.
Paling tidak inapkan 3 malam sebelum anda
mengkonsumsi minuman tersebut. Hal ini agar fermentasi
lanjutan berlangsung dengan leluasa, dan dendeng sapi
yang dimasukkan dalam larutan tersebut bersenyawa dan
menghasilkan khasiat istimewa. Kasiat dendeng itu
adalah untuk membuat asupan protein nabati maupun
hewani yang kita konsumsi sehari-hari tidak hanya
terserap dalam otot dan badan bawah kita saja, namun
juga secara optimal terserap oleh otak kita. Inilah
salah satu efek ajaib "Minuman Dewa" yang tak bisa
dilakukan oleh berbagai suplemen lainnya.
Minumlah "Minuman Dewa" tersebut sesloki pada waktu
pagi hari sesudah makan, dan sesloki lagi sebelum
tidur. Dengan mengkonsumsi "Minuman Dewa" tersebut,
maka kesehatan anda akan selalu terjaga. Larutan
tersebut ampuh untuk mencegah anda terserang penyakit
jantung koroner, penyempitan pembuluh darah, anemia,
kegemukan, gagal ginjal, penyakit hepatitis,
paru-paru/TB, maag, syaraf terjepit, diabetes, dan
sebagainya. Minuman ini akan meningkatkan kemampuan
ingatan, daya analitis, dan juga koneksi antar syaraf
yang mengendor seturut dengan bertambahnya umur.
Penyakit-penyakit stroke dan kencing batu pun bisa
disembuhkan dengan pasti. Selain itu ia bisa
mengobati penyakit-penyakit yang sifatnya psikologis
seperti stress, depresi, insomnia, paranoia ringan,
gejala psikopati, dan fundamentalisme.
"Minuman Dewa" memiliki kualitas detoksifikan yang
luarbiasa, sehingga orang-orang yang pernah
mengkonsumsi berbagai jenis obat-obatan berbahaya,
pecandu narkoba, dan mereka yang bertahun-tahun hidup
di tempat-tempat berbahaya seperti pertambangan atau
pabrik kimia akan menerima khasiat ajaibnya. Sehari
setelah seorang pecandu narkotika meminum "Minuman
Dewa", maka mereka akan segera mengeluarkan tinja yang
berwarna amat hitam, dan urin yang berwarna merah
darah. Setelah itu, maka keinginan mereka untuk
mengkonsumsi narkotika akan menurun drastis. Hal ini
juga karena efek citarasa "Minuman Dewa" yang sangat
enak, melebihi nikmatnya rasa narkotika atau makanan
sajian koki teristimewa.
Bagi anak-anak, konsumsi "Minuman Dewa" ini juga akan
merangsang pertumbuhan tubuh, mengatasi obesitas,
merangsang meningkatnya IQ, dan kemampuan interaksi
sosial anak. Dalam penelitian ilmiah UKY diketahui
fakta anak-anak umur 13 tahun yang meminum "Minuman
Dewa" secara rutin rata-rata naik tinggi badannya
antara 10 cm hingga 15 cm per bulan, sementara itu IQ
mereka bertambah secara gradual antara 10 hingga 20
poin. Ada seorang anak bernama Hotman yang sebelumnya
ber-IQ hanya 85 (termasuk anak yang kurang cerdas)
setelah minum "Minuman Dewa" secara rutin selama 3
bulan, dalam pemeriksaan spikologis naik IQ-nya
menjadi 145 (mendekati jenius).
Bagi anak-anak penderita autis pun minuman ini
sungguh berguna untuk meningkatkan koneksi antar
syaraf dan mengaktifkan organ-organ otak yang
sebelumnya kurang bagus. Bagi anak-anak dengan sikap
antisosial yang tinggi, akan segera berubah. Mereka
akan berubah menjadi anak-anak yang periang dan mudah
bergaul. Dengan sering meminum cairan ini, maka kontak
sosial dan emosi anak-anak yang sebelumnya kurang
terbangun ini diharapkan bisa mulai tumbuh.
Dosis untuk anak-anak pun sama dengan dosis untuk
orang dewasa. Dianjurkan anak-anak mulai mengkonsumsi
"Minuman Dewa" ini mulai usia 2 atau 3 tahun, yaitu
saat ia mulai bisa mengkonsumsi banyak makanan padat.
Tentu saja anda perlu mencegah agar anak anda tidak
terlalu banyak merengek meminta minuman ini, karena
rasanya memang demikian enak. Lebih nikmat daripada
semua jenis sirup yang ada di dunia. Boleh dikatakan
rasa "Minuman Dewa" yang khas dan demikian enak akan
membuat anak anda tidak perlu dibujuk-bujuk lagi untuk
mau mengkonsumsinya. Para orang dewasa pun akan merasa
suka akan citarasanya yang demikian alami dan segar.
Bagi orang dewasa, peningkatan konsumsi minuman ini
sebanyak 500 ml dalam sehari pun relatif aman, karena
sifat suplemen minuman ini. Dengan banyak mengkonsumsi
minuman ini, maka tubuh dan fikiran akan menjadi lebih
santai, ringan, dan kita akan menjadi lebih gembira.
Tentu saja tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi minuman
ini tanpa batas, karena akan menimbulkan kemabukan.
Ketidakbolehan konsumsi yang berlebihan ini bukan
karena sifat dasarnya yang berbahaya. Minuman ini
sangat aman, sama amannya dengan kebab atau nasi
goreng. Seperti halnya semua jenis makanan atau
minuman lainnya, konsumsi yang berlebihan akan bisa
membahayakan kesehatan.
Memang pada bagian terakhir pupuh kuno dari Gunung
Lawu itu, diketemukan saran penambahan Puspa tujuh
jari yang sangat indah dari Singkel Swarnadwipa.
Daerah Singkel itu kira-kira ada di bagian barat Acheh
kini. Apa artinya bunga Singkil, masih menjadi
perdebatan bagi banyak peneliti. Apakah hal ini
mengartikan bahwa pemanfaatan bunga ganja (yang
tentunya amat melanggar hukum di zaman modern kini)
dimahfumkan oleh para dokter kuno zaman Majapahit?
Ataukah bunga Singkil itu merupakan varietas tumbuhan
lain yang berkhasiat sewajarnya? Tentu saja untuk
menghindari kontroversi maupun penyalahgunaan yang
fatal, maka uraian akhir di teks kuno itu hanya
menjadi cakupan perbincangan dan teka-teki bagi para
ahli ilmu arkeologi, etimologi bahasa, etnologi, dan
botani saja.
Karena kandungan alkoholnya yang ajaib dan
berdayaguna, maka minuman ini bersifat awet, dan bisa
disimpan selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad
tanpa mengalami kerusakan apapun. Dalam penggalian
arkeologis yang dilakukan oleh Jurusan Arkeologi
Universitas Kertanegara Yogyakarta (UKY) di daerah
Tuban pada tahun 1978, telah ditemukan 4 buah guci
porselen Cina yang diperkirakan berasal dari era-era
akhir kekuasaan Majapahit (± abad 15), yang berisikan
cairan berpendar cahaya demikian terang, berbau amat
harum seperti semerbak bunga, dan berwarna hijau
kecoklatan namun terlihat demikian jernih seperti batu
mulia. Setelah diteliti oleh Badan Arkeologi Nasional,
kandungan cairan dalam guci tersebut persis sama
dengan "Minuman Dewa" di pupuh pengobatan kuno yang
diketemukan oleh seorang arkeolog berkewarganegaraan
Swiss bernama Ulrich Lorenz di Gunung Lawu pada tahun
1922.
Dalam pengujian pada beberapa ekor mencit di
Laboratorium Ilmu Biologi Terapan UKY, dihasilkan
fakta laboratoris bahwa kualitas minuman tersebut
masih dalam keadaan prima, dengan efek kesehatan dan
fisiologis yang luarbiasa menakjubkan. Mencit yang
awalnya hanya berukuran panjang 10 cm kemudian secara
gradual tubuhnya tumbuh memanjang menjadi hampir 30
cm. Otot-otot mereka pun tumbuh menjadi lebih liat.
Bulu-bulu mereka pun menjadi bertambah panjang. Sistem
reproduksi dan tingkatan koordinasi otak mereka pun
meningkat pesat.
Mencit-mencit itu menjadi terampil menggunakan
alat-alat seperti stick kayu untuk membuat tangga, dan
mereka pun secara mengejutkan mulai dapat mengenali
dan membedakan huruf-huruf/kode-kode. Ada temuan yang
masih diperdebatkan hingga kini tentang peningkatan
kapasitas tengkorak mencit, apakah hal itu berbanding
lurus dengan pertumbuhan panjang mencit-mencit itu.
Ataukah merupakan sebuah revolusi genetika. Sayangnya
penelitian lebih lanjut pada hewan yang lebih kompleks
seperti monyet atau simpanse tidak sempat dilakukan,
berhubung keterbatasan dana yang diderita oleh UKY
sejak tahun 80-an.
Dalam fakta sejarah, sejak tahun 30-an resep "Minuman
Dewa" memang secara rahasia mulai banyak dipakai
sebagai obat mujarab di Swiss, Austria, maupun Jerman.
Hitler pada tahun 1938 sempat memerintahkan para
ilmuwan biologinya untuk mengekstrak minuman ini dalam
rangka mimpi muluknya untuk menjamin kualitas genetik
ras Jerman. Dalam beberapa catatan sejarah tertutup
mengenai Nazi, semua perwira SS sejak tahun 1936 telah
diwajibkan untuk mengkonsumsi minuman ini secara
teratur. Temuan-temuan ilmiah para ilmuwan biologi
Nazi mengenai "Minuman Dewa" ini merupakan hasil
capaian penelitian para ahli arkeologi maupun
antropologi Nazi, yang telah dilakukan secara sangat
intensif dan tersembunyi di Jawa, Bali, dan Tibet
sejak medio tahun 20-an.
Pasca kekalahan Nazi Jerman di Perang Dunia II, para
ilmuwan Amerika Serikat dan Uni Sovyet kemudian
mengambil alih riset mengenai "Minuman Dewa" ini,
walau kemudian hampir semua temuannya ditelantarkan
dan kurang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah
kesehatan maupun biologi. Beberapa artikel terakhir
mengenai isu "Minuman Dewa" ini terangkum dalam The
North American Journal of Biology, edisi II (summer),
tahun 1954. Hal ini mungkin berkaitan dengan
meningkatnya sentimen buruk dari para peneliti
kesehatan zaman itu terhadap bahaya alkohol bagi
masyarakat. Bisa jadi hal itu merupakan hasil upaya
kelompok industrialis kimia dan obat-obatan dalam
menghalangi masyarakat dunia mengetahui tentang
minuman ajaib ini. Bayangkan saja, jika obat-obatan
modern kemudian tidak diperlukan lagi? Bagaimana bisa
lalu para kapitalis itu mengeruk untung besar dari
masyarakat?
Perkembangan riset oleh para peneliti Sovyet pun
diperkirakan terhalang oleh sikap-sikap Stalin yang
terlalu otoriter dan ganas. Namun demikian, ada sebuah
jurnal rahasia dari ahli kedokteran asal Kazakhstan
bernama Ruslan Akhmedov yang menguraikan secara
lengkap temuannya tersebut. Sayang sekali Dr. Ruslan
hilang pada tahun 1955 oleh sebuah kecelakaan pesawat
di daerah pegunungan Ural. Bersama dengan meninggalnya
beliau maka berhenti pulalah lembaga risetnya di Ural.
Ada banyak kecuriagaan tentang kematiannya. Sebagian
menyebutkan CIA (US) atau MI7 (Inggris) yang
membunuhnya demi menghalangi Sovyet mendapatkan
kemampuan untuk meningkatkan kecerdasan dan kesehatan
rakyatnya. Di sisi lain, para pejabat barat menuduh
KGBlah yang telah membunuh Dr. Ruslan, karena
kritik-kritiknya terhadap pemaksaan penggunaan teori
Leninisme dalam pengajaran ilmu perkembangan evolusi
genetika. Untunglah, pada tahun 204 sisa tulisan riset
Dr. Ruslan berhasil didekodekan oleh tim ahli UKY dari
catatan hariannya yang berhasil diselamatkan oleh cucu
perempuannya yang kini tinggal di Paris.
Kini bukti-bukti tentang khasiat alkohol bagi
kesehatan pun mulai terkuak dan tak terbantahkan lagi.
Secara laboratoris, alkohol nyata-nyata sangat berguna
bagi kesehatan jantung, otak, pembuluh darah,
regenerasi sel, ginjal, hati, dan sebagainya. Para
dokter modern pun dengan malu-malu mulai menyarankan
konsumsi alkohol bagi para pasiennya. Klaim-klaim para
moralis dan konservatif religius tentang bahaya dan
jahatnya alkohol pun secara alamiah menjadi gugur.
Sayang sekali di Indonesia, penyadaran kepada
masyarakat luas tentang keutamaan konsumsi minuman
keras (dan juga "Minuman Dewa") masih sangat
dihalang-halangi oleh kaum fundamentalis konservatif
tersebut. Sementara itu kaum progresif dan rasional di
Indonesia pun masih amat sedikit dan takut-takut untuk
membela apa yang nyata-nyata memang telah terbukti
kebenarannya oleh alam dan ilmu-ilmu kedokteran
modern.
Di Tibet maupun Bhutan pun, resep "Minuman Dewa"
tersebut juga diketemukan dengan variasi resep yang
agak berbeda (dengan penggunaan rempah yang agak
banyak). Beberapa sekte keagamaan kuno di pegunungan
Himalaya masih secara rutin mengkonsumsi minuman ini
dalam upacara harian mereka (fakta yang mengejutkan,
upacara itu dilaksanakan 2 kali sehari, di waktu pagi
dan sore hari), dalam rangka menjaga vitalitas para
rahib dalam menghadapi keganasan alam Himalaya yang
membekukan.
Dalam variasinya, beberapa sekte yang mengutamakan
vegetarianisme tidak memanfaatkan daging sapi atau yak
dalam ramuan mereka. Tentu saja penggunaan mentega
dari susu yak yang diterapkan dalam resep mereka juga
tak pernah dikenal dalam resep-resep kuno di Jawa,
Bali, maupun Nusa Tenggara Timur. Ada pula
laporan-laporan etnologis yang menyatakan bahwa
Minuman Dewa ini juga dikenal secara tersembunyi pada
kaum tantris di wilayah-wilayah gurun India Tengah.
Oleh sebab itu, kita tak bisa mengelak lagi. Minumlah
"Minuman Dewa" ini secara teratur, maka tubuh dan jiwa
anda akan menjadi sehat dan kuat. Kita sebagai
masyarakat pewaris asli "Minuman Dewa" tentu saja
memiliki sebuah tanggungjawab kultural dan moral untuk
menggunakannya lagi dalam kehidupan sehari-hari
berbangsa dan bernegara. Hal tersebut amatlah penting
dalam upaya mengentaskan negeri kita ini dari berbagai
kebobrokan dan ketertindasan yang mengungkung rakyat
negeri ini.
Dengan meminum minuman ini, kita berharap agar rakyat
bisa meningkatkan mutu kesehatannya, meski dia adalah
seorang yang miskin. Kita juga berharap agar
penggunaan obat-obatan dan Rumah Sakit-Rumah Sakit
modern yang dikendalikan oleh para industrialis dan
kapitalis serakah bisa digeser oleh ramuan lokal kita
yang begitu menakjubkan khasiatnya. Hal ini merupakan
bentuk perlawanan tanpa henti pada kejahatan bengis
kapitalisme, yang telah merusak alam, mencuci otak
manusia, dan mengakibatkan kemiskinan rakyat di
negara-negara dunia ketiga. Ramuan ini juga menjadi
jalan keluar rakyat Indonesia dari kungkungan
mitos-mitos tentang keburukan alkohol yang sedemikian
lama telah dihembus-hembuskan oleh para propagandis
fundamentalis.
Dengan adanya "Minuman Dewa", maka kita juga berharap
generasi mendatang Indonesia adalah generasi yang
kuat, sigap, cerdas, tinggi besar, dan memiliki
kepribadian yang bijaksana: sekuler, peduli pada alam,
dan demokratis.

____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

Minggu, 16 Desember 2007

MANTRAYOGA, MUTASI GENETIK, DAN EVOLUSI

Evolusi menurut saya adalah proses mutasi genetik,
yang berdampak fisik dan mental, dan terus
terwariskan. Proses itu berlangsung secara turun
temurun dalam suatu kelompok kekerabatan, yang dalam
jangka waktu tertentu bersifat lokal tapi selanjutnya
akan bersifat meluas hingga ke taraf spesies setelah
melalui fase penaklukan pada kelompok/elemen genetik
yang kalah adaptif. Namun sebenarnya sistem mutasi
evolusi itu tidak menutup kemungkinan adanya proses
yang tidak bersifat kejam.
Berbagai laporan kesehatan internasional menyebutkan
percepatan proses mutasi genetik yang dialami oleh
manusia meningkat pesat, dibandingkan proses-proses
evolusi di abad-abad yang lalu. Problem yang lebih
besar dari persoalan itu tertuju pada arah apa evolusi
tersebut sebenarnya berkembang. Realitas kerusakan
alam dan munculnya berbagai jenis penyakit serta
mutasinya yang semakin ganas berbanding lurus dengan
arah dan makna mutasi yang terdapat pada manusia.
Mutasi genetik di manusia berwajah ganda, positif dan
negatif. Jika kerusakan alam menjadi variabel penting
bagi proses evolusi manusia, sebenarnya sulit
diharapkan bahwa efeknya adalah efek yang positif
juga. Sebagian ahli berpendapat bahwa tantangan
penyakit, kerusakan alam, dan berbagai kesulitan
sosial akan mendorong manusia makin adaptif dan kuat
secara genetik. Tetapi di sisi lain, mutasi bersifat
tarik menarik. Mutasi negatif yang dimunculkan oleh
penyakit dan kerusakan alam, juga merupakan sisi lain
dari proses adaptif itu. Hal itu adalah proses
adaptasi dari alam terhadap manusia, dimana manusia
berperan sebagai mangsanya. Di sini, alam secara unik
memanfaatkan proses mutasi evolutif untuk membalas
keserakahan manusia pada alam.
Tugas Yoga Merah Hitam dalam proses pengendalian
evolusi manusia adalah mengatur agar mutasi genetik di
tingkat individu selalu bersifat positif. Bagaimanapun
juga patut dimengerti bahwa perubahan besar selalu
dimulai dari tingkat individu. Arti tepatnya agar
manusia menjadi makin kuat, makin sehat, dan makin
adaptif pada alam. Namun demikian hal ini bukan
berarti Yoga Merah Hitam memfasilitasi kembali proses
keserakahan manusia dalam mengeksploitasi alam.
Dalam latihan-latihannya, justru Yoga Merah Hitam
secara aktif melatih konservasi alam, ramah pada
lingkungan, dan sifat non eksploitatif.
Latihan-latihan Yoga Merah Hitam adalah kebalikan
total dari polusi, pembabatan hutan, konsumsi bahan
bakar tak terbaharui yang merusak ozon dan
menghasilkan efek rumah kaca.
Latihan Yoga Merah Hitam untuk mengarahkan mutasi
genetik manusia ke arah yang lebih positif adalah
latihan mantra. Latihan mantra adalah salah satu
elemen yoga yang paling kuat, mudah, efektif, dan
efisien. Setiap orang bisa melakukannya tanpa perlu
menjadi orang yang pandai, kuat, rajin, selibat, dan
sebagainya. Orang yang bodoh dan dungu sekalipun bisa
menjalankan latihan mantra ini. Orang yang sedang
sakit bisa melakukannya dengan baik dan tepat. Dan
orang yang masih jahat pun boleh menjalankannya,
dengan hasil proses perubahan diri menjadi manusia
yang lebih baik dalam waktu singkat.
Memang tiap orang memiliki mantra pribadinya sendiri,
yang tak boleh diberitahukan kepada orang yang lain,
namun proses penemuan mantra tersebut bukanlah sesuatu
yang sangat sulit, karena hanya membutuhkan
piranti-piranti teknologis yang sederhana dan bisa
didapatkan secara mudah di manapun. Tak dibutuhkan
seorang mentor atau guru sekalipun!!
Zaman dimana perlu ada guru untuk memberikan arahan
pelaksanaan latihan yoga kepada seorang murid sudah
diganti oleh proses dekonstruktif dari mutasi ilmu
yoga itu sendiri. Yoga Merah Hitam adalah bentuk
mutasi positif dari yoga, diman bentukan piramida
kekuasaannya telah berubah menjadi leteran yang
bersifat cair, seperti tumbuhan gulma yang merambat.
Sebagai bentuk tanggungjawab sosial dari Yoga Merah
Hitam, maka saya memberikan teknologi untuk menemukan
mantra tersebut. Anda bisa dapatkan teknologi tersebut
dalam tulisan Yoga merah Hitam di blog ini, khusus
tentang teknik menemukan mantra. Tulisan tersebut akan
diluncurkan pada blog ini juga pada beberapa waktu
mendatang. Gratis.
Efek hebat mantra dalam mengelola proses mutasi
genetik manusia terletak pada efek resonansinya yang
sangat tinggi. Resonansi itu secara langsung menembus
rantai-rantai kromosom, dan menggetarkannya. Getaran
mantra yang tepat akan menghasilkan efek yang
luarbiasa. Frekuensi mantra yang multipolar akan
membuat bentuk-bentuk kromosom berubah sesuai dengan
efek positif dari tiap mantra yang berbeda-beda pada
tiap individu.
Mutasi genetik dalam skala besar dan berefek positif
bisa didapatkan langsung dalam waktu cepat. Dalam
berbagai catatan hasil latihan yoga, efek mutatif dari
mantra bisa terjadi dalam jangka waktu 35 hari saja.
Akibatnya orang itu akan terlihat sama sekali berbeda
dengan figur 35 hari sebelumnya.
Artinya orang bisa berubah menjadi tahan penyakit,
lebih tahan panas atau dingin, dan lebih cerdas dan
sebagainya setelah berlatih mantra selama 35 hari.
Efek mutasi genetik paling sederhana yang bisa dialami
oleh seorang yogin adalah proses dirinya menjadi
semakin tenang, sabar, dan gembira. Tidak seperti
klaim banyak pemikir yoga yang menyatakan bahwa proses
tersebut hanya bersifat psikologis, menurut Yoga Merah
Hitam proses yang ada dalam ranah psikologis tersebut
juga merupakan proses fisik. Proses fisik itu berarti
perubahan dalam mentalitas itu akan muncul dalam
kode-kode genetik, dan akan terlihat pada tubuh nyata.
Efek-efek yang lebih hebat bisa saja terjadi oleh
kegiatan membaca mantra tersebut. Perubahan itu
diantaranya adalah kemampuan mengendalikan fikiran
orang lain, mengeluarkan efek panas ekstrem dari
tubuh, mengatasi efek gravitasi, dan sebagainya. Orang
juga bisa berubah bentuk wajah, bentuk fisik, warna
kulit, dan sebagainya. Efek-efek luarbiasa itu
terutama jika mantra yang dipakai merupakan kunci
pembuka akses pintu karma hebat dari manusia tersebut.
Dan hal itu tak selalu dialami oleh semua pelaku
pembacaan mantra dalam jangka waktu singkat.
Justru efek-efek minimun dari mutasi genetik dari Yoga
Merah Hitamlah yang paling penting bagi manusia. Efek
mutasi itu adalah kebahagiaan, kesabaran yang
meningkat, dan kesehatan fisik yang meningkat.
Efek-efek sederhana itu akan dialami oleh setiap
pelaku pembacaan mantra, tentu saja jika mantra yang
ia pilih adalah yang tepat dan sesuai dengan dirinya.
Efek hebat mantra sebenarnya akan juga didapatkan oleh
semua praktisi pembacaan mantra. Biasanya para
praktisi akan mendapatkannya setelah secara konsistem
melatih pembacaan mantra selama kurang lebih 3-4
tahun. Dalam jangka waktu 3-4 tahun tersebut, seorang
yogi perlu melatih membaca mantra tanpa henti. Ia tak
boleh berganti teknik yoga apapun di luar latihan
pembacaan mantra tersebut, terkecuali latihan homa.
Dengan latihan mantra, seorang bisa emndobrak belenggu
karma yang demikian tebal, yang membuatnya tak
mendapatkan hasil optimal dari latihan yoga biasa.
Kadang ditemui kenyataan seorang yang berlatih
berbagai teknik yoga canggih sela 30, 40, 50 tahun
namun tak mendapatkan efek optimal. Hal ini terutama
karena beban karma yang membuat benteng kokoh bagi
masa depan perbaikan mutasi nasibnya. Ada benteng tak
tedobrak antara diri manusia itu dengan alam semesta
yanga da di seberangnya. Dengan mantra, maka belenggu
itu bisa dilewati, yaitu dengan membuka kunci pintu
alam semesta dari diri praktisi yoga tersebut.
Oleh sebab itu sangatlah penting untuk bisa
mendapatkan mantra pribadi itu secara tepat. Mantra
secara spesifik berarti kunci untuk membuka pintu
semesta. Dalam hal ini seorang yogi memiliki pintunya
sendiri-sendiri. Mantra yang tepat adalah anak kunci
yang tepat pula bagi seorang manusia secara spesifik.
Tak ada artinya sebuah mantra hebat dan canggih, jika
ternyata pintu semesta seseorang justru membutuhkan
pembuka kunci (mantra) yang paling sederhana dan
kadang seolah tanpa arti/kacangan.
Alam semesta dalam diri manusia adalah semesta kecil,
yang merupakan bentuk miniatur sempurna dari alam
semesta besar. Orang bisa mengakses dan mengendalikan
kedua semesta itu dengan dua jalan. Jalan pertama
adalah dengan mengakses semesta kecil, yang pada
gilirannya memberi kemampuan baginya dalam
mengendalikan semesta besar. Metodenya adalah dengan
yoga. Jalan kedua adalah mengendalikan alam semesta
besar, dan gilirannya nanti akan membuatnya mampu
mengendalikan semesta kecil. Jalan itu adalah jalan
ilmu fisika dan teknik modern. Keduanya semata-mata
adalah tindakan yang sangat teknis, bukan mitologis.
Dalam menjalankan latihan membaca mantra itu, mantra
dibaca dalam hati. Tidak boleh diucapkan bersuara. Hal
ini karena mantra pribadi yang mengalir keluar akan
bisa berefek buruk bagi lingkungan sekitar. Hal ini
seperti mengacak-acak kumpulan anak kunci yang ada di
loker kunci umum. Akibatnya orang-orang akan
kebingungan menemukan kunci loker pribadinya, dan
mereka tak bisa menjalankan kehidupannya. Hal inilah
yang membuat sebuah mantra pribadi tak boleh dikatakan
kepada orang yang lain.
Lakukan pembacaan mantra secara dalam hati setiap
saat, dengan mengarahkan sang mantra pada setiap
sensasi pemikiran, rasa, emosi, dan segala asupan
inderawi yang anda alami. Pengekoran segala sensasi
itu dilakukan tanpa henti dari awal anda bangun pagi
hingga tertidur di malam hari. Anda perlu melakukannya
dalam setiap kondisi, baik sedang istirahat, bekerja,
atau berbincang dengan orang lain. Anda juga tak boleh
melakukannya sambil membawa tasbih. Anda harus
menjalankannya secara diam-diam dalam hati tanpa
diketahui oleh seseorangpun. Dalam hal latihan membaca
mantra ini, seorang yogi tidaklah boleh terlihat
sebagai yogi. Ia harus terlihat sebagai manusia biasa
yang sedang menjalankan aktifitas duniawi.
Dalam jangka singkat latihan mantra ini efeknya akan
segera terasa. Dan anda sedang berlatih untuk
melakukan mutasi genetik yang hebat, yang membuat anda
menjadi figur yang lain sama sekali dibandingkan
dengan diri anda sebelumnya. Anda akan terkejut dan
terperangah saat menjalankannya.
Latihan mantra ini sama sekali bukanlah hal yang
ajaib, tetapi benar-benar bersifat teknologis.
Bersifat fisika, dan bisa diterangkan dengan berbagai
teori fisika yang baik dan terbuka. Oleh sebab itu
janganlah ragu-ragu untuk melaksanakannya. Temukan
mantra pribadi anda, dan manfaatkanlah.
Anda sedang berperan dalam sebuah proses evolusi
kehidupan, agar tak hanya kehidupan manusia saja,
namun juga segala jenis kehidupan mahluk di dunia
menjadi lebih baik. Jika mutasi evolutif anda
mengarahkan anda menjadi figur yang baik hati, sabar,
kuat, tahan penyakit, pemurah, adil,
berperikemanusiaan, dan peduli dalam menjaga
lingkungan hidup, maka dunia di sekeliling anda pun
juga akan berubah menjadi lebih baik. Zaman kerusakan
alam dan ketidakadilan global yang terjadi saat ini,
adalah hasil dari pengabaian penggunaan mantra yang
tepat dalam kehidupan. Mantra yang selalu dipakai oleh
para perusak alam adalah: kebenaran, uang, kekuasaan,
harta, peraturan, undang-undang, dan sebagainya.
Kita harus aktif merubahnya.


____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?
Find them fast with Yahoo! Search.

http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

Jumat, 14 Desember 2007

EDIKTE RESMI YOGA MERAH HITAM

 
NO 01/141207/KONDOM
TERTANGGAL:
Jumat, 14 Desember 2007
PERIHAL :
SIKAP RESMI DARI YOGA MERAH HITAM SOAL PEMBAGIAN KONDOM GRATIS SECARA MASSAL SERTA PEMBUATAN ATM KONDOM DI BERBAGAI TEMPAT UMUM DI SELURUH INDONESIA.
SIKAP RESMI DARI YOGA MERAH HITAM TERHADAP KELOMPOK YANG MENENTANG PEMBAGIAN KONDOM MASSAL SECARA GRATIS SERTA PEMBUATAN ATM KONDOM DI SELURUH INDONESIA.
Kondisi :
MENGINGAT BAHWA KEBUTUHAN AKAN KEBEBASAN BEREKSPRESI, TERMASUK DI DALAMNYA ADALAH EKSPRESI SEKSUAL ADALAH SEBUAH HAK AZASI MANUSIA.
 MENGINGAT,  TERDAPAT KEBUTUHAN AKAN KEBEBASAN MASYARAKAT UMUM DALAM UPAYA UNTUK MENDAPATKAN AKSES PIRANTI KESEHATAN UMUM ADALAH HAK AZASI MANUSIA.
MENGINGAT BAHWA PENOLAKAN TERHADAP PEMBAGIAN KONDOM GRATIS SECARA MASSAL DAN ATM KONDOM DI SELURUH INDONESIA ADALAH SEBUAH JUGA SIKAP YANG WAJAR, SAH, DAN BISA DIFAHAMI.
KESIMPULAN :
MAKA YOGA MERAH HITAM MENDUKUNG HAK KAUM PENENTANG PENYEBARAN KONDOM GRATIS SECARA MASSAL DAN PEMBUATAN ATM KONDOM DI SELURUH INDONESIA UNTUK MENYUARAKAN PENDAPATNYA.
NAMUN DEMIKIAN SIKAP PENOLAKAN YANG DEMIKIAN BERDAYA PAKSA DAN INTIMIDATIF DARI BEBERAPA KELOMPOK MASYARAKAT TERHADAP PEMBAGIAN KONDOM GRATIS SECARA MASSAL DAN PEMBUATAN ATM KONDOM DI SELURUH INDONESIA ADALAH PERLU DIWASPADAI, DIKRITISI, DAN DITOLAK.
MAKA YOGA MERAH HITAM MEMBELA SECARA PENUH HAK DAN UPAYA MASYARAKAT SERTA KELOMPOK PEMBELA DAN PENGUPAYA PEMBAGIAN KONDOM GRATIS MASSAL SERTA PEMBUATAN ATM KONDOM DI SELURUH INDONESIA.
HAL ITU DEMI UNTUK TETAP MENJAMIN HAK BERPENDAPAT YANG BERBEDA SERTA KEBUTUHAN AKSES PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UMUM OLEH MASYARAKAT.
DEMI MEMBELA KEBEBASAN, MAKA TERDAPAT SEBUAH KODE ETIK DIMANA : SIAPA SAJA  YANG BERUSAHA MELARANG KEBEBASAN DAN UPAYA MASYARAKAT UNTUK MENDAPATKAN BENDA-BENDA BERGUNA BAGI DIRINYA, HARUS SEGERA DIPERINGATKAN DAN DITENTANG.
MAKA YOGA MERAH HITAM MENYATAKAN BAHWA PEMBAGIAN KONDOM SECARA GRATIS DAN MASSAL SERTA PEMBUATAN ATM KONDOM DI SELURUH INDONESIA ADALAH SEBUAH TINDAKAN YANG TERPUJI DARI PARA PENENTU KEBIJAKAN, LEMBAGA-LEMBAGA SOSIAL MASYARAKAT,  DAN PARA PELAKU BISNIS YANG SADAR AKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LUAS DAN PERLU DITINDAKLANJUTI DAN DIDUKUNG OLEH SEGENAP TOKOH SOSIAL, BUDAYA, DAN POLITIK LIBERAL DI SELURUH INDONESIA.
YOGA MERAH HITAM BERTEKAD UNTUK MENDUKUNG TERLAKSANANYA PEMBAGIAN KONDOM GRATIS SECARA MASSAL SECARA LEBIH KONTINYU DAN PEMBUATAN ATM KONDOM DI SELURUH INDONESIA.
DI SAMPING ITU YOGA MERAH HITAM MEMPERINGATKAN, AGAR BEBERAPA KELOMPOK YANG SECARA MEMAKSA DAN INTIMIDATIF MENENTANG PEMBAGIAN KONDOM GRATIS SECARA MASSAL DAN PENDIRIAN ATM KONDOM DI SELURUH INDONESIA, SUPAYA LEBIH BISA BERSIKAP DEMOKRATIS DALAM BERINTERAKSI DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT LAIN YANG MEMILIKI PANDANGAN HIDUP YANG BERBEDA DENGAN MEREKA.
PENENTANGAN YOGA MERAH HITAM TERHADAP KELOMPOK YANG MEMAKSAKAN KEHENDAKNYA KEPADA KELOMPOK LAIN JUGA AKAN DILAKSANAKAN SECARA DEMOKRATIS, TERKECUALI DALAM KONDISI DARURAT.
PENUTUP:
DEMIKIANLAH, EDIKTE INI ADALAH UNTUK DIBACA DAN DIMENGERTI OLEH SEMUA FIHAK YANG BERKEPENTINGAN DENGAN PERMASALAHAN INI.
PENERAPAN EDIKTE INI AKAN DILAKSANAKAN SECARA PENUH SEJAK DITERBITKAN.
TERIMAKASIH.
 


Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Try it now.

Kamis, 13 Desember 2007

Kampanye Penggunaan Jam Tangan untuk Rakyat

Saya mengamati selama berhari-hari perilaku
orang-orang yang ada di terminal, stasiun kereta api.
Mereka adalah para pedagang kakilima, pedagang
keliling, pengemis, gelandangan, asong koran, orang
iseng, pelajar miskin, dan sebagainya. Pada pokoknya,
saya tengah mengamati kegiatan mereka rakyat kecil.
Ada sesuatu yang tiba-tiba mengerjap di mata hati
saya: demikian sedikit masyarakat kecil miskin yang
mengenakan jam tangan dalam kegiatan sehari-harinya.
Konon bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka jam
karet. Suka telat dan serba menunda-nunda untuk
menyelesaikan segala hal. Hampir segala hal bisa
digunakan sebagai alasan untuk hal ini, mulai dari
macet, hujan, bangun tidur, dan sebagainya. Dan sikap
molor/jam karet tersebut sebenarnya lebih sering
dilakukan oleh orang-orang kelas menengah ke atas.
Fakta ini sungguh unik dan mengagetkan:Kaum kelas
menengah ke bawah agak lebih tepat waktu dibandingkan
kelas menengah atas. Sikap molor kelas menengah ke
atas sungguh parah. Saya membuktikannya sendiri saat
meminta jasa sopir, tukang kebon, dan sebagainya.
Ternyata mereka semua selalu tepat waktu memenuhi
janji kedatangan mereka kepada saya. Sementara saat
saya berjanji dengan kelas menengah atas, ada saja
keterlambatan yang mereka alami. Alasan mereka yang
paling umum adalah: "Wah, jalannya sungguh macet."
Memang jalanan macet. Benar. Tak bisa dibantah. Dan
hal ini adalah kesalahan kolektif kita sebagai bangsa.
Tentu yang paling salah adalah pemerintah, terutama di
zaman Orde Baru saat kita dimanjakan dengan bis, mobil
murah dari Jepang, bensin melimpah ruah murah, dan
jalanan aspal mulus yang dibangun secara intensif.
Tetapi di sisi lain transportasi umum murah seperti
kereta api diabaikan. Konon Soekarno di tahun 50-an
sudah berencana untuk emmabngun kereta bawah tanah di
jakarta, namun tidak berhasil terlaksana karena keburu
terlanda krisis ekonomi dan terjatuh secara politik.
Zaman Orde Baru adalah zaman yang nyaman bagi kelas
menengah atas. Mobil ada, bensin murah, dan kita pun
bersukaria. Namun sejak 90-an, kita menjadi
terkungkung oleh kendaraan pribadi. Jalanan macet, dan
saat kini kita dilanda kebobrokan kota. Jakarta
menjadi sebuah kota maksimum. Kita seolah tak bisa
bepergian kemanapun di sana. Kita tercekat dalam
macet, banjir, polusi, dan kepenuhan, kepenatan.
Saya adalah seorang yang selalu mengenakan jam tangan
dalam kehidupan sehari-hari, bahkan kadang saat tidur
di malam hari. Waktu pun merupakan hal yang sangat
signifikan bagi saya. Saya pernah menghitung, dalam
jangka waktu satu jam, umumnya saya menengok jam
tangan sebanyak 4 kali. Hal ini berarti setiap 15
menit, saya selalu menengok waktu di jam tangan saya.
Apakah saya seorang yang obsesif dan maniak? Tentu
saja tidak, karena saya pernah melihat banyak orang
asing melakukan hal yang sama seperti saya.
Saya adalah juga seorang yang cukup tepat waktu. Saya
sungguh ingat pengalaman-pengalaman saya di masa lalu.
Saat diundang datang ke sebuah pesta, biasanya saya
datang tepat waktu, dan saya terlongong-longong lama
sendirian di sana. Belum ada tamu yang hadir. Bahkan
kadang tuan rumahnya pun belum hadir, entah sedang ke
mana. Kadang dengan rasa sedih saya memaksakan diri
untuk datang telat, dengan rasa sakit di hati yang
luarbiasa.
Oleh sebab itu, saya sangat tahu saat orang terlambat
5 atau 10 menit. Dan mungkin siapapun bersetuju dengan
saya bahwa menunggu adalah saat yang sangat
menyebalkan. Orang ingin segera dipenuhi kebutuhannya
saat itu juga. Sayang sekali hal seperti ini adalah
hal yang sangat mahal harganya di Indonesia. Di
mana-mana ada antrian minyak tanah, antrian dokter,
antrian bayar listrik, dan sebagainya. Kereta api dan
bis pun datang tak pernah tepat waktu. Seakan-akan,
mengharapkan ketepatan waktu dari mereka yang berkuasa
adalah sebuah kesia-siaan belaka.
Sejak kecil kita diajar untuk tepat waktu, namun
kenapa hasilnya demikian sia-sia dalam kultur kita?
Coba kita telaah pengalaman kita saat kecil: kita
diwajibkan datang tetap waktu ke sekolah. Jika
terlambat maka kita akan dihukum. Namun sebaliknya:
jika guru kita terlambat, kita diharapkan untuk diam
saja, tidak memprotes. Jika memprotes, maka kita
dihukum lagi.
Hal ini berlanjut hingga kita bekerja dikantor. Kita
tak boleh datang terlambat ke kantor, sementara bos
boleh seenaknya saja datang kapan saja. Inilah norma
keIndonesiaan. Dan sekali lagi, persoalan waktu adalah
persoalan kekuasan khas Indonesia: Semakin merasa
berkuasa kita terhadap keadaan, maka semakin tidak
tepat kita menjaga kedisiplinan diri.
Hal inilah yang membuat norma keIndonesiaan tentang
waktu menjadi jelas: kelas atas atau mereka yang
berkuasa sah-sah saja telat. Namun kelas bawah tak
boleh telat sama sekali. Inilah kenyataan
keIndonesiaan yang membuat wajah korup dan penuh
penindasan dari bangsa ini tak kunjung reda dan
hilang.
Dalam realitas sehari-hari, bagi kondisi-kondisi
hubungan kelas yang setara, bangsa Indonesia cenderung
jam karet. Perjanjian antar teman berarti sebuah
perjanjian jam karet secara otomatis. Coba saja kita
hitung secara bodoh saja setiap orang Indonesia
rata-rata umumnya telat memenuhi janjinya 3 kali
sehari, dengan waktu telat rata-rata 30 menit,
sedangkan jumlah penduduk Indonesia adalah sekitar 200
juta. Hitungannya menjadi: 3 x 30 x 200.000.000 =
18.000.000.000. jadi, dalam sehari, bangsa Indonesia
telah membuang-buang waktunya sebanyak 18.000.000.000
menit, yang sama dengan 300 juta jam. Apa yang bisa
dilakukan oleh bangsa kita selama 300 juta jam? Bisa
banyak sekali, mungkin bisa bahkan untuk memindah
sebuah gunung.
Bangsa asing melihat ketidaktepatan waktu orang
Indonesia ini dengan berkerut. Bagi mereka, untuk apa
telat, karena ketidaktepatan waktu adalah selalu
merugikan diri sendiri. Akibatnya orang asing
memandang rendah janji bangsa Indonesia. Mereka pun
menyepelekan kita. Dan kita terus terpuruk secara
budaya, ekonomi, politik. Hal ini karena kemampuan
paksa bangsa Indonesia pun demikian rendah pada bangsa
lain. Kita kehilangan nilai diri karena ketidaktepatan
kita dalam mengukur dan memenuhi tenggat waktu.
Saya pernah demikian heran. Demikian herannya sampai
mulut saya ternganga-nganga. Saat menonton film di
bioskop dengan istri saya, kami melihat banyak sekali
orang-orang yang datang demikian telat masuk ke dalam
ruang bioskop. Kami sungguh-sungguh terganggu oleh
bersliwerannya orang-orang yang sibuk mencari tempat
duduk dalam kegelapan. Mereka dengan semena-mena
berjalan ke sana-kemari sehingga menutupi pandangan
kami ke arah layar film. Padahal film telah berjalan
lebih dari 20 menit. Berarti orang-orang itu telah
sengaja atau tidak membuang demikian banyak waktu
mereka, sehingga kesempatan untuk mengoptimalkan
asupan kenikmatan mereka menonton film pun sebenarnya
hampir musnah. Walah-walah-walah....
Jelas sekali penonton bioskop itu adalah kaum yang
memiliki duit. Saya tahu pakaian mereka menterang.
Saat ada di dalam, kerlip dan dering HP mereka pun
masih bersahutan. Kaum miskin pasti akan berfikir 1000
kali untuk telat saat menonton bioskop, karena harga
tiket bioskop sungguh mahal. Mereka mungkin akan lebih
memilih membeli keping DVD film bajakan saja, sehingga
tak ada kemungkinan telat menonton. Memang kaum miskin
kadang harus bekerja demikian keras tanpa batas waktu,
sehingga kesempatan untuk bersenang-senang pun harus
dicuri-curikan saat beristirahat penat di rumah
kontrakan mereka.
Lantas apakah memperjuangakan ketepatan waktu bagi
bangsa ini adalah sebuah kesia-siaan besar? Kita
terima saja kebusukan kita sendiri? Tidak..... Bukan
sebuah kesia-siaan, terutama jika sebuah ritus dan
norma beku bisa didobrak. Dalam hal ini, sikap
ketidakadilan ketepatan waktu antara kelas menengah
atas dan bawah harus diruntuhkan. Setiap orang
sepatutnya bersikap tepat waktu satu dengan yang lain.
Setelah saya telaah dalam-dalam, ternyata ada alasan
yang jelas tentang hal itu. Bagaimanapun juga
orang-orang mengharapkan agar orang lain tepat waktu
saat berjanji. Namun saat tiba gilirannya memenuhi
janjinya, maka orang-orang Indonesia cenderung molor
dan tidak berdisiplin. Artinya: ada sebuah energi
laten yang kurang disadari, bahwa sebenarnya orang
Indonesia mengharapkan dirinya selalu ditenggang oleh
orang lain, sementara ia cenderung kurang menenggang
orang yang lain.
Titik inilah yang harus dirubah. Jiwa fasistik orang
Indonesia ini sering kita tampik. Kita selalu berkata
kepada dunia luar, bahwa kita adalah bangsa timur yang
berbudaya luhur, yang menghargai orang lain, bersopan
santun tinggi, penuh tenggang rasa. Saya berkata bahwa
semua orang di dunia adalah fasis, termasuk diri kita
sendiri. Semua orang sakit jiwa dan jahat. Maka kita
harus menyadari kejahatan kita sendiri sebelum bisa
merubah diri kita menjadi lebih baik.
Kita harus sadar, bahwa kesopanan kita adalah
kesopanan karena ketundukan pada yang lebih berkuasa.
Keramahan kita berbanding lurus dengan kepasrahan
kita. Budaya adiluhung kita, sebenarnya tak bisa kita
bandingkan dengan budaya adiluhung dari bangsa lain.
Setiap bangsa punya warisan adiluhungnya, tetapi apa
yang benar-benar kita pelihara dari warisan sejarah
kita? Hampir tak ada. Apakah anda tahu bentuk rumah
pada masa kerajaan Majapahit? Adakah tinggalannya?
Apakah kita benar-benar mengenal diri kita sendiri?
Kita bukan bangsa yang eklektik, yang sadar dan
memelihara warisan masa lalunya, sekaligus bisa secara
wajar menikmati modernitas, serta teguh berjuang demi
kemajuan teknologinya di masa depan. Kita adalah
bangsa yang serba lupa. Bangsa penikmat apa yang ada,
namun juga mudah lupa kenikmatan itu sebenarnya apa.
Kita kurang merenungi diri kita sendiri. Bangsa yang
mengimpor segala barang asing dengan menjual warisan
nenek moyang yang tersisa. Kita sedang memangkas masa
depan kita sendiri.
Ok. Kita kembali ke masalah ketidaktepan waktu:
Kelas menengah ke atas lebih banyak memanfaatkan
kendaraan pribadi saat bepergian. Hal ini juga menjadi
alat pembenar keserbaterlambatan mereka saat memenuhi
janji. Sementara kelas menengah ke bawah lebih banyak
berjalan, bersepeda, atau naik kendaraan umum. Meski
naik kendaraan umum pun tidak mengurangi beban macet
di Jakarta namun dengan pembudayaan penggunaan
kendaraan umum, sebenarnya kita sedang berkontribusi
dalam mengurangi kemandegan bangsa ini.
Dalam hal ini, kelas menengah atas punya duit.
Merekalah yang mempekerjakan para buruh, pembantu
rumahtangga, supir, tukang kebon, dan sebagainya.
Kelas menengah atas ini tentu saja punya daya tawar
lebih dalam menuntut perilaku orang-orang kelas
menengah ke bawah. Artinya: kalau kelas menengah atas
molor, maka patut ditenggang dan dimaklumi. Sementara
kalau kelas mennegha bawah molor, maka mereka sah-sah
saja dimarahi atau dipecat.
Karena kondisi tersebut, maka terdapat situasi dimana
kelas menengah bawah cenderung lebih tepat waktu jika
berjanji kepada orang lain, terutama majikan mereka.
Walau demikian, kaum kelas menengah ke bawah ternyata
juga kerap molor jika berjanji dengan teman-teman
mereka sendiri. Hal ini karena tuntutan.
Saya bukan seorang yang punya tangan besar untuk
merubah jagad dengan seketika. Walau saya tentu ingin,
seperti juga semua maniak juga menginginkannya. Tetapi
saya ingin membuat kehidupan masyarakat kecil lebih
nyaman barang sedikit. Untuk hidup lebih nyaman, pada
dasarnya setiap orang harus melompati batasan-batasan
kelasnya. Ia harus berubah menjadi sesuatu yang tak
terdefinisikan lagi, saat diperbandingkan dengan
mitologi identitasnya. Jika mitologi kelas bawah
adalah mereka yang miskin, dan tidak berdisiplin, maka
mereka harus mendekonstruksikannya secara langsung.
Pada dasarnya kelas bawah adalah mereka yang tetap
waktu. Tetapi sikap tepat waktu saja belumlah cukup
untuk bisa dipandang sebagai orang atau kaumyang tepat
waktu. Ia harus memiliki sebuah ikon. Ikon ketepatan
waktu adalah: jam. Dalam hal ini adalah jam tangan.
Anda mungkin berkilah bahwa kaum bawah sebenarnya tak
butuh jam tangan, karena harga jam tangan mahal, dan
mereka punya ritusnya sendiri, dimana ketentuan
waktunya bukanlah milik kita. Orang kelas menengah
atas berkata: "Kita kelas menengah atas punya budaya
yang adiluhung, dimana masyarakat bawah tak punya.
Maka kita yang punya hak pada waktu. Hak itu juga
terlekat pada jam tangan. Hanya kitalah yang punya hak
mengenakan jam tangan... namun kelas bawah harus
tepati janji merek a pada kita. Jika tidak, maka pecat
saja."
Sungguh, sikap seperti itu adalah sikap keIndonesiaan
yang tidak terpuiji. Kita perlu merubahnya. Coba kita
lihat di toko-toko. Ternyata harga jam tangan
sungguhlah bervariasi. Seolah perbandingannya seperti
surga dengan neraka. Ada jam tangan mewah berharga
miliaran rupiah, namun ada jam tangan yang harganya
lebih murah dibandingkan dengan sepiring nasi ayam.
Saat kita berjalan di stasiun kereta api, kita mungkin
akan melihat para pedagang jam tangan bekas. Harga jam
tangan di sana sungguh murah. Ada jam tangan yang
cukup bagus dan akurat dengan harga Rp. 10.000 saja.
Tentu saja jam tangan ini bukan jam tangan mewah,
namun bukan berareti jam tangan yang mudah rusak. Jam
tangan merek Q&Q yang harga barunya seharga Rp.
75.000, saat dijual bekas tentu merosot drastis
menjadi seharga Rp. 10.000 saja. Namun kualitasnya
masih bisa tetap bagus. Saya pernah membuktikan
sendiri betapa saya mengenakan jam tangan psastik
merek Q&Q selama bertahun-tahun dan tetap bertahan
bagus, meski tentu saja saya harus bebeberapa kali
mengganti baterenya. Namun mengganti batere jam tangan
bukanlah suatu kegiatan yang mahal. Dengan uang Rp.
5.000 saja, kita sudah bisa mendapatkan batere jam
yang bisa bertahan dipakai lebih dari 6 bulan.
Bagi kaum miskin, menabunglah dua tiga hari, sisihkan
Rp. 3000 sehari dengan tidak merokok atau berpuasa.
Setelah tiga hari, maka kita punya Rp. 9.000 atau Rp.
10.000. Dengan uang tersebut, kita bisa membeli jam
tangan bekas murahan yang masih baik. Kenakanlah
dengan bangga, dengan menyatakan bahwa anda sejak saat
itu adalah seorang yang peduli dengan waktu. Anda
adalah pengendali diri anda sendiri, sang pengendali
waktu. Sang penjelajah kosmos.
Saya menyarankan agar setiap orang di Indonesia
mengenakan jam tangan. Mulai dari kanak-kanak sampai
kakek, kenakan jam tangan. Mulai dari mereka yang
tercekat hampir mati dalam kemiskinannya, hingga
mereka yang demikian kaya raya dengan segala gila
hartanya, kenakan jam tangan. Segala gender, kenakan
jam tangan. Mulai mereka yang bekerja dengan
membutuhkan orientasi waktu yang sangat ketat seperti
seorang pengantar pizza hingga pengemis atau
penganggur, kenakan jam tangan.
Lantas anda mungkin bertanya: "Untuk apa pengemis
mengenakan jam tangan? Kalau mengemis mengenakan jam
tangan, orang-orang pasti jadi segan mengasih mereka
uang. Bisa beli jam tangan kok mengemis."
Jawaban saya: hai para pengemis, simpanlah jam tangan
saat kalian mengemis. Bisa disimpan di dalam saku baju
atau tempat lain di tubuh anda. Bagaimanapun, waktu
adalah berharga bagi semua orang. Termasuk bagi
pengemis, gelandangan, atau pengangguran sekalipun.
Anda mungkin bertanya lebih jauh lagi. "Dengan
menganakan jam tangan, bukankah tidak menjamin orang
untuk menjadi tepat waktu memenuhi janjinya?"
Jawaban saya adalah: "Benar untuk saat atau zaman
kini. Ini adalah proyek jangka panjang. Perjuangan
selalu berdarah-darah dan penuh kegetiran, namun
buahnya adalah demikian indah. Dengan pembudayaan
pengenaan jam tangan, maka kita sedang mengarah pada
upaya pembudayaan ketepatan waktu. Dengan melekatkan
sang waktu ke dalam tubuh kita, maka kita juga sedang
melakukan proses penghargaan waktu ke dalam diri dan
budaya kita. Budaya tepat waktu bisa kita perjuangkan.
Dan hal itu harus selalu dimulai dari diri kita
sendiri."
Anda mungkin bertanya lagi: "Lantas bagaimana jika
para penguasa atau sistem tetap saja demikian busuk.
Kereta api dan bis tetap saja telat. Kita berusaha
tepat waktu, namun jika mereka yang berkuasa tidak
melakukannya, maka usaha kita kan jadi sia-sia?"
Jawaban saya: "Jangan remehkan sebuah usaha perubahan
dari bawah. Dari akar rumput. Pada dasarnya rakyat
punya kekuatan dan kuasa, hanya saja kita kurang
mengusahakannya. Artinya, selama ini kita terlalu
mentolerir kelas atas dan kaum berkuasa. Kita diam
saja saat ditindas. Mungkin memang para buruh tak
benar-benar bisa memaksa para majikan mereka bersikap
tepat waktu, membalas ketepatan waktu mereka. Tapi
saat kita membudayakan ketepatan waktu, dengan secara
rutin mengenakan jam tangan dan secara berdisiplin
memandang waktu secara kontinyu, misalnya tiap 15
menit sekali maka kita sedang menohok jantung
hargadiri kaum kaya itu. Coba saja dulu. Perubahan
mungkin bersifat evolutif, kadang tak terlihat sama
sekali. Namun coba kita lihat selam 5 tahun. Dalam
jangka waktu itu, perubahan peradaban bisa saja
terjadi. Dengan demikian drastis dan mengejutkan"
Anda bertanya: "Jadi kita perlu juga menuntut kelas
atas untuk bersikap tepat waktu?"
Jawaban saya: "Demikianlah. Bukankah hal itu adalah
sebuah usaha dekonstruksi juga atas sistem kekuasaan
yang ada? Kita juga sedang secara aktif berusaha untuk
merubah budaya kita menjadi lebih baik. Saat kelas
bawah ternyata terbukti lebih tepat waktu dibandingkan
kelas atas, maka kita sedang menjungkirkan dunia. Saat
ukuran kenyataan dunia terjungkir, maka kekuasaan pun
akan terjungkir."
Anda bertanya lagi: "Apakah jadinya jika bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang tepat waktu?"
Jawaban saya: " Kita lihat. Bangsa Jerman, Swiss,
Belanda, dan Jepang adalah bangsa-bangsa yang demikian
tepat waktu. Bangsa-bangsa itu juga termasuk
bangsa-bangsa yang paling sejahtera di dunia, dengan
segala keterbatasan kondisi alam mereka. Saya pernah
melihatnya sendiri. Saya pernah pergi ke Jerman dan
Swiss, dan melihat betapa tetap waktunya mereka. Saya
waktu itu hendak naik kereta. Jadwal kedatangan kereta
api adalah jam 08.00.00. saat jam di stasiun di Swiss
itu menunjuk angka 07.58.00, kereta api mulai memasuki
stasiun. Saat jam menunjuk angka 07.59.00, kereta
mulai melambat di depan saya. Saat jam menunjuk angka
07.59.30 kereta mendesis dan mengerem keras. Saat jam
menunjuk angka 07.59.55, kereta benar-benar hampir
berhenti. Dan kereta benar-benar berhenti dan membuka
pintunya untuk saya saat jam di stasiun tersebut
bergerak tak-tak ke angka 08.00.00. Benar-benar
ketepatan yang ukurannya adalah detik, bukan lagi
menit. Saya pada waktu itu demikian kagum, sekaligus
nelangsa, mengingat bangsa saya yang ramah tamah dan
berbudaya adiluhung ini. Peristiwa seperti ini selalu
saja terjadi di sana. Saya beberapa kali mengamatinya,
sampai kemudian benar-benar menjadi bosan dan menerima
dengan pasrah kenyataan tersebut."
Saya tak bersedia pasrah melihat bangsa saya
menderita. Maka saya membuat kampanye penggunaan jam
tangan secara masif. Demikianlah sikap saya ini.
Semoga dimengerti.

____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

Meditasi Dengan Obyek Foto Tokoh Panutan

Meditasi dengan memandang foto tokoh panutan sangat
berguna bagi orang-orang yang mengalami berbagai
permasalahan buruk dengan latihan-latihan meditasi
mereka. Pengalaman dan efek-efek buruk meditasi ini
berkaitan dengan berbagai latihan yang tidak cocok
dengan karakter orang tersebut. Efeknya adalah rasa
gagal dan tak berguna secara spiritual. Padahal setiap
orang yang berlatih meditasi selalu memiliki tujuan
spiritual yang sangat besar, meski hal itu kadang
tidak disadari, yaitu kebahagiaan serta pencerahan.
Jika meditasi ternyata menghasilkan ketidakberesan
mental, maka hal itu merupakan ironi besar yang harus
secepat mungkin diatasi.
Meditasi jenis ini juga bagus dan cocok bagi mereka
yang belum pernah meditasi sebelumnya, atau yang
merasa dirinya goblok dna tak punya bakat spiritual.
Boleh dikatakan meditasi ini adalah meditasi yang
sangat cocok dilakukan oleh mereka yang super sibuk,
tertekan oleh pekerjaan dan tugas, dan tak sempat
untuk belajar tetek-bengek spiritual.
Meditasi memandang wajah dan terutama mata tokoh
panutan kita ini merupakan cara yang tepat untuk
menggiring kesadaran dan arah nasib menuju sesuatu
yang kita impikan sesuai dengan karakter dan kualitas
tokoh yang kita puja. Tidak berarti nasib kita akan
seperti tokoh tersebut. Hal ini karena realitas
harapan dan relasi dengan sejarah bersifat seperti
kopi terhadap kopi yang selalu bermutasi. Oleh sebab
itu, tujuan kebahagiaan serta pencerahan adalah
sesuatu yang sangat perlu dan baku. Setiap pelaku
meditasi perlu memiliki dan menyadarinya.
Hal paling awal yang perlu dilakukan adalah dengan
memiliki atau memprint foto tokoh tersebut. Ukuran
yang paling baik adalah ukuran 2R, artinya tidak
terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Sebaiknya juga
foto atau print tersebut kita laminating sehingga bisa
tahan air.
Sebaiknya foto tersebut adalah foto berwarna dengan
kualitas yang baik dan jelas. Meski demikian, foto
hitam putih pun bisa digunakan secara efektif,
terutama jika tokoh yang kita gunakan sebagai obyek
meditasi adalah tokoh jaman dahulu kala, saat
teknologi foto berwarna belum ditemukan.
Sebenarnya ukuran foto wajah sesuai asli pun sangatlah
bagus. Sayangnya benda tersebut harus diletakkan di
tempat khusus, seperti kamar sehingga membuat proses
meditasi bersifat terlalu rutin dan terkontrol.
Padahal meditasi wajah memerlukan satu hal yang sangat
unik, yaitu spontanitas.
Spontanitas di sini berarti sebisa mungkin kita
membawa foto tersebut kesana-kemari melalui dompet
atau saku. Saat kita merasa ingin melakukan meditasi,
maka kita lakukan secara spontan, walau hal itu di
stasiun kereta, saat bekerja, atau makan.
Kita bisa memandanginya saat kita sedang sedih dan
membutuhkan penguatan dan inspirasi dari dia. Kita
juga bisa memandanginya saat ada harapan, atau mimpi,
atau apapun yang kita rasakan. Dengan memandang foto
tersebut, maka kita sedang bermain-main dengan ilusi
diri, dengan ilusi dunia dan karma, sehingga bisa
memahami bahwa masa depan dan nasib adalah milik kita
sekaligus milik dia.
Kita tak perlu malu melakukannya di tempat umum. Saat
ada yang mencibir kita, maka kita cuekin saja. Jangan
sampai kita terprovokasi oleh kepercayaan umum, yang
lebih sering mengekang diri kita. Bersikaplah bebas,
meski hal tersebut seolah-olah aneh. Percaya sajal;ah,
bahwa dirimu adalah tokoh baru yang sedang mengubah
sejarah. Para pengubah selalu mengalami kesulitan dan
tantangan dari lingkungan sekitarnya.
Kita pasrahkan jiwa dan perasaan kita. Kita terima
diri kita apa adanya. Lalu kita pandang mata tokoh
pujaan kita. Kita pandang dalam-dalam, meresapi apa
yang ia fikirkan, apa yang ia rasakan, apa
harapan-harapan, serta perjuangannya. Rasakan bahwa
apa yang menjadi kualitas tokoh tersebut bisa kita
resapi. Secara perlahan kita rasakan bahwa diri kita
mengalami transformasi menjadi sekaliber tokoh panutan
tersebut.
Pandangilah dari jarak dekat. Tepat di mata dia.
Pandangi dengan perasaan dan seluruh jiwa anda.
Sesederhana itu. Dan kegiatan ini, uniknya akan sangat
hebat efeknya jika anda sedang mabuk. Semakin mabuk
anda, maka semakin berdaya guna latihan andqa. Hal ini
karena kesadaran anda sedang terbebaskan, terluapkan,
dan tergali dari lobang kubur alam bawah sadar anda.
Saat mabuk, maka anda sedang mengupas habius top[ng
diri anda. Baik buruk tingkah laku saat anda mabuk,
adalah cerminan dari realitas yang tertutupi saat anda
sadar. Saat anda mabuk dan berlatih, maka anda sedang
merubah diri anda secara hebat. Transformasinya sangat
hebat.
Pada dasarnya semua latihan meditasi, sangat berdaya
guna dan hebat efeknya saat anda mabuk. Oleh sebab
itu, jika anda sedang hendak berlatih meditasi apapun,
sediakan paling tidak seguci atau sebotol arak di
depan anda. Dan nikmati. Rubahlah kenyataan dengan
cara yang jarang anda rasakan di kehidupan yang penuh
aturan, norma-norma, hukum, moralitas dan berbagai
jenis kekangan yang lain.
Lalu foto tokoh apa saja yang bisa kita gunakan?
Tentu saja hal itu tergantung pada diri anda. Ia bisa
tokoh guru kita, orangtua, tokoh hebat sejarah, dan
sebagainya. Usahakan memilih foto dimana wajahnya
terlihat jelas dan memandang ke arah anda secara
lurus. Foto diri sungguh baik.
Tentu saja kita perlu memilih figur yang baik dan
berbudi luhur, bukan tokoh jahat nan kejam. Sebaiknya
juga ia adalah tokoh yang sudah lama meninggal.
Mengapa demikian? Karena hal tersebut akan membuat
kita lebih merasa aman, karena mengenang dirinya
sebagai tokoh yang tetap yang tak bisa berubah lagi
dengan membuat perilaku baru yang mungkin bisa
mengecewakan kita. Kadangkala kita merasa salut
terhadap perilaku seseorang, namun tiba-tiba kita baca
di media orang itu berperilaku buruk. Hal itu akan
menghancurkan usaha meditasi kita.
Kita juga sebaiknya tidak menggunakan foto figur yang
bukan merupakan hasil foto diri asli. Artinya kita
sebaiknya tidak menggunakan hasil lukisan wajah, atau
foto tokoh seperti Buddha, Yesus, dan tokoh lain
dimana saat mereka hidup belum ditemukan kamera.
Sebaiknya juga tokoh yang kita pilih haruslah tetap
dan fix. Jangan berubah-ubah tokoh pujaan. Hasilnya
malah amburadul. Jika kita berubah-ubah media latihan
meditasi, maka arah karma kita juga ngalor-ngidul
tidak karuan. Hal ini berlaku untuk segala jenis
latihan spiritual. Hal ini yang sering dialami oleh
pemula dalam kegiatan spiritual: berganti-ganti teknik
secara serampangan, sesuai dengan file-file apa yang
ia baca di mesin pencari google. Oleh sebab itu kita
perlu melakukan perenungan mendalam, untuk memilih
siapa tokoh idola kita. Jangan mudah memilih. Telaah
dulu berbagai berita dan fakta tentang dirinya, dengan
mencari info di perpustakaan, internet, dan
rumor/gosip.
Setelah fix terhadap tokoh tertentu, maka kita lakukan
niat tulus di sebuah tempat. Kita bisa juga melakukan
kenduri dengan mengundang teman-teman, mengumumkan
tentang media latihan meditasi kita tersebut. Dalam
kenduri tersebut, maka kita akan lakukan pesta minum
dan makan-makan enak, tentu saja sesuai dengan
kondiosi keuangan kita.
Terbukalah saja tentang latihan anda tersebut.
Janganlah malu atau menutup-nutupi. Jika anda
menutup-nuitupinya, dan malu melakukannya di tempat
umum, dan melakukannya sembunyi-sembunyi, maka efek
latihan meditasi menatap foto tokoh ini akan sangat
jelek. Hasilnya anda akan menjadi stres, malu, penuh
kemunafikan, dan tak berani mengekspresikan apa yang
anda percayai dan perjuangkan. Gawat.
Jika anda memilih untuk menjalankan praktek meditasi
gaya ini, maka anda perlu melakukan latihan meditasi
memandang foto wajah tokoh tersebut sesering mungkin.
Bisa 10 kali sehari bahkan lebih, dengan masing-masing
waktu latihan 5-10 menit saja. Semakin sering semakin
baik.
Lalu apakah dengan latihan memandang mata tokoh pujaan
kita, kita sedang melakukan pemujaan buta yang tak
terkontrol? Tidak, karena kita menyadari bahwa manusia
ya manusia. Namun ada orang yang hebat, yang perlu
kita teladani. Dan kita punya kuasa untuk menjadi
seperti dia.
Kita juga tidak perlu harus menjadi bawahan dia, atau
berguru kepadanya secara riil. Tokoh panutan itu
sebaiknya yang tidak pernah mengenal kita. Hanya kita
yang mengenal ia. Sehingga intervensi kekuasaannya
kepada diri kita menjadi 0.
Hal ini adalah sebuah keharusan modern dari latihan
metode ini. Maka tokoh yang anda pilih bisa para
peraih Nobel, ilmuwan ampuh, penulis hebat, tokoh
patriot, dan sebaginya. Semuanya yang sudah mati jauh
lama sebelum kita.
Demikianlah.
Semoga efeknya segera bisa anda nikmati.


____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?
Find them fast with Yahoo! Search.

http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

Kamis, 06 Desember 2007

Meditasi Kasih Sayang Yoga Merah Hitam

Siapkanlah 1 teko besar teh tawar, atau arak/vodka/whiskey/ciu. Tuanglah minuman anda ke dalam gelas ukuran 500 ml hingga penuh.
Duduklah diam di ruangan yang sepi dan dengan pencahayaan temaram. Jika tersedia musik yang menenteramkan silakan diputar, tetapi menurut saya CD/rekaman yang paling ideal untuk didengarkan saat itu adalah rekaman suara alam: gemericik air, desau bambu ditiup angin, bunyi cicit burung, suara jengkerik, dsb. Duduklah dengan posisi santai, boleh bersandar di dinding, tetapi tidak disarankan untuk berbaring.
Alangkah baiknya jika anda duduk di tengah ruangan yang telah digambari dengan lambang pentagram dengan arang atau kapur. Diameternya kira-kira 1-2 meter sesuai dengan kondisi dan kemampuan anda. Kenapa saya mngutamakan gambar pentagram, karena gambar pentagram merupakan lambang pertemuan antara kasih sayang dan kebebasan. Jika anda punya 5 buah lilin anda pun bisa menyulut dan menaruhnya di tiap ujung bintang pentagram. Dengan api itu maka kekuatan jahat akan musnah, dan udara di ruangan akan bersih dari kehendak fasisme.
Teguklah minuman dalam gelas anda sampai habis. Lalu tuangkan lagi cairan minuman dari teko ke dalam gelas lagi hingga penuh.
Buatlah sebuah niatan untuk melakukan pemancaran kasih sayang versi yoga merah hitam. Lalu minumlah lagi cairan teh satu gelas, atau arak/ciu/vodka/whiskey satu gelas.
Pasanglah tangan anda dalam posisi di atas pangkuan anda, buatlah keadaan tubuh dan jiwa anda sesantai mungkin. Sekarang hitunglah seturut dengan nafas anda (mulai dari mengeluarkan hembusan nafas panjang) angka mulai dari 10 hinga angka 0. anda akan memasuki kesadaran alfa, yaitu keadaan fikiran yang selaras dengan alam semesta. Keadaan kesadaran alfa ini berada dalam rentang kira-kira 10 Hertz (10 kali getaran per detik). Dalam keadaan kesadaran alfa ini anda akan bisa berkomunikasi, mengakses, dan merubah keadaan alam semesta.
Sesudah sampai kesadaran alfa ini, bayangkanlah dan rasakan muncul/bangkit sinar merah yang demikian terang dari dalam dada (hati). Sinar energi itu berputar demikian cepat, juga bergetar dan bergolak demikian hebat. Energi itu terasa demikian nyaman, damai, tetapi demikian bertenaga. Rasanya menjadi semakin hangat.
Afirmasikan : semoga segala konservatifisme di hati semua mahluk lenyap tak berbekas. Semoga semua penguasa dan pemimpin di dunia menyadari dan insyaf bahwa semua mahluk sejajar adanya. Semoga para pemimpin dan penguasa bertobat akan kekuasaan mereka, dan menanggalkan segala jenis energi jahat piramida kekuasaan dan kepemimpinan. Semoga kebebasan dimiliki dan diyakini oleh semua mahluk.
Bersamaan dengan afirmasi itu, bayangkanlah sinar terang dalam dada itu makin menghangat, membesar, bergetar makin hebat, dan memancar keluar dari dalam tubuh, memenuhi ruangan dimana anda berada. Bayangkanlah ruangan menjadi demikian hangat, merah terang dipenuhi oleh energi cinta kasih yoga merah hitam.
Bayangkanlah energi itu makin meluap-luap dan menjebol tembok ruangan dimana anda berada. Bayangkanlah energi itu menyebar meluas, menerpa seluruh gunung, lembah, lautan, hutan, angkasa, dasar bumi. Rasakan jilatan eneri itu menhantam semua hambatan yang berupa energi kelam dan tembok-tembok yang melambangkan konservatifisme, fundamentalisme, dan fasisme. Kesemua elemen jahat itu kemudian lari terbirit-birit dan terdesak oleh kekuatan energi kasih sayang kita. Bayangkanlah terpaan cahaya kasih sayang itu menerpa seluruh mahluk hidup yang ada di dunia ini, mulai yang sudah mati, masih hidup, ataupun yang akan lahir nantinya. Mahluk hidup yang kecil maupun yang besar. Yang anda sukai maupun yang anda benci. Bayangkan para fundamentalis dan fasis itu telah insyaf akan kekejamannya. Bayangkan jubah-jubah lambang kebenaran mutlak dan kekuasaan piramidal mereka tanggalkan dengan penuh kesukarelaan dan kegembira riaan. Rasakan kesembuhan mereka dari beban-beban keimanan yang beku, dari belenggu energi jahat fundamentalisme yang normatif. Bayangkan semua jubah-jubah dan tabir-tabir, luruh dari tubuh mereka, dan rasakan tubuh yang kini serba telanjang bulat itu merdeka bebas. Tubuh semua mhluk itu kemudian berpendar berwarna keemasan dan menyilaukan mata, merasakan kebahagiaan. Dunia berwarna-warni, dan langit pun dipenuhi pelangi. Matahari tersenyum, dan rembulan bernyanyi merdu. Mereka (semua jenis mahluk dan segala yang berpotensi memiliki nama/identitas) kemudian tertawa-tawa dan kemudian menerima dan meminum bersama dengan kita arak, teh, dan minuman dewa. Bayangkanlah mereka bersuka ria menerima sinar energi kasih sayang yoga merah hitam anda itu, dan berubah menjadi mahluk yang bebas dan mencintai kebebasan dan sekularisme.
Bayangkanlah kekotoran batin, dan penderitaan mereka itu runtuh terbakar habis kemudian lenyap. Bayangkanlah konservatifisme, fundamentalisme, kekejian, kejahatan mereka lenyap, diganti oleh sekularisme dan kasih sayang. Bayangkanlah mereka menjadi mahluk-mahluk yang fun dan funky. Mereka mabuk bersama dengan kita, menarikan tarian alam, dan bersukaria hingga tanpa batas waktu. Waktu melebur. Ruang melebur. Bentuk-bentuk menjadi meliuk-liuk surrealis, dan semua bentuk mercampur baur. Zaman melebur, semua evolusi berjalan bersamaan menjadikan kera dan alien super cerdas menjadi serupa. Dewa dan manusia, maupun para lelembut meninggalkan gengsi mereka, kasta lenyap, dan semua mahluk berubah menjadi energi sekularisme yang mabuk dan mencapai surga.
Rasakan energi sinar merah kasih sayang itu terus meluap-luap memenuhi alam semesta, menjebol batas-batas ruan semesta, menuju keentahan.
Rasakan keentahan itu. Rasakan kedamaian menyeluruh. Lalu anda bisa menyelesaikan meditasi kasih sayang itu dengan mulai menghitung mulai dari 0 hingga 10 seturut dengan desau nafas anda.
Bukalah mata anda, lalu selesaikanlah upacara anda dengan minum teh tawar, arak, maupun minuman dewa. Nikmatilah minuman itu hingga habis. Matikan api lilin pentagram dengan jari-jari anda, nikmati rasa panas yang menerpa jari. Anda kemudian disarankan untuk tertidur pulas menikmati kemabukan dan kasih sayang. Oleh sebab itu sediakan sesuatu yang bisa digunakan sebagai bantal, misalnya jaket tebal; serta pakailah juga sarung anda khas yoga merah hitam, agar anda tidak digigit nyamuk atau kedinginan oleh udara malam. Bisa juga anda sediakan dan nyalakan obat nyamuk, agar nyamuk-nyamuk tidak mendekati anda. Andai anda sering muntah saat mabuk minuman keras, sediakan juga ember atau kantong plastik penampung muntahan anda.

Piringku

Ini adalah foto piring kalengku.
Semoga kalian suka melihatnya.

Left First

Bagian kiri dari tubuh perlu kita gunakan pertama kali setiap kita melakukan sesuatu. Saat kita melangkah, gunakan kaki kiri lebih dulu, jika makan gunakan dan utamakan tangan kiri dulu, jika kita tidur utamakan menghadap miring ke kiri. Kenapa demikian? Itu sebagai bentuk tantangan terhadap konservatifisme fundamentalisme yang kita sebut juga sebagai kaum kanan (dan uniknya juga selalu mengutamakan organ yang sebelah kanan dalam kegiatan sehari-hari mereka).
Kita sebagai orang Indonesia jarang menawarkan jabat tangan dengan tangan kiri. Cobalah untuk menawarkan jabat tangan kepada orang-orang yang kita temui dengan tangan kiri kita.
Bagi orang yang tidak kidal, usaha seperti ini merupakan sebuah perjuangan yang cukup berat dan sekaligus menyenangkan. Dengan melatih organ-organ yang tidak biasa kita pergunakan secara naluriah, maka kita sedang berlatih untuk menyadari segala sesuatu yang sedang kita kerjakan.
Melakukan latihan organ kiri seperti itu, memiliki efek yang luarbiasa bagi fisik. Efek jangka pendek maupun panjangnya terasa sangat cepat, yaitu:
1. Peningkatan kesehatan jantung. Dengan tidur menghadap ke arah kiri, maka jantung akan terbantu untuk memasuki rongga sentral tubuh, sehingga lebih terlindung dan hangat.
2. Peningkatan aktifitas otak, sehingga kita tidak mudah pelupa dan lebih mudah berkonsentrasi. Hal ini karena otak kiri dan kanan dilatih secara bersama-sama.
3. Penyakit-penyakit karena stress dan depresi berkurang secara signifikan. Pengaktifan organ-organ kiri membuat tubuh dan mental terasa nyaman dan terlindung.
4. Dengan mengaktifkan organ kiri, maka kita merasa lebih lega karena bisa terlepas dari beban mitologis yang didengungkan sejak lama oleh budaya maupun kepercayaan. Seperti kita ketahui, semakin kita terikat oleh sebuah kepercayaan, maka hal itu akan menekan dan membebani mental kita. Hal tersebut adalah sumber penyakit jiwa maupun fisik.
Demikianlah tawaran saya ini. Anda perlu memperjuangkannya di lingkungan sosial dan keluarga anda, misalnya dengan mengajarkannya sejak awal pada anak-anak anda.
Dengan upaya tersebut, semoga perjalanan peradaban Indonesia bisa menjadi lebih baik, dan kita bisa terlepas dari keterpurukan dan beban hinaan masyarakat dunia.

Meditasi WC

Secara tradisional ada kepercayaan bahwa lobang WC merupakan sebuah gerbang dari alam bawah ke alam manusia. Dari sana para mahluk halus yang kelaparan mengharapkan sedikit karunia energi positif dari manusia, berupa tai dan pipis. Sungguh menyedihkan bukan. Kita saja demikian jijik dengan tinja dan air seni kita sendiri, sementara mereka para lelembut kelaparan itu menganggapnya sebuah harta yang perlu diperebutkan.
Kita sering mendengar mitos bahwa jimat-jimat akan menjadi luruh kekuatannya saat kita bawa ke kamar mandi. Apakah hal itu benar? Jawabannya adalah ya dan tidak. Untuk jimat-jimat non yoga merah hitam, maka kekuatannya akan menjadi luruh, karena jimat-jimat itu memang dirancang dan dipenuhi dengan beban norma-norma kebersihan, kesucian, dan kemurnian. Energi positif yang tertera dalam jejimatan tersebut, kemudian menjadi hasil perampokan dari energi positif dari alam. Padahal kaum dedemit kelaparan, seperti halnya kaum proletar dalam segala jenis kehidupan, memiliki kualitas revolusioner. Mereka akan berjuang melakukan revolusi sosial menambil alih energi yang terakumulasi dalam jimat-jimat itu.
Hal itu berbeda dengan piranti-piranti dari yoga merah hitam, yang secara alami bersifat kerakyatan. Tak ada akumulasi energi yang terprivatisasikan dan dikuasai oleh kaum kapitalis-konservatif-fundamentalis spiritual. Karena sifat energinya yang open source, dan terbuka dimanfaatkan oleh semua mahluk yang berdekatan dengannya, maka energinya justru akan semakin menguat bersama dengan bersatunya seluruh elemen-elemen gaib kerakyatan. Karena sifatnya yang menjauhi konsep kemurnian dan kesucian, maka kaum dedemit sosialis, kaum dewa sosialis, dan kaum manusia sosialis pun dengan sukarela membagikan energi kekuatannya secara sementara dan gotong royong. Alam pun merestui proses pembentukan karma baik yang bersifat selalu sementara tersebut.
Oleh karena itu, sebagai pelaku yoga merah hitam, kita perlu memiliki solidaritas dan empati terhadap kaum lelembut yang kelaparan itu. WC merupakan tempat yang amat ideal bagi kita untuk melakukan latihan meditasi -+ (tanglen). Sambil kita jongkok atau duduk di atas jamban, kita memejamkan mata atau membuka mata, lalu menyedot nafas dalam menggunakan hidung sambil berkata dalam hati “karma buruk”. Kita bayangkan karma buruk dari mahluk halus kelaparan itu kita sedot. Ambil nafas itu dalam-dalam dan sukarela. Lalu hembus keluar nafas sambil berkata dalam hati “karma baik”. Kita berdoa agar mereka mendapatkan karma yang baik, terjauhkan dari fundamentalisme dan konservatifisme dalam kehidupan mereka. Kita perlu bertekad kuat bahwa apa yang kita lakukan membuat mereka bisa bahagia dan sejahtera.
Dengan demikian, kita bertindak menjadi semacam mesin produsen karma baik yang menyebar luaskan energi itu secara gratis. Kita perlu mengenali sebuah konsep mendasar, bahwa dengan memberi energi baik ke lingkungan kita, dan sukarela mengambil karma buruk ke dalam diri kita untuk kita rubah menjadi karma baik yang akan kita sebarkan, maka kita pun sedang memproduksi karma baik kepada diri kita sendiri. Dengan membentuk komunitas karma baik di lingkungan kita, maka kita pun akan tertolong untuk hidup secara lebih baik. Seperti kita tahu bersama, kita tak bisa membuat karma baik sendirian.
Meditasi WC perlu kita lakukan setiap kita berada di WC, artinya baik kita sedang beol, pipis, cuci kaki tangan, atau sedang mandi, kita perlu melakukannya. Hal itu lama-lama akan menjadi sebuah kebiasaan yang baik, membuat chi/prana positif berkeliaran di mana pun kita berada.

Selasa, 04 Desember 2007

Hal-hal yang perlu dihapus

Tentu saja sangat banyak yang perlu dihapus di Indonesia, namun deretan lembaga atau aturan yang saya tuliskan di bawah ini perlu segera dihapuskan.
Hal ini sungguh-sungguh mendesak untuk segera dilaksanakan. Jika tidak, maka nasib bangsa Indonesia akan semakin terpuruk:
1. Kolom agama di KTP
2. RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga)
3. MUI (Majelis Ulama Indonesia)
4. BSF (Badan Sensor Film)
5. Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja)
6. UN (Ujian Nasional)

GULA


Inilah gambar gula.
Gula sangat berguna untuk kehidupan.
Walau kita harus hati-hati saat mengkonsumsinya.
Makan dan minumlah sesuatu yang bergula secara bijaksana.
Niscaya anda akan sehat.

Jika ada teman atau saudara anda yang kerasukan, maka segera minumi ia dengan teh kental manis yang hangat. Hal ini karena biasanya orang yang kerasukan kekurangan gula darah di otaknya. Mereka yang kekurangan gula darah di otaknya akan kehilangan konsentrasi, kesulitan berfikir jernih, dan pada tahap yang akut bisa sampai pingsan.

Begitu.

Senin, 03 Desember 2007

Kondom Menyelamatkan Peradaban

Berdasarkan catatan sejarah dan arkeologi
kesehatan, kondom merupakan salah satu piranti
pengaman bagi hubungan seksual yang tertua. Pada awal
kehadirannya, kondom dibuat secara manual dan
eksklusif dari usus biri-biri yang diolah secara
sangat berhati-hati. Piranti pengaman hubungan seksual
tersebut konon bisa digunakan lagi setelah dicuci dan
direndam dalam larutan susu panas. Sifatnya yang
eksklusif mengindikasikan betapa kesadaran tentang
pentingnya seks yang aman memang selalu hadir
pertama-tama pada kalangan yang terpelajar dan mampu
secara ekonomi.
Pada zaman kini pun kesadaran tentang pentingnya
kondom bagi peri kehidupan seks masih hadir terutama
di kalangan menengah ke atas. Di kalangan menengah ke
bawah kesadaran tentang pentingnya kondom masih sangat
rendah. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena biar
bagaimanapun juga harga kondom masih belum benar-benar
terjangkau oleh masyarakat kecil, sementara
ketersediaannya juga terbatas. Masyarakat menengah
bawah juga merupakan korban utama dari berbagai mitos
dan image buruk yang sengaja maupun tidak sengaja
melekat pada berbagai peralatan modern, termasuk di
dalamnya piranti pengaman hubungan seksual seperti
kondom.
Sejak awal kehadirannya, kondom dirancang demi
pemenuhan dua kebutuhan yang sangat penting bagi
peradaban:
1. mencegah penularan penyakit kelamin.
2. untuk mengatur tingkat kelahiran
Meski sejak awal kehadirannya kondom sudah menuai
berbagai kontroversi dan penolakan, namun bukti-bukti
fungsionalitasnya tak terbatahkan dalam berbagai
catatan sejarah maupun pembuktian ilmu kedokteran
maupun biologi modern. Oleh sebab itu, pemilihan
kondom selalku piranti kesehatan seksual yang paling
utama di dunia adalah sebuah keniscayaan yang tak bisa
dibantah oleh sanggahan apapun juga. Ia sudah berubah
menjadi sebuah dictum, hukum alam yang terbukti sahih
dan memiliki serta mengendalikan patokan moralitasnya
secara mandiri.
Persoalan kependudukan kini menjadi ancaman yang
luarbiasa bagi peradaban global, ditambah dengan
berbagai ancaman bencana yang menghadang seperti
kelaparan, gagal panen, pemanasan global, desertisasi,
dan sebagainya. Jumlah penduduk dunia yang membengkak,
ditambah dengan hadirnya berbagai penyakit baru, serta
meruaknya kerusakan alam yang menyertainya, membuat
nilai penting kondom meningkat artinya bagi PBB,
lembaga-lembaga kesehatan dunia, serta berbagai
organisasi kemasyarakatan independen lainnya.
Sayang sekali, program KB serta kampanye seks yang
aman di Indonesia saat ini justru mengalami kemunduran
drastis. Hal ini karena sistem penyadaran top down
yang diterapkan pada zaman Orde Baru tiba-tiba runtuh
seketika bersama dengan bergantinya rezim berkuasa.
Ada kecenderungan hadirnya semangat penolakan yang
membabi buta dari masyarakat pada berbagai program
peninggalan Orde Baru, walau sebenarnya banyak juga
dari program-program pemerintah di kala itu yang
sungguh baik, penting, dan masih demikian relevan
dengan realitas masyarakat Indonesia yang ada kini.
Selain itu berbagai krisis dan bencana yang menghantam
secara bertubi-tubi juga membuat fokus pemerintah dan
masyarakat Indonesia semakin bergeser pada isu-isu
politik praktis serta ekonomi.
Kekeliruan terbesar dari Orde Baru adalah terbatasnya
fokus KB terutama kepada kaum ibu, terutama lewat pil
KB dan Spiral. Sementara peran serta bapak-bapak lewat
kondom sangatlah terbatas. Hal ini patut dimaklumi
karena di era tersebut, kasus-kasus penularan penyakit
menular seksual masih belum diungkap secara terbuka.
Orde Baru dan masyarakat awam saat itu masih memandang
bahwa penggunaan kondom hanya penting bagi mereka yang
hendak melakukan seks yang tidak aman saja.
Pemerintah Orde Baru juga terlambat menyadari bahwa
HIV-AIDS akan menjadi epidemi global yang akan melanda
seluruh dunia tanpa kecuali. Hal ini karena keyakinan
mitologis atas hubungan linier antara nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia dengan kemampuannya menangkal
kehadiran HIV-AIDS. HIV-AIDS saat itu masih dipandang
merupakan akibat langsung dari budaya seks bebas gaya
barat serta hubungan homoseksualitas. Sisa-sisa
keyakinan dan mimpi mitologis seperti itu sebenarnya
belumlah sepenuhnya hilang. Pandangan itu justru makin
menguat, terutama di kalangan konservatif di
Indonesia.
Kaum konservatif ini saat ini semakin menguat posisi
politiknya dan secara konstan mendapatkan angin
pembenaran di masyarakat Indonesia yang majemuk namun
demikian terikat pada patokan moral baku. Mereka
berhasil menempatkan posisinya dalam berbagai sektor
kebijakan publik, baik di pusat maupun daerah, dan
menciptakan berbagai peraturan yang semakin mengekang
kebebasan berekspresi. Efeknya, problem-problem
kesehatan seksual juga terhambat untuk diatasi.
Watak elemen konservatif yang kurang bersimpati pada
KB serta peralatan pengaman hubungan seksual membuat
kampanye kondom di Indonesia benar-benar mendapat
tantangan besar. Boleh dikatakan, saat ini terdapat
pemilahan dan pertentangan yang kuat antara elemen
konservatif dan elemen liberal di Indonesia, meski
kaum liberalnya masih cenderung takut membela dirinya
sendiri, cenderung menyembunyikan diri, dan selalu
menghindari kontak konflik secara langsung. Sikap kaum
konservatif ini juga sangat buruk kepada kaum PSK,
yang mereka pandang merusak moral masyarakat. Kerap
kita lihat di koran berbagai berita penggerebegan
tempat mangkal PSK secara semena-mena oleh ormas-ormas
konservatif.
Pertentangan ini memang belum benar-benar dinyatakan
dalam sebuah perdebatan publik atau benturan bentrokan
masif, yang bisa bermuara pada pencapaian sebuah arah
dan tujuan peradaban yang solid dan baru bagi
Indonesia. Yang ada saat ini adalah sebuah kompromi
peredaman, yang pada gilirannya membuat semua jenis
bentuk kampanye, baik kampanye konservatifisme maupun
kampanye peradaban modern (termasuk di dalamnya
persoalan peralatan kontrasepsi) harus benar-benar
saling berkompromi. Kaum konservatif tidak benar-benar
bersuara lantang menolak kontrasepsi, sementara kaum
liberal dan demokratis juga tak berani mengkampanyekan
seks aman secara masif.
Korbannya adalah kaum PSK maupun pelaku seks liberal
yang harus selalu bersembunyi-sembunyi, bersikap
munafik/menutup-nutupi realitas diri agar tidak dan
dikejar-kejar oleh hukum daerah maupun nasional.
Akibatnya mereka kesulitan mengakses alat-alat
kontrasepsi, sehingga tingkat penularan penyakit
menular seksual di Indonesia jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan di negara-negara barat yang
liberal.
Pemerintah serta elemen aparatus negara tingkat daerah
terlihat hanya menjalankan peran kampanye kondom, seks
aman, serta bahaya HIV-AIDS di saat-saat tertentu
saja, terutama di saat hari HIV-AIDS internasional
yang hanya terjadi satu kali setahun saja. Mode
kampanye seperti ini tak ubahnya seperti upacara
bendera, sehingga terancam hanya tinggal menjadi
sebuah ritus belaka yang hampa.
Saat sebuah isu penting hanya menjadi sebuah ritus,
maka ia kehilangan elan vitalnya. Jika sebuah
kebutuhan sehari-hari dan nyata hanya tertinggal
sebagai mitologi dan bentuk totemik saja, ia akan
tenggelam dan ter-deformasi di dalam alam bawah sadar
masyarakat. Ia akan berubah menjadi sebuah mitologi,
legenda, bahkan karnaval yang tak lagi benar-benar
difahami. Ia menjadi sebuah wahana tumpahan perasaan
dan kesadaran sesaat saja di sebuah arena perayaan.
Hal ini sangatlah berbahaya, karena keterlenaan
tersebut membuat tujuan agung kampanye penggunaan
kondom tak lagi ampuh dijalankan. Ia hanya sebuah
simbol, yang biasanya digunakan untuk menghibur diri,
berpaling dari realitas yang ada yang sebenarnya
sungguhlah mengerikan.
Akibatnya kita bisa melihat di masyarakat saat ini,
kampanye HIV-AIDS dan pentingnya seks yang aman serta
peran penting kondom masih lebih banyak dilakukan oleh
kaum elit, yang masih bergantung penuh pada dukungan
keamanan dari pemerintah. Tanpa hadirnya sebuah event
khusus yang didukung pemerintah, kampanye seks yang
aman kadang berpotensi berbenturan dengan kelompok
sipil konservatif dalam masyarakat.
Hal ini sungguh kontras dengan tuntutan zaman yang
menghadang manusia saat ini. Realitas ngeri yang ada
jika KB serta pemanfaatan piranti seks aman sepeti
kondom tak dijalankan penuh oleh masyarakat dunia
adalah sangat jelas: peningkatan jumlah penderita
HIV-AIDS serta penyakit menular seksual lainnya, serta
peledakan jumlah penduduk. Hal ini adalah bentuk
bencana global lain karena ulah manusia selain
pemanasan global.
Pada saat ini, ada sebuah euforia dimana banyak orang
merasa HIV-AIDS sudah bukan lagi hal yang menakutkan.
Tren seks bebas yang tak aman dan pemanfaatan jarum
suntik secara bersama kembali marak dilakukan. Hal ini
tidak seperti zaman tahun 80-an dan 90-an di saat
masyarakat dunia panik akan wabah HIV-AIDS. Pada tahun
80-an dan 90-an, terjadi tren penurunan perilaku seks
bebas. Hadirnya obat retroviral yang bisa mengurangi
angka kematian penderita HIV-AIDS membuat masyarakat
kelas menengah dunia terlena. Padahal obat-obatan
retroviral bukanlah pemecahan sempurna bagi HIV-AIDS.
Obat-obatan retrovitral hanya berfungsi menghambat
penyebaran virus HIV dalam tubuh saja. Masyarakat
dunia belum menyadari bahwa sistem pengobatan modern
belum bisa mengobati penyakit akibat inveksi virus.
Apalagi, tren HIV-AIDS adalah bersifat seperti gunung
es. Yang nampak dan disadari oleh publik tidak sama
seperti realitasnya. Banyak orang dengan HIV-AIDS yang
tidak menyadari kondisinya, baik karena segan maupun
takut untuk memeriksakan diri ke dokter ataupun rumah
sakit, maupun karena ketidakmengertian karena
kurangnya pengetahuan dan informasi. Buruknya lagi
masyarakat umum (termasuk kaum terpelajarnya) masih
memandang bahwa HIV-AIDS hanya diderita oleh kaum gay
maupun penyalahguna narkotika suntik saja.
Kenyataan membuktikan bahwa kasus HIV-AIDS di dunia
ketiga dan negara miskin seperti di Afrika, India, dan
Bangladesh justru makin meningkat. Sebab-sebabnya
adalah demikian kompleks, sehingga identifikasi
HIV-AIDS dengan seks yang tak aman serta berbagi
jarum suntuk narkotika tidak lagi mencukupi untuk
menjelaskannya. Kini boleh dikatakan siapapun saja
bisa terkena HIV-AIDS, terutama di negeri-negeri
bencana AHIV-AIDS tersebut.
Globalisasi liberal dalam kenyataannya makin
memiskinkan negeri-negeri miskin tersebut, dan budaya
konsumerisme ghlobal justru makin memencilkan mereka
dari arus peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan global. Masyarakat di sana tidak memiliki
akses yang memadai terhadap obat-obatan maupun
perawatan kesehatan yang baik, sehingga dijumpai
kenyataan yang demikian pahit bahwa tingkat inveksi
HIV di wilayah-wilayah tersebut sangat tinggi namun
hampir mustahil terdeteksi final dan tertangani. Ada
beberapa negara di Afrika yang tingkat penderita
HIV-AIDS mencapai hampir separuh penduduknya.
Negara-negara seperti itu berpotensi menjadi negeri
yang gagal dan kolaps.
Saat ini kesulitan ekonomi dunia, bahaya bencana
pemanasan global, dan berbagai jenis konflik global
(misalnya isu terorisme) membuat kepedulian masyarakat
dunia kepada dunia Afrika dan negeri-negeri miskin
lainnya menjadi berkurang drastis. Masyarakat miskin
dunia seakan ditinggalkan sendirian untuk mati merana.
Dunia ada dalam situasi bencana ketidakpedulian dan
egoisme global.
Oleh sebab itu fokus dasar bagi peradaban dunia saat
ini sebenarnya sangatlah jelas yaitu bagaimana bisa
meredam pertambahan penduduk dunia yang semakin hari
semakin tak terkontrol ini, sekaligus meningkatkan
kualitas kesehatan umum, menata perikehidupan dunia
yang adil, dan menemukan sistem perilaku manusia yang
lebih ramah lingkungan. Jika semua prasyarat tersebut
terpenuhi, maka niscaya keruwetan dunia selama ini
akan terhapuskan. HIV-AIDS merupakan salah satu elemen
persoalan kesejahteraan dan kesehatan global tersebut.
Oleh sebab itu, keberlanjutan sistem pengendalian
penduduk dan pengendalian penyakit yang murah adalah
sebuah keniscayaan. Dalam posisi inilah, kondom
menempati rangkingnya yang tinggi.
Posisi kondom di sini kemudian menjadi demikian unik,
karena secara sangat tak terduga ia menempati peran
sentralnya selaku piranti perdamaian dunia. Perdamaian
dunia, sebenarnya hanya mungkin jika manusia-manusia
di dunia bisa mendapatkan ruang geraknya yang lebih
bebas. Pengurangan jumlah penduduk dunia, peningkatan
kebebasan ekspresi seksual, serta tingkat kesehatan
yang meningkat secara simultan akan meningkatkan
potensi usaha menuju terciptanya perdamaian dunia yang
hakiki.
Secara teoritis seharusnya kondom bisa menjadi salah
satu sumbangan dari dunia pertama kepada dunia ketiga.
Sumbangan tersebut bisa berbentuk langsung seperti
penerjunan langsung berton-ton kondom kepada
masyarakat yang sedang tertimpa bencana kesehatan
maupun kelaparan, sumbangan mesin dan peralatan pabrik
pembuat kondom bagi dunia ketiga, serta berbagai
insentif bantuan lainnya.
Indonesia sebenarnya adalah negara yang sangat
berpengalaman dalam pembuatan kondom. Teknologi
perusahaan-perusahaan kondom Indonesia termasuk salah
satu yang terbaik di dunia. Hal ini karena posisi
sentral Indonesia sebagai penghasil karet alami
berkualitas tinggi. Meskipun masih kalah dibandingkan
dengan Malaysia, namun produk-produk karet alami
Indonesia kulaitasnya jauh lebih baik.
Sementara itu pabrik-pabrik kondom di Indonesia juga
telah sejak lama berpengalaman dalam pembuatan kondom
yang baik, liat, dan tahan bocor. Persoalan yang masih
dialami oleh pabrik-pabrik kondom di Indonesia justru
adalah belum adanya insentif pemerintah dalam
mendukung industri kondom di Indonesia. Sebenarnya
insentif itu sangat penting, seperti pengurangan
pajak, kemudahan ekspor, serta dukungan promosi di
dunia internasional.
Kondom Indonesia konon terkenal karena tidak mudah
terkoyak, sehingga banyak dimanfaatkan oleh para
tentara barat untuk menutupi moncong senjata api
mereka dari bahaya intrusi debu, lumpur, dan air. Hal
tersebut sungguh ironis. Kondom yang dirancang dengan
tujuan yang sangat mulia, ternyata juga bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan perang dan
keberlanjutan konflik global.
Hal ini disebabkan sifat alami teknologi kondom yang:
1. sederhana
2. murah
3. sangat kuat
4. aman
Teknologi pembuatan kondom sangatlah murah dibanding
dengan teknologi obat-obatan pil KB, spiral, suntik KB
dan sebagainya. Bila suntik KB dan pil berpotensi
menimbulkan efek samping kekacauan hormonal bagi kaum
perempuan, maka kondom sama sekali aman karena
sifatnya yang berbahan alami dan dipakai di bagian
luar tubuh (penis).
Pembuatan kondom juga termasuk sangat murah, apalagi
bagi negeri penghasil karet yang sangat besar seperti
Indonesia. Jika kondom bisa diproduksi massal dalam
sebuah negara, dengan insentif yang kuat, dan
dukungan-dukungan industrial lainnya, maka harganya
akan bisa dijangkau bahkan oleh golongan masyarakat
yang paling miskin. Untuk mendukung semuanya, maka
pemerintah seharusnya meningkatkan kampanye
pembudayaan kondom bagi keluarga dan kaum remaja.
Kelebihan kondom adalah tingkat tata pelaksanaan
produksi serta tujuan pasarnya yang sungguh luas.
Kondom bisa dibuat generik dan murah, namun kondom
bisa dibuat eksklusif dan mewah berbagai variasi
bentuk dan rasa. Dengan rentang harga yang besar dan
fasilitas yang beragam pula, maka kondom sebenarnya
bisa menjangkau segmen yang sangat luas di masyarakat.
Kondom yang beraneka ragam bentuk dan rasanya
memberikan keleluasaan bagi berbagai jenis ekspresi
dan kebutuhan variasi dalam hubungan seksual dalam
masyarakat. Jadi, stigma bahwa pemakain kondom akan
mengurangi kenikmatan bersenggama adalah tidak
selamaya tepat. Berbagai teknologi seperti pembuatan
kondom yang super tipis akan membuat kaum lelaki
penggunanya bisa menikmati gesekan vagina secara
optimal.
Kondom-kondom dengan berbagai citarasa juga akan
membuat mereka yang menyukai oral seks bisa lebih
menikmatinya. Dengan memakai kondom bercitarasa,
penyuka oral seks bisa menikmati citarasa yang nikmat
tanpa harus perlu takut terkena cipratan sperma saat
ejakulasi terjadi. Demikian juga dengan produksi
kondom bergerigi, berambut, berpola garis, dan
sebagainya bisa lebih memuaskan konsumen-konsumen yang
membutuhkannya. Hal-hal tersebut membuktikan betapa
kondom justru bisa meningkatkan kualitas hubungan
seksual masyarakat.
Tingkat kebocoran kondom juga sangatlah rendah,
karena bahan asalnya yang secara alami memang sangat
kuat. Boleh dikatakan, kondom reguler yang termurah
sekali pun tingkat keamanannya sangatlah tinggi.
Kondom juga bisa diberi kandungan zat-zat pencegah
kehamilan, bahkan suatu saat kondom bisa juga diberi
kandungan khusus berupa obat-obatan antiviral luar.
Bagi kaum homoseksual, kondom juga mengurangi potensi
luka di anus akibat gesekan saat bersenggama secara
sodomi. Penelitian-penelitian medis menyatakan bahwa
penularan HIV-AIDS yang terbesar di kalangan
homoseksual terutama diakibatkan adanya pertukaran
virus HIV akibat kontak luka terbuka di dinding anus.
Kondom terbukti juga meningkatkan peran serta pria
bukan hanya dalam kontrasepsi (pengaturan jumlah
kelahiran) saja, namun dalam upaya global mengerem
tingkat penularan penyakit menular seksual. Peran kaum
lelaki tersebut sangatlah penting, karena
keikutsertaan aktif seluruh elemen gender dalam
Kelauarga Berencana, perilaku seks yang aman, dan
penanggulangan HIV-AIDS membuat gerakan itu lebih
nyata dan berarti.
Namun demikian persoalan kondom berkait dengan
permasalahan yang lebih besar di masyarakat, yaitu
soal nilai-nilai moral dan penerapannya.
Fakta-fakta lapangan emnunjukkan bahwa sebab-sebab
utama masih kurangnya penggunaan kondom di Indonesia:
Kondom mendapatkan nama dan stigma buruk disebabkan
oleh adanya proses pembentukan tabu yang mendalam dan
bersifat budayawi. Dalam hal ini, beban sejarah, nilai
ketat religi, moralitas sosial, tatanan sopan santun,
mitos-mitos keliru, serta jurang pemisah kaum marginal
dan borjuis, saling berkaitan dan selalu menimbulkan
ketegangan.
1. Dalam masyarakat tradisional dan puritan, pemakaian
kondom ditabukan. Hal ini karena kepercayaan bahwa
kedatangan seorang anak adalah berkah yang tak boleh
ditolak. Menghalangi pembuahan berarti menghalangi
kuasa tuhan.
2. Dalam masyarakat tradisional dan puritan,
seksualitas di luar nikah adalah dilarang. Oleh sebab
itu keberadaan kondom adalah tidak perlu bahkan harus
dilarang. Legalisasi penggunaan kondom, berarti juga
legalisasi persetubuhan di luar nikah.
3. Dalam masyarakat peralihan seperti Indonesia, masih
ada rasa malu dari para pelaku liberalisme seks untuk
menampakkan sisi kebebasan seksualnya. Biasanya para
pelaku seks bebas masih bersikap munafik, menyatakan
di publik bahsa mereka adalah figur yang tidak pernah
melakukan aktifitas seks pranikah. Banyak orang yang
masih malu membeli kondom secara terbuka di warung,
karena takut dianggap berperilaku seks bebas.
4. Toko-toko maupun warung-warung segan menjual kondom
karena potensi digerebeg oleh kelompok tertentu.
Selain itu harga kondom yang cenderung mahal membuat
mereka juga segan menjual di sana karena jarang laku.
5. Masih dianggapnya PSK selaku sampah masyarakat.
Karena pandangan ini, kampanye penggunaan kondom oleh
pemerintah sangat terhambat untuk bisa memasuki ruang
kehidupan mereka. Hukum positif Indonesia secara tegas
masih mengkriminalisasikan mereka, sehingga para PSK
selalu takut pada kehadiran aparat. Pada dasarnya
pemerintah dan masyarakat masih tidak peduli bahkan
cenderung menyisihkan para PSK ini dari kehidupan
sosial yang normal dan alami.
6. Kaum PSK banyak yang malas menawarkan penggunaan
kondom bagi pelanggan mereka, karena biasanya ditolak
oleh pelanggan. Hal ini karena anggapan bahwa kondom
membuat hubungan seks kurang terasa enak.
7. Masyarakat masih menganggap bahwa HIV-AIDS serta
penyakit menular seksual lainnya merupakan hukuman
Tuhan terhadap perilaku seks bebas ataupun menyimpang.
Masyarakat masih sedikit yang mau bersimpati pada
korban. Mereka justru lebih sering menyalahkan para
korban tersebut.
8. Masyarakat penderita HIV-AIDS dan penyakit menular
seksual lainnya biasa menyembunyikan fakta kondisi
penyakitnya, sehingga keberadaannya tidak mudah
dijangkau oleh petugas kesehatan.
9. Masyarakat masih menyepelekan bahaya penyakit
menular seksual. Mereka masih berkeyakinan, bahwa
penyakit hanya bisa datang pada orang lain saja.
Oleh sebab itu, sebelum kita bisa mengembangkan
budaya pemakaian kondom di masyarakat, ada 3 syarat
terpenting yang harus dipenuhi dalam sebuah
kebudayaan, yaitu
1. sekularisme
2. liberalisme
3. keterbukaan informasi
Tanpa terpenuhinya 3 prasyarat tersebut maka
pembudayaan kondom di masyarakat merupakan sebuah
kemustahilan besar. Tanpa adanya 3 prasyarat tersebut,
kampanye kondom bisa saja terus dilaksanakan, namun
hasilnya akan sangat terbatas. Produsen-produsen
kondom hanya akan menikmati margin keuntungan sesuai
dengan batas alami konsumsi obat-obatan saja.
Dengan barrier budaya seperti itu, kondom bisa jadi
tetap akan bertahan dalam posisinya sekarang, yaitu
sebagai piranti kesehatan, bukan piranti kehidupan
sehari-hari. Kita bisa mengeceknya dengan survey yang
sangat mudah, yaitu menanyakan di manakah orang-orang
menyimpan persediaan kondom mereka. Jawaban yang
terbesar umumnya adalah: kami tak menyimpan kondom.
Sementara untuk jawaban mereka yang menyimpan kondom,
biasanya mereka menyimpan kondom mereka di kotak obat
mereka. Belum banyak lelaki atau perempuan yang secara
bertanggung jawab menyimpan kondom dalam dompet atau
tas kerja mereka.
Indonesia adalah tempat yang paradoks dalam hal seks.
Seks merupakan warisan leluhur yang sangat mendalam
difahami, namun pada era modern sekarang tiba-tiba
seks menjadi alat yang disangkal. Walau kenyataan ada
di mana-mana, di kafe, di mall, di bar, di kos-kosan,
di pemukiman kumuh maupun mewah, bahkan di
institusi-institusi, namun semuanya disangkal atas
nama moralitas. Nilai-nilai kemunafikan seperti ini
sebenarnya menggiring kita pada kemunafikan yang lebih
besar, yaitu bagaimana kita memandang harkat dan
martabat manusia.
Mereka yang memandang tinggi harkat dan martabat
manusia akan berjuang sekuat tenaga agar orang lain di
sekelilingnya bisa menjadi lebih baik dan sejahtera.
Ia akan lebih memiliki simpati dan empati dibandingkan
dengan dorongan ego dan moralitas sempit. Ia akan
lebih bisa menerima perbedaan, bahkan misalkan hal-hal
yang ia temui ternyata bertentangan dengan nilai-nilai
kebenaran egoistik yang ia miliki.
Apa yang bisa dilakukan pemerintah dalam upaya
mentradisikan penggunaan kondom di lingkungan sosial:
1. Memberikan insentif pengurangan pajak pada para
produsen kondom
2. Kampanye yang bersifat aktif dan terus menerus di
masyarakat tentang guna kondom
3. Penjualan massal kondom generik, seperti misalnya
meningkatkan jumlah ATM kondom di berbagai tempat
perbelanjaan
4. Mengajak para pedagang kelontong untuk menjual
kondom, misalnya dengan memberi insentif diskon harga.
5. Melakukan kampanye seks yang aman secara jujur dan
sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan, bukan yang
hanya didasarkan pada kaidah moral saja.
6. Mendekriminalisasikan PSK.
7. Mendekriminalisasikan liberalisme di lingkungan
publik maupun privat.
Apa yang perlu dilakukan masyarakat adalah:
1. Penghargaan terhadap orang dengan HIV-AIDS
2. Penghargaan dan perhatian masyarakat terhadap para
PSK
3. Penghargaan terhadap perilaku seks yang lebih bebas
4. Makin aktifnya masyarakat dalam kampanye HIV-AIDS
5. Meningkatkan penggunaan kondom dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat.
Dengan usaha-usaha keras dan jujur tersebut,
maka kita bisa mengharapkan terciptanya masyarakat
Indonesia yang sehat dan sejahtera di masa depan. Hal
tersebut tentu saja tidak akan terlihat secara instan,
namun terjadi secara bertahap dan terbukti dalam
pergulatan sejarah yang panjang. Masa depan adalah
milik para generasi muda kita, oleh sebab itu
orientasi kehidupan juga harus selalu mengarah ke
depan dengan mengarusutamakan pandangan-pandangan
hidup yang juga modern dan optimistis. Kondom, akan
tercatat dalam tinta emas sejarah menjadi salah satu
penyelamat kehidupan manusia.

____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?
Find them fast with Yahoo! Search.

http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

SiteSearch Google

Google