Minggu, 25 November 2007

Meditasi tari Generik

Meditasi Tari Generik
Oleh Boedhi Margono
Tentor Yoga Merah Hitam
-kebenaran tanpa kebebasan adalah kejahatan-
(Boedhi Margono, 2004)

Ada sebuah cara meditasi tari yang berbeda dibandingkan dengan meditasi tari yang sebelumnya saya gabungkan dengan gerak tawa. Meditasi atau yoga tari gaya merah hitam ini tak jauh beda dengan gerak-gerak meditasi tari yang lain. Perbedaan paling mendasar tentu saja hanyalah persoalan 3 elemen penting yang tak pernah tertinggal saat melaksanakan latihan. Ketiga elemen itu adalah: air, api, dan garam.
Dalam hal ini, tiga elemen itu bisa ditambahi dengan elemen-elemen yang lain, sehingga kesemuanya menjadi sebuah upacara persembahan yang diiringi tari, atau sebaliknya: yoga tari yang diiringi/dikawal oleh kekuatan upacara persembahan.
Tambahan-tambahan itu bisa berupa banyak hal: buah-buahan, daging panggang, arak/bir/anggur, madu, sirup, roti, rokok, gula, teh, kopi, beras, nasi tumpeng, cabe, kemenyan, dupa, bumbu-bumbu dapur, dan sebagainya. Kesemuanya ditaruh di atas meja atau altar, atau mandala yang diatur secara baik dan artistik.
Dalam persoalan api, maka api bisa berbentuk kecil, atau yang medium bahkan super besar seperti api unggun. Jika bentuknya adalah api unggun, maka tentunya lebih ideal jika diaplikasikan sebagai sebuah latihan yoga tari kolosal. Latihan itu bisa dilaksanakan hingga 40-an orang, tergantung besar kecilnya api. Api yang kecil-kecil saja mungkin bisa dimanfaatkan oleh 3-7 orang saja, dalam sebuah ruangan yang tertutup.
Saat yoga tari kolosal dilaksanakan, maka terlihat betapa pentingnya alkohol dalam upacara tersebut. Dalam sistem tantris yang lebih asli, maka unsur seks dan daging menjadi hal yang penting. Kita tentu tak terlalu membahas tentang hal itu. Dalam konteks latihan yoga tarik generik ini, yang terpenting ada adalah: yantra, mandala, mudra, dan mantra. Kesemuanya dijaga oleh 3 elemen air, api, dan garam.
Yang dilatih untuk dirangkum dan digugah dalam latihan ini adalah 3 elemen utama dunia, yaitu alam semesta diri kecil (id, yang biasa ditemui dalam konteks teks-teks mengenai Dewa Ruci), alam kesadaran diri (ego dan super-ego), dan alam semesta besar (buana besar, dengan segala mahluknya).
Ketiga elemen alam itu hendak diajak untuk bercengkerama, dan berkumpul, dan memberikan petunjuk dan perubahan mental serta fisik, serta perbaikan arah karma. Sebelumnya kesemua itu seperti berjalan sendiri-sendiri, bahkan ada yang terrepresi.
Alam dalam berfungsi penting untuk memberi petunjuk kita ke arah yang benar dalam kehidupan kita. Tanpanya maka kita akan tersesat, terseret arus kehidupan, mudah diombang-ambingkan pemikiran (ideologi) lain dari luar. Tanpa ada bimbingan dari alam dalam, maka anda juga akan mudah celaka, tidak memiliki keawasan batin, dan tidak memiliki kesaktian. Alam dalam inilah yang menyimpan energi kesaktian.
Alam diri merupakan alam dimana kita bisa berfikir dan bertindak. Tanpa kesehatan alam diri ini, maka kita juga akan celaka dan terlunta-lunta dalam kehidupan dunia. Dalam budaya modern, sayangnya, alam diri ini terlalu diunggul-unggulkan secara individual, sehingga orang kemudian menjadi tidak imbang, dan mengalami kesepian dan penderitaan mental. Tanpa keimbangan maka orang bisa menjadi serakah, penuh kebencian, egois, tak mau mendengarkan fikiran orang lain, bahkan sampai pada taraf antisosial.
Alam besar menggambarkan dunia keseluruhan, dimana kita sebenarnya juga termasuk di dalamnya. Alam besar inilah yang menyimpan relasi-relasi sosial, relasi hukum alam, pada pokoknya relasi-relasi kekuasaan. Di dalamnya hidup mahluk-mahluk, yang mengalir bersama karma. Di dalamnya juga ada benda-benda, yang mengalirkan karma. Sifatnya pun trialistik, bisa dipandang sebagai energi, gelombang, maupun ide.
Ketiga alam itu perlu diharmonisasikan. Kegiatan yoga tari merah hitam generik ini merupakan sebuah cara untuk mengharmonisasikan 3 elemen alam ini. Dengan menari, kita mengembalikan sistem regulasi kreatif dunia kembali kepada diri kita kembali. Kita juga mengembalikan diri kita kepada aspek-aspek kreatif dari alam semesta.
Seperti halnya dengan latihan tari tawa sebelumnya, maka saya juga menyarankan anda semua untuk memanfaatkan senjata tajam dalam kegiatan tari ini. Hal ini merupakan bentuk kesadaran dimana senjata tajam adalah alat untuk hidup, tetapi juga untuk mematikan. Dalam kegiatan tari ini, maka perlu sekali dijaga aspek keamanan, sehingga potensi kecelakaan bisa diminimalkan.
Pakaian yang perlu anda kenakan sama seperti yang saya sarankan dalam latihan-latihan yoga merah hitam yang lain, yaitu pakaian yang sesuai dengan kesukaan anda, dan memeprlihatkan identitas diri anda. Semuanya terserah kepada anda, apakah anda akan memakai rompi atau sweater kesayangan, atau memakai blangkon, pin dorameon yang imut, dan sebagainya.
Yantra bisa dalam bentuk benda-benda persembahan, yang menggambarkan dunia secara keseluruhan. Mandalanya adalah tempat dan formasi dimana anda berlatih, bersama dengan anda di dalamnya sebagai poin gerak. Mudra adalah tarian anda. Dan di dalamnya anda perlu melafalkan mantra-mantra seperti yang ada pilih secara pribadi, baik dalam hati, menggumam, maupun keras (berteriak-treriak).
Banyak yang berfikir bahwa untuk berlatih tantra gerak seperti itu, maka kita perlu memusatkan fikiran pada sebuah mahluk adikodratii (bisa Dewa atau Tuhan), dan selanjutnya dalam tari, dewa atau tuhan tersebut masuk dan menjadi diri kita. Kita menjadi kreator, pemelihara, dan penghancur dari realitas. Hal itu bisa dilaksanakan dan sangat boleh jadi berguna dan menghasilkan efek yang demikian hebat.
Sebaliknya pula, kita pun bisa tidak menjadikan mahluk adikodrati sebagai acuan. Kita tetap mempertahankan keyakinan dan pengertian tentang 3 elemen alam semesta. Namun dalam tari, ketiga elemen alam semesta itu menyatu dalam diri kita. Melebur dalam tarian.
Kegiatan tari dimulai dengan pertama-tama duduk di depan bahan-bahan persembahan upacara. Bersilalah, tepekur secara santai, dan kemudian pejamkan mata anda. Tangan diletakkan di pangkuan atau menangkup di depan dada anda. Lakukanlah niat secara baik. Mintalah agar para mahluk gaib pelindung, mahluk gaib yang berada di sekitar area, guru-guru masa lampau, dan nenek moyang anda bersedia membantu anda dalam latihan.
Setelah itu ambillah pisau, keris, atau pedang. Genggamlah di tangan kanan anda. Jika anda mengganggam dua bilah kanan dan kiri pun juga baik. Lalu bangkitlah, dan mulailah menari. Jika dalam sajian anda tersedia minuman keras, atau “Minuman Dewa”, maka minumlah alkohol tersebut sebelumnya, kesemuanya, pelan-pelan atau cepat. Rasakan kenikmatannya, dan biarlah rasa kemabukan melayang dan menggugah diri anda dalam kekhusukan upacara.
Setelah anda bangkit maka menarilah berputar putar secara bebas dan lair. Rasakan kesenangan. Rasakan betapa energi anda melupa. Rasakan betapa buana kecil, buana diri, dan buana besar melebur. Rasakan betapa anda menjadi kreator bagi alam semesta.
Bayangkan juga anda sedang membunuh mahluk-mahluk jahat yang nekad menghalangi upaya anda untuk memperbaiki kehidupan anda. Anda juga bayangkan anda meraih karma-karma yang baik, dan menyingkirkan karma-karma buruk. Rasakan dan bayangkan anda membentuk alur karma sesuai dengan selera anda. Bayangkan juga anda memperbaiki alur karma dari orang-orang yang anda kasihi. Setelah semakin jauh menari, maka bayangkan juga anda mengatur alur karma dari semua mahluk di sekeliling anda, sehingga semuanya mendapatkan arah kehidupan yang lebih baik.
Sembari menari, maka anda perlu mengucapkan mantra. Anda bisa mengucapkannya pelan, dalam hati, bahkan berteriak-teriak. Rasakan trance datang, dan anda berubah menjadi mahluk adikodrati yang luarbiasa. Anda bisa membayangkan diri anda adalah Tuhan, atau super human, atau diri anda yang lebur sakti bersama alam semesta. Bahkan anda juga bisa mewrasakan kehilangan identitas diri anda, dan merasakan gerak sebagai gerak, dan merasakan energi kegaiban dalam diri anda adalah kewajaran alamiah.
Laksanakan terus tarian itu. Anda bisa menjalankannya dalam jangka waktu terbatas, mulai dari sekitar 30 menit, hingga semalam suntuk. Biasanya ada kekuatan atau suara gaib yang menyuruh anda untuk segera berhenti karena upacara dan latihan yoga tari tersebut sudah selesai.
Jika anda menjalankannya secara massal/kolosal, maka sangatlah baik jika anda semua diiringi oleh tetabuhan atau musik. Musik yang baik adalah musik yang menggabungkan elemen terompet, gong, tambur, dan dencing. Hal ini akan membuat tarian anda semakin hebat dan anda akan memasuki trance dengan cepat.
Sementara itu untuk latihan pribadi anda pun bisa menggunakan musik dari tape. Pilihlah musik yang hebat. Tentu saja musik dangdut atau rock sama sekali tidak saya sarankan. Musik new age yang tidak terlalu menor dan sok pun bisa anda gunakan. Gamelan cukup bagus. Musik klasik pun OK. Tentu saja musik-musik seperti musik tarian shaman Indian, atau musik Tibet lebih bagus lagi.
Namun demikian, jika tidak ada musik pun sama sekali tidak masalah. Manfaatkan mantra sebagai kendali musikalitas anda. Dengan ritme, nada, dan gerak, maka anda telah menciptakan sebuah musik baru. Msuik alamiah yang berasal dari diri, dan menyatukan kesemua alam dalam gerak tarian anda.
Setelah selesai berlatih, maka anda perlu beristirahat. Duduklah di depan sajian persembahan, dan tepekurlah. Upayakan untuk menyantaikan tubuh, dan kalau bisa bermeditasi. Namun biasanya anda setelah berlatih akan merasa demikian penat, dan ambruk kelelahan maupun mabuk. Kadangkala juga anda akan muntah-muntah berat. Muntah-muntah tersebut konon menurut banyak guru yoga zaman dahulu akan mengeluarkan energi dan karma buruk dari tubuh anda.
Jika anda terpaksa berbaring dan tertidur. Maka nikmatilah tidur anda, karena stelah bangun nanti maka anda akan menjadi orang yang baru sama sekali. Akan muncul keseimbangan luarbiasa dalam konstelasi 3 alam. Banyak pelaku latihan ini yang kemudian berubah menjadi sakti dan memiliki keawasan batin tingkat tinggi. Banyak juga yang kemudian menjadi sembuh dari berbagai jenis penyakit menahun yang mereka derita seberlumnya. Bagi banyak orang, latihan ini terbukti memberikan karma yang baik. Nasib mereka menjadi lebih baik. Mererka sering mendapatkan keberuntungan, dan seakan ada pembimbing gaib yang mengarahkan pilihan-pilihan hidup mereka secara sangat tepat.
Bagi yang tidak mendapatkan efek-efek hebat seperti di atas, janganlah gusar. Hasil latihan itu, akan disimpan dalam tandon karma anda. Pada suatu saat karma-karma yang baik itu akan keluar dan menolong anda dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup yang berbahaya dan pelik.
Mengenai bahan-bahan persembahan, setelah upacara dan latihan tari usai anda laksanakan maka sisa-sisa persembahan harus anda buang atau berikan pada mahluk hidup yang membutuhkannya. Janganlah dikonsumsi sendiri. 3 elemen yang terpenting, yaitu api, air, dan garam anda buang di selokan, sungai, atau jurang. Sementara buah-buahan, rokok, teh, dan sebagainya anda berikan pada mahluk hidup yang membutuhkan.
Demikianlah uraian saya ini. Jika anda memilih latihan ini dalam praktek yoga merah hitam, maka lakukanlah secara rutin. Mungkin sebulan sekali, atau seminggu sekali, atau bahkan tiap hari. Sesuaikan dengan kebutuhan, mood, dan juga kesempatan yang ada. Jangan paksakan diri untuk melaksanakan latihan versi ini jika anda ternyata tidak merasakan kecocokan. Masih ada beribu-ribu teknik latihan yoga yang bisa anda terapkan dalam hidup anda.
08:40:47
19/07/07

Tidak ada komentar:

SiteSearch Google

Google